Sorry, we couldn't find any article matching ''
Kapan Usia Pubertas pada Anak Laki-Laki dan Perempuan?
Usia pubertas pada anak laki-laki dan perempuan bisa berbeda. Apa saja cirinya dan bagaimana cara kita bantu anak mempersiapkan dirinya?
Rasanya kemarin masih bayi, kok, sekarang sudah harus bersiap dengan perubahan dan tanda-tanda pubertas, ya? Begitulah, Mommies! Waktu rasanya cepat sekali berlalu. Days are long but years are short. Lepas usia balita, beberapa tahun kemudian pada anak sudah mulai terlihat berbagai perubahan pertanda ia makin besar. Jadi, sebenarnya kapan usia pubertas pada anak laki-laki dan perempuan?
Usia pubertas pada umumnya
Dikutip dari situs National Health Service (NHS), anak perempuan dan laki-laki memiliki ciri dan tanda pubertas yang berbeda. Masa pubertas pada anak perempuan umumnya terjadi pada rata-rata umur 8-13 tahun, sedangkan pada anak laki-laki antara usia 9-14 tahun. Maka, tidak perlu khawatir jika pubertas seorang anak terjadi lebih cepat atau lambat dibanding anak yang lain. Dalam artikel berjudul Masalah Pubertas pada Anak dan Remaja oleh DR dr Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), FAAP, FRCPI(Hon) disebutkan bahwa ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi permulaan pubertas antara lain etnis, sosial, psikologis, nutrisi, fisis dan penyakit kronis.
Baca juga: Tanda Pubertas Anak yang Terlalu Cepat atau Lambat dan Penyebabnya
Tanda pubertas pada anak perempuan
Ciri dan tanda pubertas yang paling pertama muncul pada anak perempuan, antara lain:
- Payudara mulai tumbuh
- Kedua payudara kadang tumbuh tidak bersamaan dan sangat halus
- Rambut pubik mulai tumbuh
- Pada beberapa anak perempuan, rambut di kaki dan lengan tumbuh lebih banyak.
Pada tahap berikutnya:
- Payudara terus tumbuh dan menjadi lebih penuh
- Sekitar dua tahun setelah mulai pubertas, anak perempuan mulai mengalami menstruasi atau haid setiap bulan
- Rambut pubik menjadi lebih kasar dan keriting
- Rambut di bawah lengan mulai tumbuh
- Pada beberapa anak perempuan, rambut juga tumbuh di bibir atas dan ini normal
- Berkeringat lebih banyak dan mulai muncul jerawat dalam bentuk bintik putih, hitam, dan pustula yang biasa dipecah atau mengalami erupsi
- Mengalami keputihan
- Anak perempuan tumbuh makin tinggi sejak mulai datang bulan sekitar 5-7,5 sentimeter tiap 1-2 tahun hingga mencapai umur dewasa
- Bobot bertambah seiring perubahan bentuk tubuh dengan pinggul melebar dan pinggang makin kecil. Lemak tubuh makin banyak di punggung dan lengan bagian atas serta paha.
Tanda pubertas pada anak laki-laki
Ciri dan tanda pubertas yang pertama muncul:
- Testis makin besar serta skrotum makin tipis dan makin merah
- Rambut pubik mulai muncul pada pangkal penis
Pada tahap berikutnya:
- Penis dan testis terus tumbuh serta skrotum menjadi makin gelap
- Rambut pubik makin tebal dan keriting
- Rambut di bawah lengan mulai tumbuh
- Berkeringat lebih banyak
- Bagian dada mulai tumbuh yang tidak sama dengan payudara laki-laki (man boobs)
- Mengalami mimpi basah
- Suara anak laki-laki pecah dan cenderung nge-bass, tidak cempreng seperti sebelumnya. Pada tahap awal, anak laki-laki merasa suaranya nge-bass selama beberapa menit dan kembali cempreng di waktu berikutnya
- Berjerawat
- Tumbuh makin tinggi sekitar 7-8 sentimeter per tahun dan menjadi lebih berotot.
Baca juga: Yang Wajib Disampaikan Pada Anak Menjelang Puber
Yang perlu dipahami anak ketika tubuhnya menunjukkan tanda puber
Sebetulnya jelang usia pubertas (bahkan sebelum anak mengalami tanda-tandanya), orangtua sudah bisa mengajak anak untuk ngobrol seputar pubertas. Anak perlu memahami bahwa ketika mengalami masa puber, tubuhnya akan menunjukkan berbagai perubahan. Bayangkan kalau hal ini tidak dibahas sebelumnya, anak bisa saja kaget dan panik saat mengalaminya langsung (menstruasi pada anak perempuan dan mimpi basah pada anak laki-laki). Anak juga perlu kita jelaskan bahwa perubahan pada tubuhnya tersebut merupakan tanda bahwa ia telah produktif secara seksual. Sehingga, penting untuk anak lebih bisa menjaga diri dan membatasi pergaulan. Kalau sebelumnya anak belajar bahwa tidak ada yang boleh menyentuh tubuhnya tanpa persetujuan, kali ini ia perlu memahami bahwa ketika ia memiliki ketertarikan dengan lawan jenis, ia tetap menjadi bos atas tubuhnya sendiri dan sangat bisa menolak bila ia merasa tidak nyaman dengan perlakuan dari teman lawan jenisnya tersebut.
Selain itu, anak perempuan khususnya, perlu lebih menjaga kebersihan tubuhnya, termasuk saat menggunakan pembalut ketika menstruasi. Ia harus mulai kebiasaan baru dari mulai membersihkan pembalut habis pakai, membungkusnya dengan rapat sebelum menaruhnya di tempat sampah. Kebiasaan ini wajib ia lakukan setiap bulan dan tidak bisa diabaikan karena bisa berujung pada risiko terkena penyakit menular. Secara agama dan adat tertentu pun anak, baik laki-laki maupun perempuan wajib tahu tata cara adab membersihkan diri.
Image by drobotdean on Freepik
Share Article
COMMENTS