Sorry, we couldn't find any article matching ''
14 Tips Parenting untuk Anak Usia 6-8 Tahun
Pada usia 6-8 tahun, anak mengalami perubahan emosional, sosial, hingga berpikir dan belajar. Agar dapat lebih memahami perubahan tumbuh kembangnya, ini 14 tips positif parenting yang bisa Mommies lakukan.
Setiap usia anak memiliki tahapan tumbuh kembang yang berbeda-beda. Misalnya pada anak usia 6 hingga 8 tahun. Dalam rentang usia ini, perubahan pada anak yang terasa adalah kemandirian. Seperti sudah bisa berpakaian sendiri, makan sendiri, dan mengikat tali sepatu. Peran orangtua dan keluarga juga sangat penting agar anak dapat memiliki kemandirian yang baik.
Selain itu, mulai sekolah juga membawa anak-anak dalam usia ini ke dalam dunia yang lebih besar. Keterampilan fisik, sosial, dan mental juga berkembang pesat pada masa ini. Usia 6-8 tahun juga menjadi waktu yang kritis bagi anak-anak untuk mengembangkan kepercayaan diri mereka dalam semua aspek kehidupan, seperti pertemanan, pekerjaan sekolah, dan olahraga.
BACA JUGA: Nak, Yuk, Belajar Komunikasi Dasar Agar Kelak Kamu Tidak Dibenci Banyak Orang
Mengutip dari CDC (Centers for Disease Control and Prevention), berikut beberapa informasi tentang perkembangan anak-anak di usia 6-8 tahun (middle childhood):
Perubahan Emosional dan Sosial
Pada rentang usia ini, anak cenderung:
- Menunjukkan lebih banyak kemandirian dari orangtua dan keluarga.
- Mulai memikirkan masa depan.
- Memahami lebih banyak tentang tempatnya di dunia.
- Lebih memperhatikan persahabatan dan kerja tim.
- Ingin disukai dan diterima oleh teman.
Berpikir dan Belajar
Selain perubahan emosional dan sosial, anak usia 6-8 tahun ini juga cenderung:
- Menunjukan perkembangan yang cepat dalam keterampilan mental.
- Belajar cara yang lebih baik dalam mendeskripsikan pengalaman dan berbicara mengenai pikiran dan perasaannya.
- Kurang fokus pada diri sendiri dan lebih fokus pada orang lain.
Sehingga dalam mendukung tumbuh kembang anak dalam rentang usia ini, berikut beberapa tips positif parenting yang dapat orangtua lakukan untuk membantu anak dalam masa middle childhood atau masa kecil pertengahan.
- Tunjukkan kasih sayang untuk anak dan kenali prestasinya
- Bantu anak mengembangkan rasa tanggung kawab. Mommies juga bisa untuk meminta anak dalam membantu tugas rumah tangga yang ringan dan mudah seperti mengatur meja makan.
- Bicarakan dengan anak tentang sekolah, teman, dan hal-hal yang dia nantikan di masa depan.
- Bicarakan dengan anak tentang menghormati orang lain. Dorong dia untuk membantu orang yang membutuhkan.
- Bantu anak dalam menetapkan tujuan yang dapat dicapainya sendiri. Anak akan belajar untuk bangga pada dirinya sendiri dan tidak terlalu bergantung pada persetujuan atau penghargaan dari orang lain.
- Bantu anak untuk belajar kesabaran dengan membiarkan orang lain pergi terlebih dulu atau dengan menyelesaikan tugas sebelum pergi bermain. Dorong dia untuk memikirkan konsekuensi yang mungkin terjadi sebelum bertindak.
- Buat aturan yang jelas dan patuhi, seperti berapa lama anak bisa menonton TV atau kapan dia harus tidur. Perjelas tentang perilaku apa yang baik dan apa yang tidak baik.
- Lakukan hal-hal menyenangkan bersama sebagai sebuah keluarga, seperti bermain game, membaca buku, dan pergi ke acara di komunitas Mommies.
- Libatkan diri Mommies dengan sekolah anak. Temui guru dan pahami tujuan pembelajaran mereka dan bagaimana Mommies sebagai orangtua dan sekolah dapat bekerja sama untuk membantu anak berprestasi.
- Lanjutkan membaca untuk anak. Saat anak belajar membaca, coba lakukan membaca secara bergiliran.
- Gunakan cara disiplin untuk membimbing dan melindungi anak, daripada menggunakan hukuman untuk membuatnya merasa buruk pada dirinya sendiri. Tindak lanjuti setiap diskusi tentang apa yang tidak boleh dilakukan dengan diskusi tentang apa yang harus dilakukan.
- Puji anak untuk perilaku yang baiknya. Sebaiknya berikan pujian yang lebih fokus pada apa yang dilakukan anak . Misalnya, “Kamu bekerja keras untuk memahaminya” daripada sifat yang tidak dapat diubahnya seperti “Kamu pintar”.
- Dukung anak dalam menghadapi tantangan baru. Dorong dia untuk memecahkan masalah, seperti perselisihan dengan anak lain dengan caranya sendiri.
- Dorong anak untuk bergabung dengan sekolah dan kelompok masyarakat, seperti olahraga tim, atau memanfaatkan peluang sukarela.
BACA JUGA: Menghadapi Pertengkaran Kakak Adik
Featured image: Pexels.
Share Article
COMMENTS