Sorry, we couldn't find any article matching ''
Pesan Untuk para Pimpinan Perusahaan: Ciptakan Kesetaraan di Tempat Kerja dengan 17 Cara Ini!
Untuk para pimpinan perusahaan (maupun untuk para karyawan), ciptakan kesetaraan di tempat kerja dengan 17 cara ini.
Kesetaraan di tempat kerja salah satu issue yang hingga kini masih diperjuangkan, karena faktanya masih ada keputusan-keputusan yang dibuat berdasarkan gender. Bicara ketidaksteraan, sayangnya yang kerap menjadi “korban” adalah perempuan.
Baca juga: Ini Cerita para Perempuan yang Mengalami Ketidakadilan di Dunia Kerja
Seperti yang dialami oleh beberapa komunitas Mommies Daily:
“Sebagai manager, gaji gue lebih rendah sedikit dibanding asisten manager karena dianggap dia laki-laki sebagai kepala keluarga butuh penghasilah lebih, sedangkan gue perempuan yang memiliki suami.”
“Di perusahaan gue, ketika ada kans untuk kenaikan jabatan, kalua kandidatnya ada perempuan dan laki-laki, yang sudah-sudah jatuhnya ke pihak laki-laki, karena dianggap laki-laki butuh gaji yang lebih besar.”
“Sebagai seorang engineer, bekerja di bidang yang didominasi laki-laki, kreadibilitas saya seringkali dipertanyakan.”
“Kantor gue katanya kantor yang sangat mendukung perempuan, tapi ruang menyusui aja nggak ada, sehingga seringkali untuk memerah ASI pusing banget cari lokasi.”
Masalah ini bisa dibilang memang masalah yang tercipta turun temurun dari masa lalu, maka sekarang saatnya kita bergerak dan bersuara, agar ketidaksetaraan gender tidak lagi terjadi di masa anak-anak kita kelak.
Sebagai seorang pimpinan, apa yang perlu dilakukan agar perusahaan Anda tidak masuk ke dalam kategori perusahaan yang melanggengkan ketidaksetaraan gender? Berikut tips untuk membuat kesetaraan di tempat kerja
Amati tim kerja Anda
Photo by LinkedIn Sales Solutions on Unsplash
Adakah keseimbangan dalam posisi manajemen serta para karyawan. Berapa rasio jajaran manager perempuan dan laki-laki? Jika ada kesenjangan besar, Anda perlu mencari tahu mengapa itu bisa terjadi dan melakukan perbaikan.
Terapkan kebijakan ketenagakerjaan yang setara
Photo by krakenimages on Unsplash
Upayakan ini masuk ke dalam kebijakan perusahaan untuk memastikan ada keadilan dalam keputusan tentang perekrutan, pemecatan, atau promosi. Pastikan Anda memiliki kebijakan untuk melindungi minoritas di tempat kerja termasuk tunjangan-tunjangan yang harus mereka terima. Tinjau kebijakan ini secara berkala.
Pelatihan tentang keberagaman
Tanamkan sifat menghargai perbedaan dan keberagaman setiap kali seorang karyawan baru bergabung. Dan adakan kegiatan atau pelatihan tentang keberagaman.
Pastikan ada konsekuensi untuk perilaku diskriminatif
Photo by Tetiana SHYSHKINA on Unsplash
Jika ada anggota staf yang menggunakan bahasa homofobik, rasis, melecehkan (verbal maupun nonverbal), atau berperilaku tidak pantas di kantor, pastikan Anda menanggapi setiap keluhan, dan mendisiplin staf yang terlibat. Ini akan memberi rasa aman terhadap karyawan lain dan meningkatkan kepercayaan mereka kepada perusahaan.
Baca juga:Kenali Diskriminasi Gender di Dunia Ibu Bekerja
Perhatikan hari libur keagamaan dan tradisi saat merencanakan acara/ libur kantor
Jika kantor tutup untuk Natal atau Lebaran, pastikan staf dari agama lain dapat tetap mengambil cuti. Jangan memaksa staf ikut serta dalam pesta hari raya agama tertentu di kantor jika mereka tidak merayakannya.
Komunikasikan
Staf perlu merasa bahwa mereka didengarkan dan dianggap serius jika mengajukan keluhan. Pastikan tim SDM kantor Anda dapat melakukan itu.
Latih manager Anda untuk mengenali ketegangan
Atau masalah-masalah dalam tim dan bagaimana menanganinya secara efektif dan sensitif.
Pertimbangkan tentang keseimbangan kerja/hidup
Photo by Helena Lopes on Unsplash
Untuk para karyawan yang telah menjadi orang tua, pastikan Anda menawarkan fleksibilitas yang sesuai untuk memungkinkan mereka bisa tetap bekerja sekaligus bertanggung jawab terhadap keluarga. Fasilitas seperti tunjangan biaya penitipan anak atau menyediakan daycare di tempat kerja. Izinkan staf bekerja secara online saat merawat anak-anak yang sakit.
Karyawan pria dan wanita mendapatkan cuti keluarga
Photo by Smartworks Coworking on Unsplash
Mengizinkan ayah mengambil cuti saat baru memiliki bayi, atau di saat anak sakit memungkinkan mereka untuk hadir dalam kehidupan anak-anak, dan memberi kelegaan kepada ibu bekerja yang mungkin sudah rindu ingin kembali ngantor.
Pastikan Anda menawarkan gaji yang sama untuk posisi yang sama
Anda dapat menutup kesenjangan upah gender dengan memastikan perusahaan bersikap adil dalam hal perekrutan, kenaikan gaji, dan promosi. Setiap level harus memiliki braket gaji yang sama, tanpa memandang jenis kelamin.
Tawarkan mentorship
Photo by Mimi Thian on Unsplash
Mengizinkan karyawan mendapat bimbingan akan membantu mereka berkembang. Mentoring adalah bagian penting dalam membantu staf untuk maju dalam karier. Ini menjadi bonus tambahan karena Anda menciptakan karyawan yang loyal, yang kelak dapat dipromosikan dan bermanfaat buat perusahaan.
Evaluasi kembali spesifikasi pekerjaan dalam lowongan kerja
Jika ada lebih banyak pelamar pria, lihat deskripsi yang Anda minta yang bisa membuat peremuan enggan melamar. Apakah Anda mengajukan syarat yang sangat sulit dipenuhi ibu bekerja atau memang Anda punya tujuan punya tim kerja seperti anggota boyband? Buatlah iklan pekerjaan dengan spesifikasi yang mendorong kesetaraan gender.
Beri staf prediktabilitas
Jika Anda tidak dapat menawarkan jadwal kerja yang fleksibel, pastikan staf paham kapan mereka harus bekerja. Dengan kerja shift, seperti ritel atau perhotelan, memberikan rincian shift di awal memberi karyawan yang juga adalah orang tua waktu untuk mengatur pengasuhan anak dan akan meminimalkan kebutuhan untuk bertukar shift.
Terbuka tentang gaji
Buat iklan pekerjaan yang jelas, dengan kisaran gaji yang sesuai dengan gaji staf saat ini. Biarkan staf Anda mendiskusikan gaji secara terbuka dengan Anda. Jika mereka merasa bebas untuk membicarakan uang, mereka tidak akan khawatir bahwa mereka berpenghasilan lebih rendah daripada rekan-rekan mereka apalagi karena diskriminasi.
Jadilah teladan
Photo by Kelly Sikkema on Unsplash
Periksa diri sendiri. Apakah Anda juga diskriminatif? Jika ya, apakah Anda mau mengubah perilaku? Melihat Anda melakukan upaya akan menunjukkan kepada karyawan bahwa Anda menganggap serius kebijakan baru. Periksa bahasa Anda; apakah Anda secara otomatis bicara dengan pilihan kata yang seksis? Pertimbangkan siapa yang Anda minta untuk melakukan sesuatu. Apakah selalu seorang karyawan perempuan yang Anda minta untuk membuat kopi dan memilih kue untuk rapat kantor?
Cari talenta muda
Photo by Christina @ wocintechchat.com on Unsplash
Tenaga kerja muda dapat menyegarkan kantor dan membawa cara berpikir baru untuk proyek Anda.
Campur tim Anda
Dorong staf untuk bekerja sama dengan orang-orang berbeda yang belum pernah mereka ajak kerja sama sebelumnya. Ini akan membantu komunikasi antar staf di berbagai divisi menjadi lebih baik.
Share Article
COMMENTS