Sorry, we couldn't find any article matching ''
Jam Tidur yang Dibutuhkan Anak Remaja
Sebetulnya, anak remaja perlu tidur siang atau tidak, ya? Berapa jam tidur yang mereka butuhkan supaya tetap bisa aktif tanpa merasa mudah lelah?
Nggak usah nunggu remaja, lepas usia balita saja anak makin sulit diingatkan untuk tidur siang maupun tidur malam. Kalau hari itu belum capek-capek banget, pasti dia akan memilih untuk tetap main. Namun, di sisi lain, melihat anak terlalu banyak tidur seringkali mengundang anggapan bahwa dirinya malas, “Kok, tidur melulu, sih?” Kira-kira Mommies lebih sering berada di situasi yang mana, nih? Hal ini tidak akan menjadi masalah kalau kita tahu informasi mengenai jam tidur yang dibutuhkan anak remaja.
Pentingnya menerapkan jam tidur pada anak remaja
Kita tahu bahwa kegiatan anak saat remaja jauh lebih padat dibandingkan kegiatan anak ketika ia masih di bangku KB dan TK. Anak kini berhadapan dengan makin banyak tugas dan pekerjaan rumah. Makin sempit waktunya untuk beristirahat, bahkan mungkin untuk diam di rumah saja susah karena padatnya jadwal kegiatan non akademis yang ia miliki.
Padahal, penting sekali untuk anak mendapatkan porsi tidur yang cukup, supaya tubuhnya senantiasa sehat. Tidur siang, meski sulit dijalani oleh anak, karena keinginan mereka untuk bermain dan beraktivitas jauh lebih tinggi dari sekadar memejamkan mata, pun belum paham betul apa manfaatnya, sebetulnya merupakan salah satu cara untuk menerapkan pola hidup sehat.
Dengan menjalani kebiasaan tidur cukup, anak akan terlatih untuk menerapkan pola tidur yang baik. Dengan demikian, fungsi tubuhnya akan berjalan dengan baik, sehingga ia pun terhindar dari beberapa penyakit, termasuk stres. Oleh karena itu, penting untuk kita membahas poin selanjutnya, yakni:
Berapa lama jam tidur yang dibutuhkan anak remaja?
Dari sebuah artikel yang dilansir Kemkes, berikut jam tidur yang dibutuhkan anak sesuai usianya.
- 10-12 tahun: Anak usia sekolah ini memerlukan waktu tidur 10 jam dalam sehari.
- 12-18 tahun: Usia remaja, kebutuhan tidur anak adalah 8-9 jam sehari.
Seberapa perlukah anak tidur siang?
Dokter spesialis anak, prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp. A(K)., mengatakan bahwa tidur siang hanya direkomendasikan untuk anak usia di bawah 4 tahun. Sebab waktu tidur terpenting bagi anak sebenarnya adalah saat malam hari. Namun, sebagai catatan, tidur malam anak juga harus berkualitas, sesuai kebutuhan anak di usianya. Menurut dr. Rini, dalam webinar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, kebiasaan tidur malam tepat waktu dapat menimbulkan gold hormone yang mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. “Ini juga penting untuk mencapai potensi tinggi badan anak,” jelas dr. Rini.
Meski demikian, tidak ada salahnya untuk tetap menerapkan tidur siang di sela kegiatan anak yang cukup padat. Penelitian di Australia menemukan tidur siang 10 menit sudah cukup membantu memulihkan diri dari tidur malam yang terbatas. Buat anak remaja, tidur sekitar 30 menit akan membantunya mendapatkan kembali energi yang ia butuhkan. Selain rasa kantuk dan lelah di siang hari berkurang, fisik anak akan lebih kuat, dan kinerja kognitifnya akan membaik selama 155 menit setelah tidur siang.
Selebihnya, terapkan pola tidur tepat waktu di malam hari secara konsisten. Misalnya, maksimal jam 10 malam anak sudah harus terlelap, maka seluruh kegiatan harian sudah harus diselesaikan di jam 9 agar anak bisa bersiap tidur. Pastikan anak tidak tidur larut bahkan begadang.
Baca juga: Dokter dan Klinik Gangguan Tidur di Indonesia
Image by jcomp on Freepik
Share Article
COMMENTS