Sorry, we couldn't find any article matching ''
Waspada Sirup Paracetamol, Penyebab 66 Anak Meninggal di Gambia
Ada kandungan apa di dalam sirup paracetamol yang telah menyebabkan 66 anak di Gambia meninggal? Mari cari tahu lebih lanjut.
Sirup Paracetamol, obat yang dianggap aman untuk anak-anak, telah merenggut setidaknya 66 nyawa anak dalam tiga bulan terakhir di Gambia, Afrika Barat. Para korban yang berusia balita tersebut menderita kesulitan untuk buang air kecil, demam dan muntah yang dengan cepat menyebabkan gagal ginjal akibat keracunan sirup parasetamol. Apa mungkin sirup paracetamol bikin gagal ginjal? Mari telusuri lebih jauh.
Sirup Paracetamol yang Beredar di Gambia Telah Terkontaminasi
Melansir Reuters, awalnya, Presiden Gambia Adama Barrow, menyatakan bahwa ada lonjakan cedera ginjal akut yang terdeteksi di akhir Juli, yang kemungkinan terkait dengan sirup paracetamol. Kementerian kesehatan Gambia kemudian bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS untuk menyelidiki kasus ini.
WHO menyatakan sejumlah sirup obat batuk dan pilek yang mengandung parasetamol yang diproduksi oleh perusahaan farmasi India, Maiden Pharmaceuticals Ltd, telah terkontaminasi. Analisis laboratorium terhadap sampel obat telah mengonfirmasi adanya kandungan dietilen glikol dan etilen glikol sebagai kontaminan dalam jumlah tak wajar. Kedua kandungan ini dapat menjadi racun dan menyebabkan cedera ginjal akut.
Beberapa sampel sirup juga dikirim ke Senegal, Ghana, Prancis dan Swiss untuk pengujian, dan ditemukan adanya tanda-tanda kontaminasi.
Empat Merek Sirup Obat Batuk Ditarik dari Gambia
Sejak ditemukannya kasus, pemerintah Gambia langsung menahan peredaran sirup paracetamol dan menghentikan sementara impor obat tersebut guna mengantisipasi bertambahnya kasus. Kementerian kesehatan Gambia juga meninjau ulang pemeriksaan kualitas impor obat dan peraturan terkait lainnya.
Menurut laporan terkini, Direktur Pelayanan Kesehatan Gambia Mustapha Bittaye mengatakan bahwa dia telah menarik penjualan empat merek obat dari pasar karena insiden tersebut. Keempat produk sirup obat batuk tersebut adalah Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup.
WHO juga telah mengeluarkan peringatan global untuk empat sirup obat batuk tersebut. Diduga, produsen obat, Maiden Pharmaceuticals, tidak memiliki jaminan keamanan produk.
Baca juga: 5 Obat Penurun Panas Anak Favorit Para Mommies
Obat-obat Tersebut Tidak Terdaftar di Indonesia
Kejadian di Gambia tentu ikut mencemaskan para orang tua di Indonesia. Pasalnya, paracetamol bisa dibilang obat yang selalu tersedia di rumah untuk berjaga-jaga bila si kecil sakit.
Kabar baiknya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan empat produk sirup obat batuk mengandung paracetamol yang diduga memicu kematian puluhan anak di Gambia, tidak terdaftar di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Biro Humas BPOM melalui keterangan resmi, seperti dilansir dari Antaranews.
BPOM juga terus melakukan pengawasan pra dan pasca pasar secara komprehensif terkait peredaran produk tersebut di Indonesia, serta terus melakukan pengawasan rutin terhadap peredaran produk obat.
Semoga setiap perusahaan farmasi lebih berhati-hati lagi dalam memproduksi obat, dan setiap badan terkait juga selalu menjalankan tugasnya dalam menguji coba setiap obat yang beredar, baik lokal maupun internasional, supaya tidak ada lagi kejadian miris seperti ini.
Baca juga: Tips Memilih Madu Asli dan Mengenali Jenis Madu Palsu
Image: Image by user18526052 on Freepik
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS