Monica Wijaya: Rendah Hati dan Membuka Diri untuk Hal Baru Adalah Kunci Sukses

#MommiesWorkingIt

Katharina Menge・31 Mar 2022

detail-thumb

Kenalan, yuk, dengan sosok Monica Wijaya, wanita tangguh yang sukses bekerja di lingkungan yang didominasi oleh para lelaki.

Siapa dari Mommies yang senang main games yang ada di e-commerce Shopee? Kalau begitu Anda harus kenalan dengan sosok di balik kesuksesan aneka games di sana, yaitu Monica Wijaya. Perempuan berusia 32 tahun ini merupakan Product Manager Shopee Indonesia dan punya andil besar dalam kesuksesan games Shopee Bubble.

Perempuan lulusan Universitas Indonesia (UI) Jurusan Teknologi Biopress, Departemen Teknik Kimia, ini bersama tim sudah meluncurkan lebih dari 10 fitur games yang mungkin salah satunya merupakan favorit Anda. Dalam kesempatan khusus, Mommies Daily pun berbincang dengan Monica Wijaya mengenai perjalanan karier serta tips menjalankan perannya sebagai seorang ibu bekerja.

Intip wawancaranya di bawah ini!

BACA JUGA: 5 Alasan Ibu Bekerja Takut Pindah Kerja dan Cara Mengatasinya

Apa hal yang membuat Anda tertarik bekerja sebagai product manager di industri game developer sebuah platform e-commerce?

Secara pribadi, saya memang memiliki ketertarikan di industri teknologi walau latar pendidikan saya adalah Teknik Kimia, yang mana bukan berasal dari jurusan IT.

Di awal perjalanan karier di Shopee, saya diberikan penjelasan bahwa product manager punya peran yang penting di tech company, karena kami yang mendesain dan membuat requirement untuk fitur-fitur yang ada di dalam aplikasi. Selain itu, kami juga harus tetap mempertimbangkan kesinambungan antara pola perilaku user dalam memakai aplikasi setiap hari dan kehadiran fitur-fitur baru yang kami buat.

Sebelum saya masuk ke Shopee, e-commerce ini sudah dikenal dengan games Goyang Shopee. Ketika bergabung, saya diberikan tantangan untuk terlibat dalam pengembangan games di sini, yang bertujuan menarik user untuk mengunduh aplikasi Shopee.

Ternyata ada kepuasan tersendiri melihat buah karya tim bisa dinikmati, terlebih membawa kesenangan dan hiburan bagi banyak orang. Ada banyak games yang saat ini sudah kami ciptakan, seperti Shopee Bubble, Shopee Tebak Kata, Shopee Go, dan akan ada games baru lainya yang akan diluncurkan bulan April 2022 mendatang!

Prinsip apa Anda yang dimiliki dalam menjalankan pekerjaan?

monica wijaya

Ada dua prinsip yang saya pegang teguh dalam menjalankan tugas sehari-hari, dan yang pertama terinspirasi dari value Shopee sendiri, yaitu we stay humble.

Awalnya, e-commerce dan games adalah dua dunia yang baru buat saya, dan nilai ini mengajarkan saya untuk terus rendah hati dan mau membuka diri untuk mempelajari hal-hal baru di luar sana. Untungnya di Shopee kami diberikan kesempatan belajar dan eksplorasi.

Kami diberikan kepercayaan untuk bisa merealisasikan ide-ide dan terobosan yang bisa kami bawa, dan bisa tumbuh dari kesalahan dan kegagalan yang di lalui selama perjalanan.

Prinsip yang kedua adalah stay true to yourself. Mawas diri dan mengakui kekurangan dan kelebihan diri kita, dan berusaha untuk berprogres dari sana.

Menurut Anda apa tantangan terbesar working mom di Indonesia?

Menurutku, time management itu jadi tantangan utama seorang ibu yang bekerja. Dengan adanya peran baru setelah anak lahir, saya harus belajar bagaimana mengatur waktu dengan efisien dan tetap punya dampak baik untuk perkembangan anak.

Di masa-masa 2 tahun pertamanya, misalnya, adalah masa attachment paling penting buat anak, agar setelah itu mereka bisa tumbuh dengan lebih percaya diri. Jadi secara konsisten saya berusaha untuk mengatur supaya setiap akhir pekan harus sama anak, baik dengan atau tanpa adanya bantuan dari pengasuh atau babysitter.

BACA JUGA: 25 Kursus untuk Ibu Bekerja, Cocok untuk Menambah Daya Saing

Tiga dukungan paling penting yang dibutuhkan oleh working mom?

monica wijaya

Menurutku yang pertama adalah support system inti yang baik, di mana suami harus tetap mendukung. Kedua itu dukungan dari orang-orang terdekat untuk terus bekerja dan berkarya. Terakhir adalah dukungan dari perusahaan tempat bekerja juga. Saya bekerja sejak single, married, sampai sekarang memiliki anak merasa Shopee adalah tempat bekerja yang bisa membantu saya beradaptasi dengan tiap tahapan kehidupan.

Menurut Anda, bagaimana perubahan di 5 tahun yang akan datang untuk para working mom, terutama yang bekerja di bidang teknologi?

Pandemi selama 2 tahun terakhir ini sangat mengubah pola kerja, terutama untuk working mom. Sekarang terasa sangat berbeda, terutama karena ibu yang bekerja bisa mendapatkan kesempatan untuk bekerja dari rumah. Lalu orang-orang juga sudah lebih aware dan memberikan kesempatan buat para perempuan; gimana caranya lingkungan bisa membantu memberdayakan perempuan supaya bisa maju terus, bisa break the bias untuk jadi support system yang ideal buat ibu-ibu.

Sepanjang berkarir, apakah Anda pernah mengalami bias gender di kantor atau lingkungan sosial?

Kalau gender bias di kantor, sih, tidak ada, karena di Shopee justru memberikan kesempatan yang sama bagi siapa pun.

Bagaimana cara menciptakan quality time dengan anak dan keluarga? Lalu apa yang biasanya dilakukan ketika mengalami burnout?

Salah satu cara ku menciptakan quality time dengan menemani anak bermain, seperti jalan-jalan di sekitar rumah. Bagi saya yang penting adalah kita fokus saat menemani anak, tidak disambi dengan mengerjakan hal lain.

Terkait burnout, saya jarang mengalami hal itu karena saya berusaha sebisa mungkin untuk membuat daftar prioritas pekerjaan. Mana hal yang harus segera dikerjakan, mana yang bisa menunggu. Menentukan prioritas dan membuat rencana harian menjadi hal penting yang dapat dilakukan untuk mitigasi atau meminimalisir burnout.

Tips dari Monica Wijaya untuk para ibu lainnya yang ingin kembali aktif bekerja sambil menyimbangkan kehidupan pribadi dan keluarga?

Tips dari saya cukup sederhana, yaitu selama anaknya sudah ada yang mengasuh, misalnya babysitter yang bisa dipercaya, dan suami yang mendukung, why not? Namun setiap orang, kan, beda-beda, ada ibu-ibu yang maunya di rumah, itu tidak masalah, sih, tidak harus bekerja untuk menyeimbangkan kehidupan, karena setiap orang punya tantangan yang untuk dihadapi.

BACA JUGA: 7 Persiapan Ibu Bekerja Kembali ke Kantor Usai Cuti Melahirkan