banner-detik
PARENTING & KIDS

Sex Education untuk Anak-Anak di Sekolah Dasar: Mengajarkan dengan Bijaksana

author

Dhevita Wulandari01 Sep 2023

Sex Education untuk Anak-Anak di Sekolah Dasar: Mengajarkan dengan Bijaksana

Membahas sex education untuk anak-anak di usia sekolah dasar penting dilakukan sejak dini. Ini cara terbaik dan bijaksana yang perlu dilakukan orang tua

Selain pihak sekolah, orang tua memiliki peran penting dalam memberikan sex education atau pendidikan seks pada anak, khususnya untuk anak usia sekolah dasar. Sebab orang tua merupakan sekolah pertama bagi anak yang tumbuh besar sehari-hari di rumah. 

Memberikan pendidikan seks sejak kecil menjadi bentuk usaha untuk mencegah terjadinya kejahatan dan kekerasan seksual pada anak, serta menghindari anak dari seks bebas di kemudian hari. Tujuan utama lainnya adalah untuk menumbuhkan perilaku positif dan membentuk sikap kritis mengenai seks.

Maka dari itu, sex education untuk anak usia sekolah dasar wajib dilakukan agar anak mampu berpikir logis dan etis, serta terhindar dari pikiran dan perilaku yang menyimpang seiring beranjak dewasa kelak. 

Lalu, bagaimana bentuk pendidikan seks untuk anak usia sekolah dasar yang dapat diajarkan orang tua dan sekolah?

BACA JUGA: Kunci Mengajarkan Pendidikan Seks pada Balita

Sex Education untuk Anak Sekolah Dasar

Ini acara bijaksana mengajarkan sex education untuk anak usia sekolah dasar yang bisa Mommies terapjan sajak dini!

1. Gunakan nama yang benar untuk bagian tubuh

Saat memberikan pendidikan seks pada anak usia sekolah dasar, sebaiknya gunakan nama yang benar dan tidak menggunakan istilah pengganti. Misal ketika menjelaskan tentang penis, ya, sebut penis. Begitu juga dengan bagian tubuh lainnya seperti vagina, payudara, dan sebagainya.

Tujuannya adalah agar anak bisa mempelajari nama dan fungsi semua bagian tubuh yang merupakan bagian penting demi kesehatan dan keselamatan anak, serta memahami bahwa tubuh mereka adalah milik mereka. Jika diperlukan, anak juga mampu berkomunikasi dengan jelas mengenai tubuh mereka saat berbicara pada orangtua dan profesional seperti dokter atau psikolog.

2. Kenalkan bagian tubuh yang tidak boleh disentuh dan dilihat orang lain,

Mengenalkan bagian tubuh yang tidak boleh disentuh dan dilihat penting dijelaskan pada anak agar anak mampu menjaga dirinya dari orang lain, baik yang dikenal maupun yang tidak dikenal. Beberapa bagian tubuh yang tidak boleh disentuh seperti bibir, dada pada anak laki-laki atau payudara pada anak perempuan, pantat, vagina, dan penis.

Ajarkan pada anak masing-masing fungsi dari semua bagian tubuh tersebut dan alasan mengapa orang lain tidak boleh menyentuh dan melihatnya.

3. Ajarkan perbedaan kelamin

Mengajarkan perbedaan kelamin pada anak bertujuan agar anak mampu membedakan mana jenis kelamin anak laki-laki dan anak perempuan. Sebab, ada perbedaan mendasar antara anak laki-laki dan anak perempuan, baik dari psikis maupun biologis. Sehingga, anak mampu memahami dan menyadari perbedaan tersebut.

4. Ajarkan dan tanamkan rasa malu

Penting sekali bagi semua orang tua untuk mengajarkan dan menanamkan rasa malu pada anak sejak dini. Tujuannya adalah agar anak bisa menghargai dirinya sendiri, tidak sembarangan memperlihatkan bagian tubuhnya pada orang lain, tidak melepas atau mengganti pakaian di tempat umum yang terbuka, dan paham mana batasan saat bermain dengan lawan jenis.

Menanamkan rasa malu juga dapat menjadi pendidikan seks dasar untuk anak agar terhindar dari kekerasan seksual.

5. Latih untuk tidur sendiri

Saat anak sudah memahami bagian tubuh yang harus dijaga, orang tua juga bisa secara perlahan melatih anak untuk tidur sendiri. Melatih anak untuk tidur sendiri juga menjadi bagian dari pendidikan seks pada anak usia sekolah dasar. 

Hal ini bertujuan agar anak mampu memahami bahwa seiring bertambahnya usia, mereka harus saling menjaga untuk tidak berinteraksi berlebihan dengan lawan jenis, apalagi jika bersinggungan dengan bagian tubuh yang tidak boleh disentuh dan dilihat orang lain. Usia yang tepat untuk melatih anak tidur sendiri bisa dimulai dari 7 tahun dan maksimal 10 tahun.

6. Ajarkan untuk selalu menjaga kebersihan alat vital

Sex education yang bisa diajarkan berikutnya adalah menjaga kebersihan alat vital mereka. Hal ini penting dilakukan sejak dini karena dapat berpengaruh pada kesehatan reproduksi di masa depan dan melindungi anak dari penyakit kronis yang berbahaya.

7. Dampingi dan awasi saat anak menggunakan gadget

Orang tua wajib mendampingi dan mengawasi penggunaan gadget pada anak. Mulai dari mengobrol secara berkala mengenai keamanan menggunakan internet, ajarkan untuk tidak mudah percaya pada informasi-informasi dan orang-orang yang tidak dikenal di internet, dan bagaimana menggunakan internet yang baik dan bijak.

BACA JUGA: 8 Hal yang Dibutuhkan Anak Perempuan dari Ayahnya

Cover: Image by Freepik

Share Article

author

Dhevita Wulandari

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan