banner-detik
#MOMMIESWORKINGIT

7 Cara Bijak Menghindari Cinta Terlarang di Kantor

author

Fannya Gita Alamanda08 Feb 2023

7 Cara Bijak Menghindari Cinta Terlarang di Kantor

Jangan sampai Anda terjebak office affair atau cinta terlarang di kantor, ya. Sangat bahaya untuk pernikahan Anda. Ini cara menghindarinya!

Naksir seseorang dan menyimpan cinta itu menyenangkan. Bikin jantung deg-deg seerrr, hati berbunga-bunga, sekadar lihat siluet dirinya terasa bagai surga pindah ke bumi. Namun bagaimana jika Anda atau orang yang Anda suka sudah terikat pernikahan? Beuh, hati-hati. Hal yang semula terasa indah bisa berubah jadi bencana!

“Orang-orang dapat saling tertarik dan ketertarikan tidak terbatas hanya kepada orang yang selalu atau hidup bersama kita,” kata Sherrie Campbell, psikolog yang berbasis di Los Angeles dan penulis “But It’s Your Family”.

Merasa tertarik kepada orang lain bahkan saat seseorang sudah menikah itu hal yang wajar, tapi Campbell menganalogikannya seperti waktu kita melihat buku menu. Banyak menu yang memang terlihat menggugah selera, tapi untuk alasan tertentu Anda tidak tertarik memesan satu pun.

Ketika Anda merasa tidak bahagia dengan hubungan atau penikahan Anda, mencari solusi atau sekadar selingan dengan melakukan perselingkuhan bukanlah jalan keluar yang benar, apalagi dengan rekan kerja yang juga telah menikah.

David Bennet, konselor, penulis, dan pakar hubungan di Ohio bilang, “Orang terlibat dalam sebuah affair karena berbagai alasan, termasuk kedekatan geografis, stabilitas, hubungan emosional, dan faktor lain di luar daya tarik fisik yang kuat.

Well, jika Anda naksir rekan kerja yang sudah menikah atau Anda yang sudah terikat, jangan keburu merasa bikin dosa tak termaafkan. Siapa yang tak suka lihat ‘pemandangan indah’? Naksir boleh, kehilangan integritas yang jangan!

BACA JUGA: 10 Tanda Selingkuh Tanpa Sadar

Cara Bijak Hindari Cinta Terlarang di Kantor

Kami sudah kumpulkan beberapa saran dari para relationship expert untuk bantu Anda agar tidak melangkah lebih jauh dari yang seharusnya.

1. Ingatkan diri tentang risikonya terhadap karier

Jika Anda sudah menikah, terlibat ‘cinlok’ dengan rekan kerja (single atau sudah menikah) bisa membuat segalanya menjadi rumit. Itu sama seperti menggali lubang kubur buat diri sendiri.

Tanyakan kepada diri Anda, sebegitu pentingkah affair ini daripada pekerjaan dan rumah tangga Anda atau rumah tangganya? Jika perkawinan dan pekerjaan Anda benar-benar penting bagi Anda, berfokus pada sisi negatif perselingkuhan akan membantu Anda punya perspektif yang benar dan bisa ambil keputusan yang tepat.

2. Pertimbangkan konsekuensinya jika niat berselingkuh makin kuat

Memikirkan konsekuensinya dapat bantu Anda mengurangi godaan. Beri diri sedikit waktu untuk memikirkan bagaimana hubungan Anda dengan rekan-rekan kerja jika cinta terlarang itu akhirnya diketahui mereka (apalagi kalau selingkuhan Anda itu bos sendiri!). Siap nggak Anda di-bully? Digosipin? Dan yang paling penting, apa dampaknya terhadap reputasi dan pernikahan Anda.

3. Minimalkan waktu yang Anda habiskan bersamanya

Tahan godaan untuk hangout di luar jam kerja. Semakin banyak waktu yang Anda habiskan dengan rekan-rekan kerja apalagi orang yang Anda sukai, semakin sulit untuk melupakan perasaan Anda.

Sangat sulit untuk membatasi waktu Anda dengan rekan kerja, tetapi upayakan yang terbaik untuk menjaga interaksi tetap singkat dan profesional. Sebisa mungkin, hindari berdua saja atau berada di dekatnya.

Misalnya, jika beberapa rekan kerja Anda merencanakan kumpul-kumpul akhir pekan, sebaiknya Anda tak usah hadir. Lebih baik menghabiskan waktu bersama pasangan Anda, kan?

Lalu Jika memungkinkan, batasi juga waktu Anda di tempat kerja. Kantor, ya, buat bekerja, bukan arena untuk dengan sengaja menguji kesetiaan Anda. Jika memungkinkan, hindari mengikuti kegiatan kantor yang nggak penting.

4. Tetapkan batasan yang jelas untuk diri sendiri

Identifikasi perilaku yang dapat membuat Anda berisiko terbawa perasaan. Anda nggak bisa berharap orang lain peduli dengan ikatan pernikahannya, apalagi pernikahan orang lain. Maka penting untuk membuat batasan buat diri Anda sendri. Begitu Anda sudah buat batasan-batasan itu, jalankan dan patuhi.

Misalnya, jangan iseng stalking media sosial rekan kerja yang Anda anggap tampan atau menarik. Apalagi kalau Anda tahu, Anda agak naksir dia atau sebaliknya. Nggak usah juga Anda follow. Jangan pula bersikap terlalu kaku, karena Anda tetap butuh punya hubungan baik dengan para rekan kerja. Namun bersikaplah tegas kepada diri sendiri, terutama kepada pihak-pihak yang mulai coba-coba flirting. Kalau perlu, unfollow atau block aja medsos mereka.

5. Cari pengalih perhatian

Cari aktivitas yang menyenangkan dan sehat. Ketika kita punya ikatan cinta yang kuat dan Anda nggak sedang menyukai siapa pun, relatif mudah untuk melawan godaan buat main mata apalagi berpaling hati. Namun ketika Anda sadar sedang naksir seseorang, mungkin agak sulit untuk memikirkan hal lain selain dirinya.

Lain kali Anda merasa, ‘kok, kangen sama orang itu,’ maka carilah cara untuk mengalihkan pikiran Anda. Misalnya, lakukan hobi Anda. Ajak pasangan atau sahabat Anda nonton atau sekadar ngobrol sambil ngopi. Merekatkan hubungan Anda dengan pasangan, keluarga, dan sahabat bisa bantu Anda melawan keinginan keliru, mencintai orang yang tidak boleh dan tidak bisa Anda miliki. Apalagi terobsesi kepadanya.

6. Fokus pada membangun hubungan dengan orang-orang terdekat

Menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman, fokus kepada pasangan dan orang-orang tersayang akan membuat Anda jadi semakin menghargai hubungan yang sudah Anda miliki. Hubungan itu perlu dirawat dan dipelihara. Alih-alih memberi ruang untuk sebuah hubungan yang nggak halal bertumbuh, cintai apa yang sudah Anda miliki.

7. Buang pikiran dan harapan yang keliru

Adalah umum untuk memiliki pikiran seksual atau romantis yang salah. Hei, kita kan manusia biasa, tempatnya dosa. Namun bukan berarti Anda nggak mampu bertindak benar. Jika pikiran salah mulai muncul, segera buang. Pikirkan hal-hal lain yang membawa aura positif.

Memupuk harapan-harapan semu dan berandai-andai hanya akan membuat Anda semakin sulit bersikap realistis dan mengambil keputusan yang bijaksana. Pikiran salah yang terus dipupuk dan disirami sama seperti memelihara ikan piranha. Suatu saat, itu bisa mencelakai Anda.

BACA JUGA: Tanda Sebelum Perselingkuhan yang Perlu Diwaspadai, Menurut Studi

Cover: Freepik

Share Article

author

Fannya Gita Alamanda

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan