Serba-Serbi Tes Mantoux Pada Anak

Parenting & Kids

dewdew・19 Sep 2022

detail-thumb

Tidak perlu panik ketika dokter meminta tes mantoux pada anak. Semakin cepat ditangani, semakin besar tingkat kesembuhan bila tes menunjukkan hasil positif.

Mommies diminta oleh dokter melakukan tes Mantoux pada anak? Apakah itu? Apakah itu merupakan pertanda ada sesuatu yang berbahaya? Ke mana harus tes Mantoux? Berikut ini beberapa penjelasan mengenai tes Mantoux. 

Ketahui tentang Tuberculosis

Sebelum berbicara mengenai tes Mantoux pada anak, ada baiknya mommies mengetahui terlebih dulu tentang Tuberculosis. Karena inilah si biang kerok penyebab kita atau anak harus tes Mantoux. Tuberculosis atau TB merupakan penyakit paru yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis dan sangat menular. Tak hanya menyerang dewasa, TB juga sangat mungkin menular pada anak. Penularannya sendiri melalui udara. 

Apa itu tes Mantoux

Tes Mantoux yang juga dikenal dengan istilah Tuberculin Skin Test (TST) merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya  paparan kuman penyebab penyakit tuberkulosis pada tubuh. Tes Mantoux bisa dianggap sebagai pemeriksaan awal yang umum dilakukan untuk mendeteksi penyakit TBC. Tes Mantoux biasanya dilakukan dengan menyuntikkan cairan tuberkulin yang akan menyebabkan reaksi sebagai indikator ada atau tidak kuman tuberkulosis. 

Kapan harus melakukan tes Mantoux?

Dokter mungkin akan meminta mommies melakukan tes mantoux pada anak, bila anak mengalami beberapa gejala berikut ini:

  1. Demam lebih dari 2 minggu. Demam bisa berulang meski tidak mencapai suhu yang tinggi.
  2. Nafsu makan turun.
  3. Berat badan anak tidak naik selama 2 bulan berturut-turut.
  4. Anak lesu, lunglai dan tidak aktif
  5. Terdapat benjolan pada leher dan bisa diraba.
  6. Anak pernah atau sering kontak langsung dengan penderita TB.
  7. Batuk lebih dari 3 minggu, tidak mengalami perbaikan meski sudah pernah diobati.

Prosedur Tes Mantoux

Berikut ini adalah prosedur tes Mantoux yang harus diikuti bila dokter menyarankan/merujuk untuk dilakukan tes tersebut:

  1. Cairan yang disebut dengan PPD tuberculin disuntikkan pada kulit lengan. Pasca penyuntikan, biasanya akan terbentuk benjolan kecil di permukaan kulit.
  2. Tanda batas awal akan diberikan di sekeliling benjolan tersebut menggunakan spidol agar. Hal ini bertujuan untuk dapat mengetahui apabila terjadi perubahan ukuran benjolan. 
  3. Dalam waktu 48–72 jam setelah tes Mantoux dilakukan, dokter akan memeriksa kembali benjolan yang terbentuk untuk melihat jika ada perubahan.
  4. Hasil tes menunjukkan negatif bila benjolan tidak membesar sehingga dapat dikatakan pasien tidak terpapar kuman TB. 
  5. Hasil tes menunjukkan positif bila benjolan berubah sekitar 5–10 mm dan terlihat adanya peradangan.

Sebagai catatan, hasil tes Mantoux positif bisa berarti anak sedang atau sudah pernah terpapar kuman TB. Namun, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah terdapat infeksi TB atau tidak di masa sekarang. 

Photo by CDC on Unsplash