Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Antara Infeksi Saluran Kemih dengan Gangguan Ginjal Akut

Parenting & Kids

Mommies Daily・31 Oct 2022

detail-thumb

Agar tidak salah saat anak menunjukan gejala, simak perbedaan Infeksi saluran kemih dengan gangguan ginjal akut yang harus orangtua pahami.

Penulis: Putri Azzahra

Kejadian dan berita mengenai gagal ginjal pada anak belakangan pasti membuat semua orang tua was-was dan sangat berhati-hati dalam memberikan obat untuk anak. Bukan hanya gagal ginjal, penting sekali juga bagi orang tua untuk waspada dengan penyakit yang bisa terjadi di saluran kemih anak. Walaupun memiliki kesamaan faktor penyebab dan terjadi di sistem pencernaan, ternyata infeksi saluran kemih (ISK) dan gangguan ginjal akut (GgGA) memiliki perbedaan, lho.

Mulai dari penyebab, gejala, hingga penanganannya pun juga berbeda. Jangan sampai terbalik ya, Mommies. Berikut beberapa perbedaan antara penyakit infeksi saluran kemih (ISK) dan gangguan ginjal akut pada anak. Yuk, catat apa saja sih perbedaanya?

Sama-sama bisa disebabkan oleh infeksi

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum untuk menyatakan adanya pertumbuhan bakteri di dalam saluran kemih. ISK merupakan penyakit yang sering ditemukan pada anak selain infeksi saluran napas atas dan diare. Escherichia Coli (E.coli) merupakan kuman penyebab tersering (60-80%) pada ISK.

Beberapa faktor berperan dalam terjadinya ISK, seperti kurangnya menjaga kebersihan area genital, suka menahan buang air kecil, pakaian dalam yang terlalu sempit, preputium yang belum disirkumsisi, dan konstipasi. Pencegahan terjadinya infeksi saluran kemih berulang dapat menurunkan terjadinya komplikasi hipertensi, pembentukkan parut ginjal, serta gangguan ginjal.

Sedangkan, gangguan ginjal akut adalah keadaan di mana terjadinya penurunan fungsi ginjal mendadak yang mengakibatkan hilangnya kemampuan dalam mempertahankan fungsi filtrasi ginjal. Istilah gagal ginjal akut (GGA) saat ini sudah ditinggalkan dan digantikan oleh GgGA atau gangguan ginjal akut.

Perubahan konsep ini dikarenakan gangguan ginjal akut memiliki jangkauan klinis yang lebih luas mulai dari perubahan minor pada fungsi ginjal sampai dengan kondisi yang berat sehingga gangguan yang lebih dini jadi bisa terdeteksi. Harapannya dapat meningkatkan deteksi dini agar penanganannya bisa lebih disegerakan. Gangguan ginjal akut dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, diantaranya infeksi, autoimun, obstruksi (sumbatan), dehidrasi, paparan bahan nefrotoksik, maupun gangguan vaskuler.

BACA JUGA: Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak: Gejala, Penyebab Sampai Obat Sirup yang Dilarang

Perhatikan beberapa gejala

Gejala ISK sangat bervariasi, mulai dari tanpa adanya gejala sampai gejala yang berat sesuai berdasarkan umur. Pada balita dapat terjadi demam, muntah, diare, nafsu makan/minum berkurang, rewel, maupun berat badan sulit naik. Pada anak yang lebih besar, gejalanya lebih khas, seperti nyeri saat berkemih, frekuensi buang air kecil menignkat, nyeri perut/pinggang, mengompol, atau urin berbau menyengat.

Gejala GgGA sangat bergantung dengan penyebab yang mendasari penyakit karena GgGA bukan merupakan penyakit primer dan tidak mungkin terjadi tanpa penyakit lain yang mendasarinya. Penyakit yang mendasari GgGA sangat beragam dan berbeda antar kelompok usia anak-anak. Bisa berupa demam, muntah atau diare, pucat, penurunan produksi urin atau tidak sama sekali

Perhatikan produksi urin si kecil

Baik ISK maupun GgGA keduanya memiliki gejala yang perlu diperhatikan yaitu produksi urin. Jika anak menunjukan gejala seperti yang tertulis di atas, segera konsultasikan ke dokter ya, Mommies. Agar bisa dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan yaitu tes urin, darah, ataupun radiologi untuk menunjang diagnosis sesuai dengan petunjuk dokter.

Jangan ragu untuk melakukan konsultasi lebih lanjut ke dokter

Penanganan ISK pada anak didasarkan beberapa faktor seperti usia, lokasi infeksi, dan ada tidaknya kelainan/penyulit lain. Keterlambatan penanganan ISK dapat meningkatkan resiko kerusakan ginjal lebih lanjut. Maka dari itu, Mommies jangan ragu untuk segera membawa anak periksa ke dokter. Untuk anak yang mengalami dehidrasi, tidak mampu minum obat per oral, ataupun anak menunjukan tampak yang lemah sebaiknya dirawat di rumah sakit. Sedangkan, penanganan pada gangguan ginjal akut berdasarkan penyakit primer yang mendasar. Pastikan memberikan obat kepada anak sesuai anjuran dokter.

Selain itu, Mommies juga bisa melakukan beberapa perawatan di rumah, yaitu dengan memberikan obat sesuai resep dokter, ukur suhu tubuh anak jika demam, pantau frekuensi buang air kecil anak, tidak menahan buang air kecil, dan pastikan anak minum banyak cairan agar tidak dehidrasi.

Pencegahan yang bisa kita lakukan diantaranya dengan meningkatkan imunitas anak seperti status gizi serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Pastikan untuk selalu konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pilihan metode penanganan yang terbaik untuk si kecil dan tentunya sesuai dengan penyebab dan kondisi masing-masing anak.

Artikel ini telah direview oleh Dr. Eugenia Permatami Herwansyah, SpA

BACA JUGA: 7 Makanan yang Baik untuk Rawat Kesehatan Ginjal Anak

Cover image: Photo by Alex Green on Pexels