Sorry, we couldn't find any article matching ''
8 Hal yang dibutuhkan Anak Perempuan dari Ayahnya
Anak perempuan bisa menganggap ayahnnya adalah cinta pertama atau patah hati pertamanya. Maka lakukan 8 hal ini agar Anda tidak menjadi patah hati untuk anak perempuan Anda!
“Yang dibutuhkan anak perempuan dari ayahnya adalah cinta tanpa syarat, serta kepedulian yang mendalam dalam mengasuh” – Jed Diamond (Psychotherapist & Penulis Buku). Kehadiran, dukungan dan keterlibatan ayah dalam tumbuh kembang anak perempuan sangat penting dan memiliki pengaruh luar biasa bagi mereka. Lalu hal apa saja yang dibutuhkan anak perempuan dari ayahnya untuk menghindari fatherless daughter syndrome, yang dapat berakibat buruk pada psikologis dan masa depannya?
Baca juga: 10 Hal yang Ingin Saya Ajarkan ke Anak Perempuan Saya
Ini 8 hal yang dibutuhkan anak perempuan dari ayahnya
1. Kehadiran Secara Fisik & Emosi
Kadangkala, para ayah merasa bahwa kewajibannya hanya mencukupi kebutuhan finansial anak, padahal kehadiran Ayah secara fisik dan emosi sama pentingnya, untuk menumbuhkan kepercayaan diri, dan membuktikan kepada anak perempuan bahwa dirinya berharga.
Para ayah, jangan lupa sisihkan waktu untuk hadir di dalam keseharian anak. Dengarkan ceritanya, atur waktu setidaknya 15-20 menit sehari untuk mengobrol. Tanyakan kesehariannya, perasaannya dan dengarkan ceritanya dengan sungguh-sungguh. Tinggalkan gadget untuk sementara waktu, fokus pada waktu berharga dengan anak, dan tatap matanya ketika berbicara dengannya. Jangan lupa dampingi anak di acara penting, datang ketika pembagian raport, dan berikan semangat ketika acara sekolah berlangsung.
2. Role Model yang Baik
Sikap seorang ayah akan menjadi acuan bagi anak perempuan. Jadilah ayah yang peduli, menghargai, berempati dan perhatian kepada pasangan dan orang lain, agar anak perempuan memahami cara bersikap yang baik, juga memiliki standar bagaimana ia harus diperlakukan oleh laki-laki, hingga kelak menjadi panduannya dalam menjalin hubungan yang sehat.
Jika ayah bersikap hormat dan perhatian kepada perempuan, maka anak pun akan mencari pasangan yang dapat menghargai, menjaga dan menyayanginya dengan tulus, seperti sikap dan perilaku ayahnya. Jika sudah bercerai, pastikan juga ayah tetap menghormati ibu dari anak perempuannya.
3. Ungkapan Rasa Sayang
Di budaya timur, kadangkala sosok ayah terbiasa menjadi sosok yang kaku dan “dingin”, tidak terbiasa untuk mengungkapkan rasa sayang kepada anak, baik melalui kata-kata maupun sikap. Mulai sekarang biasakan mengungkapkan rasa sayang kepada anak perempuan. Sampaikan rasa sayang & rajin-rajinlah memeluk anak. Hal ini membuat anak nyaman & tenang, mengisi tanki kasih sayang dalam dirinya, mencegah haus kasih sayang, hingga ia harus mencari kasih sayang di tempat yang tidak tepat untuknya, atau menggantungkan dirinya kepada orang lain demi memenuhi tanki kasih sayangnya yang kosong.
4. Penghargaan yang Tulus
Ayah, jangan ragu untuk memberikan apresiasi yang tulus kepada anak perempuan. Puji anak karena selalu berusaha yang terbaik, katakan bahwa ayah bangga dengan pencapaiannya dan ia pun patut merasa bangga dengan dirinya sendiri.
Berikan apresiasi dari hal sekecil apapun, misalnya membantu menata piring, membereskan kamarnya, ketika ia menolong temannya, atau karena ia tidak menyerah sewaktu mengerjakan tugas yang masih sulit. Biasakan memberi apresiasi untuk sikap anak, bukan karena kondisi fisiknya, hingga tercipta image diri yang positif dan membentuk anak menjadi perempuan yang berdaya, percaya diri, memberikan motivasi untuknya agar anak selalu berusaha dan semangat dalam menjalani kehidupannya, mengurangi masalah mental di kemudian hari, juga membantu anak perempuan tumbuh mandiri dan mencintai dirinya dengan tulus.
Anak pun terbiasa menghargai diri sendiri dan orang lain, bukan karena fisiknya, tapi karena sikap dan perilaku seseorang.
Baca juga: 9 Hal yang Perlu didengar Anak Laki-laki dari Ayahnya
5. Tantangan Sesuai Usia
Sosok ayah dapat diasosiasikan oleh anak perempuan sebagai sosok yang berani, dan berjiwa petualang. Ayah dapat mengajak anak atau memberikan tantangan misalnya melalui olahraga, main bola bersama, panjat dinding, membersihkan kendaraan, mengganti ban yang bocor, traveling berdua, dan kegiatan lain sesuai usia anak. Hal ini bermanfaat untuk menumbuhkan keberanian, sikap tangguh dan jiwa petualang. Anak pun terbiasa mengambil risiko dari kegiatan yang dilakukan bersama ayah. Kelak, ia pun akan lebih berani & tidak ragu dalam bersikap serta mengambil risiko.
6. Jujur Kepada Perasaan Diri Sendiri
Ayah merasa malu untuk menangis ketika sedih? padahal sangat manusiawi lho. Mengekspresikan perasaan termasuk sedih atau kecewa itu wajar. Hal ini memberikan pemahaman bahwa laki-laki dan ayah itu manusia biasa yang juga memiliki emosi, hingga membuat anak pun tidak ragu untuk jujur kepada perasaannya, juga menumbuhkan empati pada dirinya.
7. Kata Maaf & Solusi Aktif
Penyesalan ketika berbuat salah dan kata maaf itu penting untuk anak perempuan. Jelaskan juga hal yang akan dilakukan ayah untuk memperbaiki keadaan. Anak pun akan terbiasa untuk mengakui kesalahannya dengan jujur, dan aktif mencari solusi jika melakukan suatu kesalahan. Mengakui kesalahan bukan suatu kelemahan, malah sebuah kekuatan untuk berjiwa kesatria, dan sebuah landasan sikap untuk masa depannya agar menjadi perempuan pemberani & jujur.
8. Kepercayaan
Wajar sih jika Ayah ingin melindungi anak peerempuannya dengan sepenuh hati. Tapi hati-hati ya, sikap ini alih-alih bermanfaat malah dapat menjadi boomerang. Percayakan bahwa anak perempuan Ayah mampu melakukan sesuatu, dan biasakan dia membuat keputusan penting dalam hidupnya, agar ia memiliki problem solving skill yang baik, melatihnya menghadapi masalah & tantangan dalam kehidupan. Karena tidak ada orangtua yang bisa melindungi anaknya terus-menerus, maka jadilah Ayah yang mempersiapkan anak perempuannya untuk menjadi perempuan yang tangguh.
Share Article
COMMENTS