Bekali anak remaja agar saling menghargai saat pacaran itu sangat penting. Itu karena rasa hormat di antara pasangan harus dipelajari dan diusahakan.
Ketika anak-anak remaja Mommies mulai jatuh cinta dan pacaran, tentu ada perasaan senang sekaligus cemas yang merambati hati Mommies.
Apakah dia akan akan bahagia? Apakah dia akan diperlakukan dengan baik? Atau malah dibikin patah hati? Apa pun hasilnya nanti, mempersiapkan anak remaja Mommies dengan banyak ilmu tentang menjalin hubungan tentulah sangat perlu. Salah satunya, membekali dia dengan prinsip saling menghargai.
Rasa hormat adalah tentang memperlakukan diri kita sendiri dan orang lain dengan bermartabat dan penuh pertimbangan. Menunjukkan rasa hormat adalah bagian penting dalam setiap jenis hubungan termasuk berpacaran.
Pendidikan awal tentang saling menunjukkan hormat adalah di dalam keluarga. Jika orang tua bisa memberi contoh yang baik dan benar, maka akan lebih mudah bagi anak-anak mempraktikkannya di luar rumah, dengan orang lain, terutama kepada pasangannya.
BACA JUGA: Anak Pacaran: 6 Alasan Kenapa Saya Akan Mengizinkan Anak Saya Pacaran
Ini manfaatnya membekali anak remaja punya hubungan pacaran yang dilandasi rasa saling menghormati:
Untuk mendukung anak memilih dan membangun hubungan yang saling menghormati Mommies bisa memulai percakapan dengan bertanya:
Berikut adalah beberapa cara lain yang dapat Mommies lakukan untuk mendukung anak punya hubungan pacaran yang saling menghormati:
1. Jadilah panutan. Jika Anda berada dalam hubungan yang tanpa respek, beri contoh cara positif untuk mengatasinya – misalnya, dengan bersikap tegas, berusaha bicara baik-baik dengan siapa pun orangnya, yang tidak merespek Anda atau mencari bantuan profesional.
2. Mendengarkan untuk memahami sudut pandang anak Anda dan orang lain.
3. Puji anak ketika dia menunjukkan sikap menghargai orang lain, terutama pasangannya.
4. Kelola kemarahan Anda sendiri dan bantu anak Anda belajar mengelola emosi yang kuat seperti kemarahan.
5. Tunjukkan pada anak Anda bagaimana menerapkan strategi manajemen konflik ke dalam tindakan. Misalnya, Mommies bisa bilang, ‘Sayang, Mama mau bicara. Mama khawatir banget waktu jamnya kamu sudah harus ada di rumah, tapi kamu belum juga pulang.
6. Jika dibutuhkan, Anda perlu membela diri Anda sendiri dengan tetap menunjukkan respek kepada orang lain dan ajari anak Anda juga melakukan hal yang sama. Misalnya dengan berani mengatakan ‘Tidak’ jika diminta melakukan hal-hal yang nanti bisa merugikannya.
BACA JUGA: Perilaku Remaja yang Berisiko: Pacaran, Pornografi hingga Seks Pranikah
Hubungan yang tidak dilandasi rasa saling hormat adalah hubungan di mana seseorang merasa tidak dihargai, diperlakukan tidak adil atau dilecehkan secara mental, fisik, dan emosi. Anak mungkin saja nggak sadar dirinya sedang menjalani hubungan tanpa respek atau malah dia yang melakukannya.
Misalnya, dia mungkin melihat kecemburuan yang over dosis atau SMS yang masuk 100 kali sehari sebagai tanda cinta dan hal romantis, bukan sebagai tanda perilaku abusive.
Berikut ini beberapa tanda sebuah hubungan yang tak dilandasi sikap saling menghormati:
Berada dalam hubungan semacam ini dapat memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan anak, seperti mengalami sulit tidur, tidak napsu makan, depresi, cemas, minder, mengasingkan diri dari keluarga dan teman-temannya, dan bermasalah dengan minuman keras atau obat-obatan terlarang.
Jika anak Anda berada dalam hubungan yang tidak dilandasi rasa saling menghargai, ini berarti dia butuh dukungan Anda. Mommies bisa ajak ngobrol tapi jangan kaget jika awalnya sulit. Kemungkinan besar dia bisa aja nggak merasa sedang pacaran dengan orang yang tidak menghargai dirinya
Mommies bisa buka pembicaraan dengan mengajukan pertanyaan seperti ini:
Jika anak sudah tidak membicarakan hubungan dia dengan pacarnya, Mommies bisa minta bantuan orang dewasa terpercaya lainnya seperti dengan bibi, paman, kakek-nenek, atau teman keluarga Mommies.
BACA JUGA: 15 Pesan dari Ayah Untuk Anak Perempuan Sebelum Berpacaran
Cover: Freepik