banner-detik
PARENTING & KIDS

Alasan Taylor Swift Layak Jadi Idola Anak, Termasuk Mengubah Kesedihan jadi Karya!

author

Rahmasari Muhammad17 Jul 2023

Alasan Taylor Swift Layak Jadi Idola Anak, Termasuk Mengubah Kesedihan jadi Karya!

Banyak yang bertanya-tanya kenapa Taylor Swift diidolakan oleh banyak orang, termasuk anak-anak. Kalau Mommies juga bingung, lihat jawabannya di bawah ini!

Siapa yang gak kenal penyanyi terkenal Taylor Swift? Taylor atau sering dipanggil Tay-tay ini memang cantik dan memiliki suara yang indah, ya, Mommies. Namun selain itu, ternyata penyanyi asal Amerika ini juga menyimpan banyak kelebihan, yang menjadikannya role model yang tepat untuk anak-anak kita.

BACA JUGA: Tips Parenting Orang Tua Taylor Swift: Tidak Memberikan Tekanan pada Anak

Alasan Taylor Swift Layak Jadi Idola Anak

Ini dia alasan yang bikin Taylor Swift dijadikan role model dan idola banyak anak di dunia!

1. Kreatif dan penulis berbakat

Penyanyi kelahiran 13 Desember 1989 ini super kreatif. Dia bisa memanfaatkan perasaan dan emosinya, termasuk momen patah hati menjadi lagu-lagu hits yang enak didengar! Totalnya ada 54 buah lagu yang sudah ditulisnya, dan untuk album ketiganya “Speak Now”, seluruh lagunya ditulisnya sendiri!

Bakat menulisnya jelas terlihat sejak dia menulis lagu pertamanya di usia 12 tahun. Jadi, bakat yang dimiliki anak harus diapresiasi sejak dini, ya, Mommies, mungkin saja jika dikembangkan bisa menjadi kariernya di kemudian hari.

2. Memiliki skill kerjasama dan kolaborasi yang baik

Seringkali Tay-tay bekerjasama dan membuat lagu dengan musisi lain. Walaupun terkenal, tak lantas membuatnya sombong, dan ia memiliki attitude yang patut dicontoh, yaitu skill Kerjasama dan kolaborasi yang baik serta menghargai musisi lain.

Diantara beberapa lagu yang dia ciptakan bersama musisi lain adalah “Best Days of Your Life” bersama Kelly Pickler, “This is What You Came For” bersama Calvin Harris, “Both of Us” bersama B.o.B, “Two is Better than one” bersama Boys Likes Girls, “Safe and Sound” bersama Civil War, “Beautiful Ghosts” bersama Andrew Weber, “Bein with My Baby” bersama Brett Beavers.

3. Pencinta binatang

Disela-sela segudang kesibukannya, Tay-tay masih sempat mengurus tiga kucing kesayangannya, kucing Scottish Fold “Meredith Grey” & “Olivia Benson” serta kucing Ragdoll bernama “Benjamin Button”. Ketiga nama kucingnya diambil dari nama karakter kesukaan Tay-tay, yaitu Meredith dari serial “Grey’s Anatomy”, Olivia dari serial “Law & Order” serta karakter Benjamin dari film box office “Benjamin Button”. Olivia juga pernah muncul di video klip Me! dan Blank Space, lho!

4. Penerima banyak penghargaan bergengsi

Tak hanya diganjar Grammy Awards berkat kepiawaiannya menyanyi dan menciptakan lagu, Tay-tay juga menerima gelar “Doctorate of Fine Arts” dari New York University (NYU).

Honorary Doctorate adalah sebuah gelar kehormatan yang diberikan oleh perguruan tinggi kepada seseorang yang dianggap telah berjasa atau memiliki karya yang luar biasa. Gelar ini didapat Tay-tay tanpa perlu mengikuti program pendidikan, tetapi berkat kiprahnya di dunia musik yang dimulainya sejak usia 12 tahun.

5. Dekat dengan keluarga

Taylor memiliki hubungan yang sangat dekat dengan keluarganya. Orangtuanya, Scott dan Andrea Swift bahkan memutuskan untuk menjual rumah mereka di Pensylvania dan pindah ke Nashville, Tennessee untuk memudahkan Taylor menggapai cita-citanya menjadi penyanyi, seperti harapan yang diutarakannya ke orangtuanya di usia 11 tahun. Orangtuanya merupakan support sistem utama bagi Taylor, dan mereka selalu percaya dengan cita-citanya dan mendukungnya penuh.

Taylor juga memiliki hubungan yang dekat dengan adiknya, Austin Swift, yang merupakan seorang aktor. Mereka acap kali menghabiskan waktu bersama disela-sela kesibukan. Taylor juga hadir di acara spesial adiknya, seperti momen kelulusan dan kerap kali mengunggah mengenai kebanggaannya kepada Austin di sosial media dan juga lagu yang ditulisnya.

Sumber foto: Eonline!

6. Memiki kepedulian dan jiwa sosial tinggi

Taylor memiliki kepedulian dan jiwa sosial yang tinggi serta seorang filantrofis yang rutin berdonasi, seperti melalui Unicef untuk “Tap Project Initiative”. Ia juga membuka “Taylor Swift Education Centre” di Country Music Hall of Fame & Museum dan menyumbangkan $4m untuk mengembangkan museum juga membuka peluang bagi anak-anak dalam mempelajari music country melalui workshop dan interactive classrooms.

Tay-tay juga rutin mendukung organisasi “Make a Wish Foundation” dan mengunjungi anak-anak yang sakit di St Jude Children Hospital, Walter Reed Army Medical Centre, Ronald McDonald House, dan Cedar Sinai Medical Centre. Ia juga menyumbangkan dana cukup besar ke V Foundation untuk penelitian kanker anak, serta Hargitay’s Joyful Heart Foundation untuk memerangi kekerasan seksual, domestik, dan anak. Selama Pandemi Covid-19, Taylor berdonasi melalui World Health Organization (WHO) dan to Feeding America serta berkontribusi memerangi akibat dari pandemi di tempat tinggalnya dulu, Nashville.

7. Berani menyuarakan pelecehan seksual dan kesetaraan gender

Pada tahun 2017, Taylor menjadi bagian dari Gerakan #MeToo, dimana ia bersaksi di pengadilan mengenai pelecehan seksual yang pernah dialaminya.

Tidak hanya itu, di lagu “The Man” yang rilis tahun 2020, Taylor juga menyuarakan kegelisahan dan kritik sosialnya akan budaya patriarki dan chauvinisme. Dalam video klip lagu tersebut, digambarkan seringkali perempuan mendapatkan stigma negatif untuk hal yang jika dilakukan laki-laki terkesan normal, seperti gemar berganti pasangan, dikelilingi lawan jenis, menormalisasi laki-laki menjadi playboy, dan juga sikap masyarakat yang kerap merendahkan perempuan.

Taylor juga menggambarkan perbedaan sikap masyarakat kepada laki-laki dan perempuan jika dihadapkan di situasi sosial yang sama. Di video clip lagu tersebut, Taylor turut mengecam pelecehan seksual, yang seringkali diterima perempuan di seluruh dunia, termasuk dirinya.

BACA JUGA: Rekomendasi Tempat Menginap di Dekat Lokasi Konser Taylor Swift & Coldplay di Singapore

Cover: Instagram/taylorswift

Share Article

author

Rahmasari Muhammad

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan