Sorry, we couldn't find any article matching ''
10 Obat Diare untuk Bayi dan Anak, Beserta Harganya
Selain banyak minum air putih, beberapa obat diare untuk bayi dan anak ini bisa membantu meringankan gejala dan mencegah anak dari risiko bahaya diare.
Diare adalah salah satu penyakit yang umum dialami bayi, anak hingga orang dewasa. Walaupun umum, tapi tetap bikin para ibu mumet ketika anak terkena diare. Efek dari diare itu lho… Sudahlah bikin anak lemas, nggak ceria, bisa berisiko bikin anak dehidrasi, sampai bikin berat badan anak turun signifikan!
Seperti dilansir dari situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, seseorang disebut mengalami diare apabila saat buang air besar, kotoran atau tinjanya berkonsistensi lembek atau cair (hingga dapat berupa air saja), dengan frekuensi lebih sering dari biasanya, yaitu tiga kali atau lebih dalam sehari.
Ada dua kondisi diare, yaitu diare akut dan diare kronis/persisten. Diare akut terjadi kurang dari 14 hari, sementara diare kronis lebih dari 14 hari.
Selain itu, ada tiga derajat dehidrasi diare:
- Diare Tanpa Dehidrasi: anak tetap aktif, masih ingin minum, mata tidak cekung, dan turgor kembali segera. Pada kondisi ini, balita kehilangan cairan <5% dari berat badan.
- Diare Dehidrasi Ringan/Sedang: si kecil gelisah atau rewel, mata cekung, rasa haus meningkat, turgor kembali lambat, dan kehilangan cairan 5-10% dari berat badan.
- Diare Dehidrasi Berat: anak lesu/lunglai, mata cekung, malas minum, turgor kembali sangat lambat > 2 detik, dan kehilangan cairan >10% dari berat badan.
Pada umumnya, diare akan sembuh dengan sendirinya. Namun jika berlangsung lama, yang ditakutkan adalah terjadinya dehidrasi pada anak. Oleh karena itu, sebaiknya penanganan diare disertai dengan pengobatan. Perlu diketahui, pengobatan diare bukan untuk menghentikan diare itu sendiri; melainkan untuk meringankan gejala dan menghindari anak dari risiko berbahaya.
Beberapa obat diare untuk anak yang disarankan untuk membantu pemulihan diare antara lain oralit, probiotik atau bakteri baik dan pemberian zinc.
Baca juga: 10 Obat Batuk Pilek untuk Bayi dan Balita Favorit Ibu, Beserta Harganya
10 Obat untuk Membantu Meringankan Diare pada Bayi dan Anak
1. Oralit 200 4.1 g
Oralit atau oral rehydration salt ini membantu mencegah dan mengobati kekurangan cairan atau dehidrasi akibat diare dan muntah. Obat ini mengandung natrium klorida, kalium klorida, tri sodium klorida, dan glukosa anhidrat dalam bentuk serbuk dan relatif aman diberikan untuk bayi dan anak saat diare. Baca petunjuk pemakaian, ya.
Harga: Rp1.000 per sachet
2. Renalyte
Ini adalah pilihan selain oralit untuk mencegah dan mengobati dehidrasi akibat diare. Renalyte juga mengandung natrium, kalium, klorida, dan sitrat sebagai elektrolit. Bedanya, Renalyte berbentuk cairan dan dapat dikonsumsi langsung tanpa perlu dilarutkan, jadi lebih praktis.
Harga: Rp25.000 isi 200 ml
3. Pedialyte Original 500 ml
Pedialyte bisa mommies gunakan sebagai alternatif oralit untuk bayi dan anak. Ini adalah minuman isotonik atau larutan elektrolit yang bermanfaat untuk mengatasi dehidrasi ringan akibat diare.
Harga: Rp55.000
4. Probio Force
Pemberian probiotik atau bakteri baik pada anak saat diare telah terbukti dapat membantu meringankan gejala diare. Probio Force mengandung Bifidobacterium animalis subsp. lactis HN019 yang telah teruji efikasi serta keamanannya untuk kesehatan saluran cerna anak dan dewasa melalui berbagai uji klinis. Tak hanya untuk diare, Probio Force juga dapat diberikan sebagai suplemen harian untuk menjaga kesehatan saluran cerna anak, lho.
Harga: Rp128.000 isi 10 sachet
5. Lacto-B
Serupa dengan Probio Force, Lacto-B juga merupakan suplemen dengan kandungan probiotik yang membantu memulihkan fungsi saluran pencernaan ketika anak menderita diare. Lacto-B dapat diberikan kepada anak 1-12 tahun.
Harga: Rp75.000 isi 10 sachet
Baca juga: Rekomendasi Suplemen Anak Usia 6-12 Tahun dan 13-17 Tahun
6. Zinkid Sirup
Obat diare untuk anak selanjutnya adalah Zinkid Sirup. Obat ini mengandung zinc sulfate, yang bisa membantu meredakan dan mengurangi durasi diare serta mencegah berulangnya diare sampai 2-3 bulan ke depan. Umumnya zinc diberikan satu kali sehari selama 10 hari berturut-turut meskipun diare sudah berhenti. Barengi penggunaan zinc dengan oralit, ya, mommies.
Harga: Rp37.000
7. Daryazinc Syrup 60 ml
Ini adalah pilihan lain dari suplemen zinc yang bisa diberikan mommies kepada anak selama diare. Dalam setiap 5 ml, obat ini mengandung zinc sulfate monohydrate.
Harga: Rp45.000
8. Guanistrep Suspensi 60 ml
Obat ini mengandung kaolin dan pektin yang bekerja dengan cara menyerap racun dan bakteri penyebab diare sehingga mengurangi frekuensi buang air besar (BAB), dan memperbaiki konsistensi feses jadi lebih padat. Guanistrep Suspensi juga bisa diberikan untuk pengobatan diare yang belum jelas penyebabnya.
Harga: Rp10.000
9. Entrostop Anak
Obat ini tidak dianjurkan untuk anak usia 5 tahun ke bawah. Perlu diketahui, obat ini bukan pengganti oralit dan suplemen diare lainnya. Anak tetap wajib banyak minum air putih agar tidak dehidrasi selama diare. Entrostop anak adalah obat herbal berbentuk sirup yang berfungsi mengurangi frekuensi diare dan memadatkan tinja. Dosis untuk anak umur 6-12 tahun yaitu 1 sachet 3 kali sehari. Pastikan mommies baca aturan pakainya.
Harga: Rp15.000 1 boks isi 6 sachet
10. Diapet Anak Sirup
Diapet Anak Sirup memiliki fungsi yang sama dengan Entrostop Anak yaitu untuk membantu mengurangi furasi diare pada anak. Kandungannya herbal yaitu dengan ekstrak daun jambu biji, kunyit, buah mojokeling dan kulit buah delima. Obat ini tidak dianjurkan untuk anak usia lima tahun ke bawah.
Harga: Rp13.000
Pemberian obat diare untuk anak ini tentunya wajib dibarengi dengan konsumsi air putih, makanan bergizi seperti sup, serta pemberian ASI yang lebih sering pada bayi. Ingat selalu untuk membaca petunjuk pemakaian obat sesuai usia si kecil, ya, mommies. Apabila kondisi belum membaik, segera periksakan anak ke dokter.
Baca juga: 12 Rekomendasi Suplemen Vitamin D Untuk Keluarga
Foto: Image by Freepik
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS