Meski sudah merasa ketat mengawasi, bukan berarti kita nggak bisa kecolongan. Berikut ini cara melihat tanda remaja terlibat alkohol dan narkoba.
Duh, amit-amit, deh. Jangan sampai (ketokketokmejakayu) anak remaja kita terlibat dengan alkohol dan narkoba. Paham, nggak ada satu orangtua pun yang ingin anaknya main-main dengan dua hal berbahaya tersebut. Bukan berarti kita nggak bisa kecolongan, meski sudah merasa waspada setiap saat. Kita musti jeli, karena ketika anak terlibat dengan alkohol, terutama narkoba, sebenarnya bisa kita tangkap tanda-tandanya. Segera bertindak dan bantu mereka, ya, mommies. Mereka butuh kita. Mereka butuh kita untuk nggak marah dan menyalahkan mereka, tapi mereka butuh kita untuk melepaskan diri dari hal-hal berbahaya tersebut.
Beberapa tanda umum kalau si anak remaja punya ketergantungan dengan alkohol dan narkoba bisa dilihat dari suasana hati yang naik turun, ledakan emosi yang tidak wajar, dan mengalami perubahan besar pada cara ia berpakaian, teman, dan minatnya. Agak saru memang dengan tanda-tanda kalau remaja memang umum mengalami beberapa hal di atas. Tetapi, mommies mungkin bisa mewaspadai jika tingkah laku di atas diiringi dengan beberapa hal berikut ini:
Tanda-tanda tersebut di atas juga biasanya dibarengi dengan perilaku sebagai berikut:
Ada juga tanda-tanda lain yang menyangkut keuangan. Jika hal berikut ini terjadi, segera waspadai, ya.
Baca juga: 10 Tanda Anak Siap Masuk SD! Ternyata Bukan Baca dan Berhitung.
Jika mommies menemukan salah satu dari barang-barang berikut ini di tas, laci, atau lemari anak remaja, mulai waspada, cari waktu yang tepat untuk membicarakannya dengan anak, sambil juga mencoba untuk tetap berpikiran terbuka. Mommies mungkin bisa meminta bantuan dari psikolog dalam menghadapi ini:
Ketika mommies sudah menemukan banyak tanda-tanda di atas dan mulai merasa yakin dengan insting kalau anak remaja mungkin sudah terlibat dengan alkohol dan narkoba, langkah pertama yang dilakukan adalah membuka percakapan. Yes, ini bukanlah perkara yang mudah. Hati kita sendiri pasti sudah nggak karu-karuan, mau marah, nangis, dan sesak napas, semua rasanya jadi satu. Tapi, membuka percakapan ini adalah yang penting untuk kesehatan mental dan fisik jangka panjang anak. Kunci agar percakapan ini berhasil adalah dengan banyak mendengarkan secara aktif. Ini adalah salah satu langkah tepat untuk mommies dan anak, sama-sama mengakui bahwa masalahnya serius dan harus ada sesuatu yang dilakukan untuk mengatasinya.
Berikut adalah beberapa tips yang mungkin dapat membantu mommies untuk memulai percakapan tersebut:
Ketika ternyata ditemukan bahwa anak memang mengonsumsi alkohol dan narkoba, mommies dapat memelajari lebih lanjut apa, sih, yang digunakan anak. Cobalah untuk tidak panik atau membuat asumsi tentang anak, meski hati rasanya udah turun ke kaki, ya.
Mommies bisa berkonsultasi dengan dokter atau psikolog. Sudah sampai mana ketergantungan anak terhadap alkohol dan narkoba. Apakah bisa diawasi saja di rumah, perlu rehabilitasi atau tidak, dan ingat, selalu sepakati bersama dengan anak dalam menangani masalah ini. Anak mungkin tidak siap untuk mengakui bahwa alkohol atau penggunaan narkoba adalah masalah serius. Mereka kelihatan tidak menginginkan bantuan kita. Padahal sebenarnya, ya, butuh, kan?
Jangan lupa, anak juga mengalami masa sulit ketika terlibat alkohol atau obat-obatan terlarang. Dan hal ini tidak dapat dipungkiri juga akan memengaruhi seluruh keluarga. Cobalah untuk menjaga jalur komunikasi tetap terbuka dengan pasangan dan saudara-saudaranya, sehingga Anda semua dapat saling mendukung.