Sorry, we couldn't find any article matching ''
5 Kriteria Suami dan Ayah yang Baik, Cek Pasangan Mommies!
Coba lihat apakah suami Mommies memiliki kriteria suami dan ayah yang baik untuk keluarganya. Intip kriterianya di bawah ini!
Dulu, jauh sebelum saya menikah, saya pikir sosok yang ‘husband material’, otomatis bisa jadi ayah yang baik buat anak-anaknya. Ya, ‘father material’ juga, gitu. Tapi kenyataannya berbeda, ya.
Setidaknya, pandangan ini juga diaminkan oleh salah seorang sahabat pria saya. Belum lama ini, saat kami ngumpul dalam rangka halal bihalal dan membahas soal parenting, tiba-tiba teman saya ini nyeletuk. “Ternyata, jadi ayah itu bener-bener sulit, ya. Lebih sulit jadi ayah dari pada jadi suami. Suami yang baik, ya, belum tentu mampu jadi ayah yang baik.”
Sontak kalimat yang dilontarkan teman saya ini memancing respon. Pun dengan saya yang langsung memberikan reaksi. “Serius, lo ngerasa jauh lebih sulit jadi ayah daripada jadi suami?”
Dalam hitungan detik, teman saya ini pun memberikan jawaban dengan anggukan mantap yang diiringi senyuman kecil di ujung bibirnya.
BACA JUGA: 8 Hal yang dibutuhkan Anak Perempuan dari Ayahnya
Saya pun lantas bertanya kembali, “Memang, suami dan ayah yang baik seperti apa?”
“Bukan kaya gue, deh, pokoknya. Seenggaknya gue merasa terlalu keras dengan anak. Sejauh ini juga sepertinya, yang gue lakukan sebagai ayah hanya menyediakan apa yang mereka butuhkan dalam bentuk materi, kayak sekolah, makan, kebutuhan lain-lain, seperti sepatu dan lain-lainnya. Ya, gitu-gitu aja. Ibaratnya, nih, token listrik di rumah jangan sampai bunyilah,” jawabnya dengan suara datar. Menandakan kalau teman saya ini cukup serius memberikan jawaban. Bukan sekadar guyon.
Obrolan kami waktu itu akhirnya bikin saya bertanya-tanya tentang kualitas suami dan ayah yang baik. Meskipun ada banyak persimpangan, nyatanya suami yang baik memang belum tentu bisa jadi ayah yang baik. Begitu juga sebaliknya.
Namun yang jelas, dalam sebuah ikatan perkawinan, peran sebagai ayah memang pekerjaan yang cukup menguras emosi, tenaga, pikiran, dan hal lainnya. Peran ini mengharuskan seorang pria untuk bisa terus menyesuaikan diri, bertumbuh, dan tentu saja bisa berkompromi. Dengan begitu, pada saat bisa memiliki pasangan yang memiliki kualitas sebagai suami sekaligus ayah yang baik tentu bisa membuat hidup menjadi lebih mudah dan ringan. Percaya, deh.
Lewat diskusi dengan beberapa teman, ternyata padangan atau kualitas seorang pria yang bisa dikatakan suami dan ayah yang baik memang tidak sama. Biar bagaimana pun preferensi setiap orang memang tidak akan pernah sama. Saya pun percaya kalau setiap keluarga itu unik dan begitu pula keadaannya.
Namun beberapa daftar yang sudah saya kumpulkan di bawah ini mungkin bisa jadi reminder buat kita semua untuk bisa saling memperbaiki diri. Atau, membantu memberikan arahan buat kalian yang memang belum menikah dan masih menimbang apakah si dia tepat menjadi suami sekaligus ayah dari anak-anak saya kelak.
Kriteria Suami dan Ayah yang Baik
Jadi, mari kita cari tahu apa yang membuat seorang pria layak mendapatkan label kalau dirinya adalah suami dan ayah yang baik.
1. Dapat diandalkan dan dipercaya
Kalau kita sudah bisa mengandalkan seorang pria, kapan saja dan untuk apa saja, tanpa takut dihakimi, maka sudah selayaknya dia bisa mendapatkan salah satu kriteria suami dan ayah yang baik.
Seorang suami dan ayah yang baik tentu saja bisa menghormati dan menjaga komitmennya. Ia akan terus berupaya membangun kepercayaan dengan memikul tanggung jawab. Pria yang dapat diandalkan juga akan mengakui kesalahannya. Dia tidak akan menjadi seseorang yang akan mencoba menyalahkan orang lain ketika ada yang salah. Percayalah kriteria ini sangat penting. Saya cukup paham jika ada suami yang sering menyalahkan istrinya jika ada sesuatu yang terjadi pada buah hatinya.
Sebut saja ketika anak sedang sakit atau mendapatkan nilai yang kurang memuaskan di sekolah. Bukannya sama-sama mencari jalan keluar, dia justru menyalahkan dan meminta kita untuk memikul semuanya sendiri.
“Kamu, sih, kurang kasih perhatian…”
“Memang kamu tidak mengajarkan atau dampingi saat anak sedang belajar”
Kebayang, ya, gimana dongkolnya jika sikap suami seperti ini?
2. Dia percaya pada keterlibatan langsung
Pria yang dapat diandalkan bukan hanya tentang bisa memenuhi semua janjinya, tetapi seseorang yang juga banyak akal. Banyak akalnya dalam artian yang baik, ya.
Dia tentu akan percaya pada keterlibatan langsung dalam segala hal – mulai dari mengerjakan tugas domestik seperti membersihkan piring kotor, hingga pengasuhan seperti mau membantu mengganti popok atau memandikan si Kecil.
Seorang suami yang baik, dia akan berada di sana untuk berbagi beban rumah tangga dan tanggung jawab lainnya. Sedangkan sebagai seorang ayah, dia akan menjadi wakil Anda. Dia percaya bahwa pernikahan dan menjadi orang tua bukanlah urusan orang tua tunggal – dibutuhkan dua orang untuk berjalan bersama.
3. Punya pengendalian diri yang baik
Ha! Pengendalian diri di sini, nggak cuma sebatas bisa nahan birahi dengan perempuan lain, ya. Mengendalikan diri sini lebih kepada kemampuannya dalam mengendalikan emosinya. Bisa mengontrol untuk tidak mengatakan hal-hal yang menyakitkan, apalagi menyakiti fisik.
Seorang suami dan ayah baik tentu saja perlu memiliki kriteria ini. Bukan sosok pria yang cepat kehilangan kesabaran, hingga melontarkan kata menyakitkan dan melakukan kekerasan fisik. Suami dan ayah yang baik tentu saja merupakan sosok yang paham untuk memosisikan diri dengan baik. Tidak perlu semuanya berada di bawah kendalinya sepanjang waktu.
4. Paham bagaimana menyeimbangkan pernikahan dan jadi orang tua
Iya, iya… kita yang sudah menyandang status sebagai orang tua tentu paham betapa besar tanggung jawab yang perlu diemban. Namun perlu diingat, bahwa ada kalanya kita bisa memiliki waktu untuk menjadi pribadi yang utuh. Menjadi diri sendiri termasuk menjadi seorang istri atau suami yang butuh perhatian pasangannya.
Ketika seorang suami bisa mengetahui seni menyeimbangkan tanggung jawab sebagai orang tua dengan kehidupan pernikahannya, maka tidak perlu diragukan lagi dia memiliki salah satu kualitas suami dan ayah yang paling sempurna. Untuk menjaga hubungan yang kuat setelah adanya anak, seorang suami bisa bekerja dengan sebagai tim.
5. Mampu jadi panutan yang hebat
Perannya sebagai suami dan ayah tentu tidak cukup dengan memberikan ‘dakwah’ atau perintah pada istri dan anaknya, tetapi dia akan percaya pentingnya sosok yang bisa menjadi panutan yang baik juga.
Apakah ini terkait dengan bagaimana cara menghormati satu sama lain, mengedepankan kejujuran, atau sikap positif lainnya. Jadi, bukan akan memberikan ‘ceramah’ meminta istri dan anaknya untuk melakukan sesuatu. Sebelum mengharapkannya dari orang lain, suami dan ayah yang baik tentu dulu mempraktikkan dan mencontohkan sikap tersebut. Lagi pula, bukankan prinsip dalam parenting, children see children do?
Selain lima kriteria yang sudah saya tulis ini, kira-kira apa lagi ciri suami dan ayah yang baik menurut Mommies? Ada yang mau menambahkan?
BACA JUGA: 7 Tipe Ayah, yang Mana Anda?
Cover: Freepik
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS