Sorry, we couldn't find any article matching ''
6 Tips Parenting Mama Muren, Ibunda Maudy Ayunda: “Anak adalah Peniru Nomor 1”
Kesuksesan sang anak membuat banyak sekali orang tua yang ingin mengetahui bagaimana tips parenting Mama Muren, Ibunda Maudy Ayunda. Ini dia beberapa tipsnya ya, Mommies!
Keberhasilan dan kesuksesan sang anak, Maudy Ayunda, dalam berbagai bidang mulai dari pendidikan, acting, menyanyi, hingga penulis buku, pasti tidak jauh-jauh dari didikan tepat dari orang tuanya, terutama sang ibu, Muren.
Baru-baru ini, Mama Muren yang jarang sekali tampil langsung di depan kamera, muncul dan berbagi cerita hingga tips parenting yang dilakukannya, khusus di YouTube Channel Maudy Ayunda.
Mommies juga tentunya ingin tahu kan, bagaimana sih cara Mama Muren dalam mendidik anak-anaknya hingga sukses dan mandiri? Ini dia beberapa tips parenting Mama Muren, Ibunda Maudy Ayunda, dikutip dari YouTube Channel Maudy Ayunda segmen Buka Kartu Spesial Hari Ibu.
Mengajarkan anak lebih baik langsung diajak dan dicontohkan, bukan hanya diperintah saja
Memarahi dan memaksa anak dengan kata-kata tanpa contoh nyata tidak akan bisa efektif. Menurut Mama Muren, sebaiknya anak diajak melakukan suatu kegiatan bersama untuk menumbuhkan good habit atau kebiasaan baik. Mama Muren memiliki keyakinan bahwa anak adalah peniru nomor 1. Jadi jika orang tua ingin anak bisa melakukan sesuatu, lebih baik langsung beri contoh saja dengan bersikap rajin di depannya.
Maudy bahkan mengatakan bahwa hal yang menyenangkan adalah ia tidak merasa diajarkan, walaupun secara tidak langsung sedang diajarkan skill tentang kehidupan. “By doing and by showing me, akhirnya lebih nempel menurut aku”, kata Maudy Ayunda dalam video YouTube-nya.
Tetap harus belajar susah untuk bisa menghadapi masalah dan menumbuhkan rasa tanggung jawab
Contohnya kecilnya adalah ketika hosting rumah untuk acara kumpul keluarga besar. Dengan dulunya pernah mencontohkan dan mengajak anak turun langsung mengurus acara di rumah, ketika anak sudah besar atau tidak lagi tinggal serumah dengan orang tuanya, anak jadi akan tahu bagaimana kesulitan yang dialami dan belajar untuk menangani kesulitannya tersebut.
Anak juga bisa belajar mempersiapkan semua dengan mandiri. Meski sederhana, namun kegiatan ini dianggap Mama Muren mampu menumbuhkan rasa tanggung jawab pada sang anak. Dengan memiliki rasa tanggung jawab juga akan tumbuh sikap leadership, misalnya seperti bagaimana membagi tugas untuk diri sendiri dan orang lain. Kegiatan atau misi seperti ini juga mengajarkan anak untuk menjadi decision maker.
BACA JUGA: Gaya Pengasuhan Ala Ibunda Maudy Ayunda yang Patut Ditiru
Ajak anak jadi teman diskusi
Mama Muren tidak pernah kaku dalam memperlakukan anak, sebaliknya, mengajak anak bercerita dan berbagi pikiran mampu mempererat dan memperkuat hubungan antara ibu dan anak. Saat anak diajak menjadi teman diskusi orang tuanya, anak akan merasa bahwa ia diberi kepercayaan untuk mendengar, memikirkan, dan sama-sama mencari solusi dari sebuah masalah atau topik yang sedang dibicarakan. Anak akan terlatih memberi feedback dan berani mengeluarkan pendapatnya.
Bukan hanya anak, tapi orang tua juga bahkan bisa mendapatkan ilmu dan pandangan baru dari hasil diskusi bersama anak.
Orang tua juga harus mampu terbuka dengan perdebatan sehat dengan anak
Saat anak sudah nyaman dan percaya pada orang tua tentang hal-hal yang terjadi di dalam hidupnya, anak menjadi tidak akan ragu untuk cerita dan terbuka, bahkan meminta pendapat dan saran dari orang tua. Namun wajar jika terjadi perbedaan pendapat dan pikiran. Di sinilah orang tua harus siap dan terbuka dengan perdebatan sehat dengan anak.
Coba dengarkan terlebih dulu apa penjelasan yang ada di pikiran dan perasaan di benak sang anak. Setelah itu pertimbangkan, kemudian sampaikan pendapat yang ada di pikiran orang tua sesudah mendengar perspektif dari anak. Dengan begini, anak akan lebih menghargai orang tuanya dan merasa dirinya juga dihargai.
Dalam video YouTubenya, Maudy mengatakan bahwa orang tua yang kritis juga akan membantu anak untuk tumbuh, meski mungkin di beberapa momen tertentu anak bisa saja merasa orang tua seperti tidak mendukung dan menerima pendapatnya. Namun itu hal yang normal karena anak butuh waktu untuk menerima penolakan atau perbedaan pendapat. Di sinilah proses pendewasaan diri anak berjalan.
Ajak anak untuk seimbang dan eksplor banyak hal baru
Ketika orang tua sudah memahami minat dan bakat anak, dukung kemampuannya, namun jangan biarkan anak hanya berfokus pada satu hal saja. Orang tua bisa bantu kenalkan anak ke dunia-dunia lain di luar minat dan bakat yang sudah dimiliki anak. Hal ini bertujuan agar anak mampu mengeksplor skill dan minat apa lagi yang mampu ia lakukan selain yang sudah dimilikinya saat ini.
Tentu saja ini akan menambah pengalaman anak tentang hal baru yang ia gandrungi. Anak juga akan lebih banyak bersosialisasi dan berurusan dengan sesuatu yang di luar kehendaknya yang nantinya akan berpengaruh pada kematangan karakter anak.
Menempatkan diri pada posisi anak
Sering kali orang tua memaksakan keinginan kepada anak. Namun jarang sekali orang tua ikut memahami kondisi anak yang mungkin masih belum mampu dalam memenuhi keinginan orang tua dan memenuhi keinginannya sendiri. Di sinilah orang tua harus mampu menempatkan dirinya dalam posisi anak agar lebih memahami dan menerima kondisi anak yang sedang mencari jati dirinya dan mencari tahu apa yang sebenarnya ia inginkan dalam hidupnya.
BACA JUGA: Seperti Maudy Ayunda, Ini Alasan Saya Tidak Pamer Pasangan di Social Media
Mama Muren juga menyampaikan bahwa setiap orang tua pasti pernah menjadi anak. Sehingga, mestinya pengalaman orang tua saat dulu masih menjadi anak, bisa membuat orang tua sebagai orang tua yang baik untuk anaknya sekarang.
Cover image: Instagram Maudy Ayunda
Share Article
COMMENTS