Pernah bertemu dengan rekan kerja yang sering membuat kita merasa lelah secara mental? Jangan-jangan dialah Si Energy Vampire.
Untuk menghadapi rekan kerja yang kerap menganggu efektivitas dalam bekerja dan membuat Anda lelah secara mental, kenali tanda-tanda energy vampire dan cara menghadapinya.
Energy Vampire mengacu pada pribadi-pribadi toksik yang membuat Anda kelelahan secara fisik, mental, dan emosional. Mereka mungkin bos Anda, rekan kerja, atau klien. Berada di sekitar mereka menimbulkan perasaan cemas, gelisah, was-was, dan bahkan membuat Anda mulai meragukan kemampuan diri sendiri. Horor kaaan?
Mampu mengidentifikasi energy vampire adalah langkah pertama yang penting dalam menangani mereka. Ini dia beberapa tanda seseorang di tempat kerja adalah energy vampire:
• Negatif berlebihan
• Gemar mengkritik dan meremehkan orang lain
• Nggak paham arti bertanggung jawab
• Banyak mengeluh tentang orang lain
• Bertingkah seolah rela berkorban
• Sering terlibat dalam drama atau politik kantor
• Selalu mencoba membuktikan dirinya lebih baik dan lebih sukses dari orang lain
• Harus jadi pusat perhatian
• Menggunakan rasa bersalah, ultimatum, dan intimidasi untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
Energy vampire senang mengusik ketenangan hidup orang lain, di setiap kesempatan jika itu memungkinkan. Datang, bikin perkara, lalu meninggalkan Anda lemas tak berdaya.
Berikut adalah langkah-langkah praktis untuk menghadapi berbagai jenis energy vampire seperti diidentifikasi oleh Dr. Judith Orloff, psikiater bersertifikat dan penulis:
SI MELODRAMATIS
Photo by Ilyuza Mingazova on Unsplash
Energy Vampire model ini tidak punya konsep area pribadi. Mereka tidak bisa nyaring informasi apa yang pantas untuk dibagikan di tempat kerja dan apa yang tidak. Dia bisa membahas mengenai pacar orang selingkuh hingga mengomentari program diet seseorang. Mereka menghabiskan banyak waktu dengan membicarakan topik-topik yang tidak menarik minat Anda dan cuma bikin Anda capek.
YANG HARUS DILAKUKAN:
Bersikap tegas tapi sopan. Pastikan memberitahu maksud Anda dengan santun dan jelas. Misalnya, katakan, “Saya nggak nyaman kalau kita ngomongin topik ini. Kita ganti topik aja ya.” Atau “Menurutmu, ngomongin soal diet si A yang kamu anggep berlebihan mungkin penting. Tapi bisa nggak kita bicara tentang hal-hal positif aja.” Kalau dia masih ngeyel, segera pamit, berdiri dan tinggalkan
SI EGOMANIAK
Photo by Adam Winger on Unsplash
Tipe ini merasa berhak mengambil waktu Anda karena mereka percaya semua yang berhubungan dengan mereka jauh lebih penting. Mereka membual tentang prestasi, menghancurkan nama baik orang lain, dan meremehkan kontribusi orang lain. Nyebelinnya lagi, mereka bahkan tega menuduh Anda terlalu sensitif atau terlalu dramatis jika nggak sependapat dengan mereka.
YANG HARUS DILAKUKAN:
Pertama, pahami bahwa perilaku mereka merupakan upaya untuk memenuhi suatu kebutuhan. Dalam hal ini, kebutuhan untuk dianggap penting dan mendapat pujian. Penting untuk bersikap tegas saat menyampaikan maksud Anda. Sertakan sesuatu yang memvalidasi kebutuhan mereka sambil tetap mempertahankan pendirian.
Misalnya, Anda bisa bilang, “Saya pikir ide Anda itu bagus, tetapi saya juga ingin melakukan eksplorasi dengan melakukan …” atau “Saya senang tim kita punya orang-orang kreatif seperti Anda. Tapi saya tetap ingin melanjutkan rencana awal yang sudah kita diskusikan dan sudah kita sepakati bersama”.
SI DEPENDEN
Photo by Jackson David on Unsplash
Sisi bagus dari Si Dependen yaitu dia butuh instruksi terperinci. Mengapa? Karena dia tidak ingin mengecewakan Anda dan tidak ingin membuat keputusan yang dapat membahayakan keberhasilan tim. Sayangnya, jika terjadi terus menerus, ini akan membuatnya menjadi pribadi yang tidak berdaya dan sangat bergantung kepada orang lain. Karena selalu khawatir melakukan kesalahan, ia akan terus-menerus mengajukan pertanyaan atau takut mengambil tindakan secara mandiri. Akibatnya, seluruh anggota tim terlalu kelelahan mengurusi satu orang.
YANG HARUS DILAKUKAN:
Batasi keinginan untuk “memperbaiki” situasi setiap kali Si Dependen datang mencari Anda dengan semua “hal darurat” versinya. Tipe Si Dependen membutuhkan jaminan bahwa mereka bisa mengerjakan tugasnya dan mampu membuat keputusan sendiri. Lagi pula, jika dia memang tidak mampu, dia nggak mungkin lolos beragam tes saat menjalani seleksi karyawan kan?
Memperlihatkan bahwa Anda frustrasi menghadapinya hanya akan memperburuk keadaan. Beri pujian sepantasnya, lalu latih dia agar dapat menemukan solusi sendiri atau pemecahan masalah secara kreatif. Tunjukkan penghargaan saat tugasnya selesai. Kebaikan hati Anda adalah kuncinya.
Baca juga: Apa Itu Mansplaining dan Cara Melawannya