Ini 10 tanda pemimpin yang buruk yang dapat menghancurkan sebuah perusahaan tempat dia bekerja
Ditulis oleh: Anita Desyanti
Jika akhir-akhir ini mommies mendapati lead di kantor mempunyai perilaku di bawah ini, ada baiknya segera konsultasi ke HRD, ya. Karena dampaknya tidak hanya merugikan kantor, tapi juga membuat tim yang awalnya baik-baik saja, berujung “gila” – kata Ronald E. Riggio, Ph.D., Profesor Kepemimpinan dan Psikologi Organisasi Henry R. Kravis di Claremont McKenna College.
Baca juga: Tips Membangun Jiwa Kepemimpinan Anak Perempuan
Pemimpin seperti ini dinamakan narsistik, ia hanya peduli pada dirinya sendiri dan hanya mencapai hasil yang menguntungkan pemimpin. Mengincar penghargaan yang ujung-ujungnya hanya untuk kemajuan pribadi. Ada sih perhatian yang diberikan ke tim, tapi porsinya sedikit.
Nyaris tidak ada inisiatif untuk membuat berbagai skenario, atas masalah-masalah yang mungkin saja muncul. Jadi deh, kalau ada masalah datang, senangnya melempar kesalahan. Bahkan bisa lho menolak untuk bertindak jika sedang diperlukan.
Dia dikelilingi para penjilat, atau mereka yang inkompeten. Karakter lead seperti ini, tidak akan membawa timnya ke mana-mana, alias tidak bertumbuh.
Ada dua tipe pemimpin yang buruk yang kerap keluar dari jalur:
Padahal koreksi yang diberikan disampaikan dengan cara profesional, dan manusiawi, tapi malah membuat kesalahan yang sama berulang kali. Karena yang ada di benaknya, “kenapa saya yang harus bertanggung jawab?”
Terlalu fokus pada hasil jangka pendek, tidak memerhatikan konsekuensi jangka panjang. Padahal yang dia lakukan bertentangan dengan kepentingan tim dan organisasinya.
Di level mana pun dalam organisasi yang namanya komunikasi, kan, hal yang sangat krusial yah? Apa jadinya jika pemimpin tidak lihai dalam kemampuan ini? Bahaya!
Contohnya seperti ini, jika ada kabar terbaru mengenai proyek yang sedang digarap, dan harus segera dikerjakan. Tapi tidak disampaikan dengan tim, dan baru dikerjakan ketika sudah mepet deadline, nah, bisa runyam kan urusan?
Salah satu aspek terpenting dari sosok pemimpin adalah mengambil alih tanggung jawab ketika terjadi kesalahan, bahkan ketika mayoritas masalah hasil perbuatan timnya, padahal sudah mendapatkan arahan yang jelas. Dia akan mencari kambing hitam masalah tersebut, terutama ketika dia sendiri adalah penyebab utamanya.
Mengumbar kenaikan gaji, promosi dan macam-macam fasilitas kepada timnya. Realitanya? Tidak pernah ditepati.
Ternyata banyak orang yang mencapai posisi lead, hanya karena mereka terlihat baik, mengatakan hal-hal yang benar. Tapi kalau sudah bicara substansi, yaaa tidak ada. Dia tidak tahu apa yang dirinya lakukan, tidak ada jiwa pemimpin dalam dirinya.
Artikel diadaptasi dari sini
Baca juga: 9 Alasan Kenapa Punya Pemimpin Perempuan Itu Menyenangkan