Mommies, supaya generasi penerus tetap bisa paham komunikasi dasar, mari mulai dengan mengajarkan anak sendiri, supaya kelak ia nggak disebelin.
Kalau dulu ada orang sering bilang, “Jakarta keras!” Apa kabar social media jaman now? Kurang keras apa, berlaku salah sedikit saja bisa langsung viral. Kok, ya, semudah itu ya kesalahan tuh diangkat, begitu berbuat yang baik-baik, susah banget viralnya. Sad but true! Melihat betapa kejinya dunia jaman sekarang, penting buat kita mengingatkan anak agar kelak ia tidak dibenci orang lain yang nggak dia kenal, atau paling tidak, nggak jadi bahan omongan, deh. Meski saya yakin anak-anak kita memiliki sifat yang baik hasil binaan kita sebagai orangtua, tidak ada salahnya mengingatkan mereka tentang komunikasi dasar ketika berhadapan dengan orang lain, terutama orang yang baru mereka kenal.
Sapaan atau salam pembuka itu PENTING!
Nak, ketika kamu menulis surat, siapapun orang yang kamu tuju, perlu kamu sapa dengan kalimat sapaan yang formal. “Halo!”, “Salam kenal”, “Dengan Hormat”, dan sebagainya. Ini berlaku juga ketika kamu berkomunikasi via media sosial, aplikasi chat seperti Whatsapp, DM, dan sejenisnya. Tidak ada, tuh, tiba-tiba langsung forward link ketika kamu meminta tolong orang lain untuk bantu Like, Follow, bantu isi survey, bahkan mengajak mereka ke acara yang kamu adakan, tanpa menyapa mereka terlebih dahulu. Selain kalimat sapaan, kamu juga bisa menanyakan kabar mereka, “Bagaimana kabarnya, Mas/Mba?”, “Halo, Kak, apa kabarnya?”, “Semoga dalam keadaan sehat, ya!” Apalagi di jaman sekarang, bisa saja mereka sedang sakit atau sedang dalam keadaaan kurang baik, sehingga perhatianmu dalam menanyakan kabar mereka, tentu, akan sangat diterima.
Sapa siapapun orang yang kamu temui ketika main di rumah teman
Nak, hal ini juga berlaku ketika kamu berkunjung ke rumah teman, atau kamu janjian ketemu di Mall dan di sana kamu ketemu orangtua dari temanmu. Jangan diam saja, ya! Sapa mereka! “Selamat siang, Tante/Om”, “Halo Tante/Om/Kak!”, akan lebih baik lagi bila kamu memberikan senyuman, kalau memang kamu belum terlalu dekat dengan mereka. Kalau sudah cukup akrab, kamu bisa memberikan salam tangan atau kedua tanganmu di depan (salam Namaste).
Perkenalkan diri
Nak, bayangkan kamu lagi di tempat umum, tiba-tiba disamperin orang lain tanpa basa-basi, kira-kira ekspresimu akan seperti apa? Bingung, nggak, sih? Sama halnya dengan ketika kamu berkomunikasi dengan orang lain. Perkenalkan dirimu setelah kamu menyapa mereka dengan kalimat sapaan. “Saya Andi, bermaksud untuk mengajak Mas/Mba untuk berpartisipasi dalam acara… “ Kamu sudah belajar kalimat sapaan di sekolah, kan? Jangan lupa untuk menerapkannya dalam kehidupanmu sehari-hari.
Sampaikan maksudmu dengan jelas
Nak, setelah kalimat sapaan dan diikuti dengan perkenalan diri, sampaikan maksudmu dengan jelas. Kamu minta apa dari mereka, atau ingin menawarkan apa pada mereka, jelaskan dengan kalimat yang tetap santun, dan harus yang jelas. Acaranya apa, di mana, jam berapa, harus datang dengan pakaian seperti apa, daftarnya bagaimana, harus bawa apa, dan lain sebagainya. Demikian juga ketika kamu membagikan link untuk mereka isi atau kunjungi. Jelaskan cara mengunjungi link tersebut, berikan arahan yang jelas supaya mereka tidak kebingungan.
The Magic Words!
Coba ingat lagi, jaman kamu masih balita dulu, Mama selalu ajarkan kamu the magic words, seperti “tolong”, “terima kasih”, “maaf”. Mama percaya kamu pasti ingat betul kapan harus mengucapkannya, kan. Sekarang, jangan sungkan untuk mengatakannya! Ucapkan tolong ketika kamu memang butuh bantuan orang lain. Sampaikan ucapan terima kasih ketika orang lain sudah membantumu, atau terima kasih sebelumnya, ketika kamu meminta orang lain untuk membantumu. Tidak perlu ragu bilang maaf, ketika kamu keliru atau salah menyampaikan sesuatu.
Kalimat pendukung ini pantas untuk kamu sematkan dalam pesanmu
Tidak jarang, memang, kita akan mem-broadcast sebuah permintaan ke beberapa orang sekaligus. Selain kalimat-kalimat di atas, ada beberapa kalimat pendukung yang bisa kamu sematkan dalam pesan tersebut. Misalnya, “Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan nama”, atau kalimat lain yang menggambarkan bahwa kamu mungkin saja melakukan kesalahan, oleh karena itu, kamu meminta maaf. “Maaf karena sudah mengganggu waktunya.” Selain itu, kamu juga bisa menyematkan kalimat seperti, “Semoga sehat selalu, ya”,”Semoga sukses selalu”, setelah kamu mengucapkan terima kasih.
Memang, segala sesuatu di jaman sekarang serba terbatas, kita lebih sering berkomunikasi via chat atau email. Namun, kalimat-kalimat di atas bisa kamu gunakan tanpa mengurangi rasa hormatmu kepada orang lain. Kamu tidak akan tahu, Nak, bagaimana mood orang yang membaca pesanmu, bisa saja mereka tidak menerima pesanmu itu dan menganggapmu tidak sopan. Daripada kamu ditegur atau bahkan dicaci maki, lebih baik bersikap sesopan mungkin. Semangat, ya Nak!