Another social media drama antara Selena, Hailey dan Justin Bieber, yang sebetulnya hanya hasil “gorengan” netijen. Apa pelajaran yang bisa diambil?
Sebetulnya, nggak lantas kita perlu mencari tahu detil background dari drama antara Selena Gomez, Hailey dan Justin Bieber ini, sih. Karena ketika saya pun mencari tahu, astaga, betapa tidak pentingnya. Tapi, kalau mau dilihat pelajaran apa yang bisa diambil dari kasus ini, memang ada beberapa hal yang bisa jadi bekal kita membesarkan anak. Terutama, ketika mereka sudah memilih untuk mengidolakan seseorang.
Latar belakang singkatnya, diawali dengan Selena posting sesuatu tentang alisnya. Kemudian, tidak lama setelah postingannya beredar di Tiktok, Kylie Jenner juga mengunggah selfie yang menunjukkan alisnya dan kata-kata yang menurut fans Selena terlihat seperti menyinggung postingan Selena sebelumnya. Selanjutnya, Kylie juga share screenshoot dari FaceTime call antara dirinya dengan Hailey, dan keduanya sedang dalam aktivitas merapikan alis. Kejadian ini diikuti dengan Hailey yang kemudian membatasi kolom komentar di Instagram-nya. Dari sini, kita bisa tarik kesimpulan, bahwa:
Meski tidak terlihat adanya gerak gerik dari pihak yang menggunakan kasus ini sebagai kampanye —yang memang sebetulnya cukup lazim dilakukan brand tertentu sebagai strategi marketing mereka— bila mengintip sekilas saja, angka views dari #teamselena vs #teamhailey di Tiktok bisa mencapai puluhan juta. Selena sendiri mendapatkan 15 juta follower baru di Instagram semenjak kasus tersebut ramai, persisnya per 22 Februari 2023. Ia bahkan menggeser Kylie Jenner yang disebut-sebut sebagai orang dengan followers terbanyak di Instagram. Maksudnya di sini adalah, kita tidak pernah tahu ada apa di balik keributan ini. Bayangkan saja misalnya, nih, kita sudah semangat membela salah satu kubu, menjelek-jelekkan kubu lain, nggak tahunya kecele karena artis-artis yang kita ributin ternyata memang nggak berkelahi, malah sebaliknya, ngumumin kalau mereka lagi kolaborasi. Malu, dong?
Ini sebetulnya peringatan juga buat kita orangtua, apalagi geng Mommies yang punya idol atau mungkin aktif dalam sebuah fandom. Biasanya, ketika ada berita yang mengejutkan tentang artis yang kita support, kita suka terbawa emosi. Memihak mereka sampai kita sendiri yang lebih bersuara bahkan berisik banget ngebelain sang idol. Hal ini pula yang terjadi pada kasus Selena vs Hailey, ingat betul betapa keduanya sempat berfoto bareng di acara Academy Museum tahun lalu. Namun, keduanya pun tidak pernah menunjukkan ketidaksukaan satu sama lain, bahkan sampai kasus “alis” terakhir ini yang sempat membuat heboh netijen sejagad raya. Keduanya diam saja, tuh, tidak menanggapi apa-apa.
Pada akhirnya, kita kembali diingatkan bahwa menjadi fans itu artinya kita perlu men-support sang idola. Cara yang paling bisa kita lakukan, ya, dengan tidak menyebarkan kebencian, yang sebetulnya berakar dari tidak lain dan tidak bukan, prasangka buruk. Selena pun dikabarkan sudah berkali-kali mengingatkan fans-nya, baik secara live di akunnya, maupun lewat comment. “Please, jadilah baik dan cobalah memerhatikan kesehatan mental orang lain”, ucapnya, mengingat Selena sendiri memang memiliki histori mental breakdown. Padahal, maksud dan tujuan postingannya di awal memang bukan ke arah war, tapi justru fans-nya lah yang terus meniup bara api sampai pada akhirnya, Selena sendiri terdampak oleh apa yang dilakukan fans-nya. Ia bahkan sempat mengumumkan dirinya ingin hengkang dulu dari media sosial. Kalau sudah begini, ketika sang idola memilih pergi, siapa yang paling rugi?