Persiapan Finansial Sebelum Bercerai, Kenali Celah yang Bisa Rugikan Perempuan

Parenting & Kids

Katharina Menge・28 Feb 2022

detail-thumb

Persiapan finansial jadi salah satu hal penting yang wajib dipikirkan ketika Mommies memutuskan untuk bercerai. Ini yang harus dipersiapkan!

Salah satu masalah yang banyak dialami wanita ketika bercerai adalah masalah finansial yang mendadak menjadi beban. Mantan suami sudah tidak mau atau tidak bisa memberikan nafkah untuk membiayai anak. Alhasil, perempuan yang harus kerja keras banting tulang untuk menutupi semua kebutuhan.

Satu hal yang banyak disesali adalah tidak adanya persiapan finansial yang dilakukan sebelum bercerai. Padahal menurut Aidil Akbar Madjid, Master Financial Planner, hal tersebut sangat penting untuk membantu perempuan jadi lebih kuat menghadapi perceraian dan melanjutkan hidup.

Dalam menjalankan pekerjaannya yang fokus sebagai diverce planner, Akbar sering menemui banyak ibu tang datang ingin bercerai tetapi tidak pernah terpikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

“Ketika mereka datang, saya ingatkan lagi proses yang harus dilalui, termasuk persiapan finansial yang harus dilakukan,” jelasnya dalam Instagram Live Persiapan Finansial Sebelum Memutuskan Bercerai bersama Mommies Daily dan Kencomm Indonesia, Senin, 21 Februari 2022.

Menurutnya, setelah diberitahu hal apa saja yang harus dipersiapkan, banyak kliennya memilih untuk menunda perceraian sampai mereka sudah siap dan matang secara finansial. “Sekitar 20-30 persen memilih untuk melanjutkan perceraian, sedangkan sisanya 70 persen batal.”

BACA JUGA: Pasangan Selingkuh, Maafkan atau Bercerai? Ini Jawaban Pakar!

Daftar Persiapan Finansial Sebelum Bercerai

persiapan finansial sebelum bercerai

Lalu apa saja persiapan finansial yang harus disiapkan para Mommies yang sudah yakin ingin bercerai dari pasangannya? Ini daftar dari Aidil Akbar Madjid.

1. Simulasikan pendapatan bulanan

Bayangkan ketika bercerai nanti, pikirkan darimana asal muasal pendapatan bulanan Anda untuk menghidupi anak-anak dan keluarga. Apakah moms akan bekerja lebih keras, dari yang tadinya part time jadi full time. Ketika memutuskan full time, pertimbangkan juga anak akan bagaimana. Dititipkan ke orang tua atau pakai pengasuh. Jika memakai pengasuh, maka dananya harus dipertimbangkan lagi.

2. Harus ada dana darurat

Emergendy fund single parent itu jumlahnya harus lebih banyak daripada keluarga lengkap. Misalnya pada keluarga biasa hanya 6 bulan, maka single parent bisa dua kali lipat,” jelas Akbar. Banyak klien Akbar diminta untuk mempersiapkan dulu dana tersebut sebelum melanjutkan ke langkah perceraian.

3. Pastikan asuransi anak

Jika sebelumnya asuransi anak ditanggung oleh fasilitas kantor suami, coba periksa apakah itu bisa dilanjutkan. Jika tidak apakah memungkinkan pindah ke kantor moms. Jika keduanya tidak bisa dipakai, maka asuransi anak jadi beban biaya tambahan yang harus masuk dalam daftar persiapan.

4. Siapkan biaya hidup

Untuk mom yang tidak bekerja harus dipikirkan berapa total biaya hidup dan fasilitas yang hilang di atas. Hal itu bisa membantu mempersiapkan target saat bekerja dengan latar belakang, pendidikan, dan pengalaman yang dimiliki. Juga jenis pekerjaan seperti apa yang harus dilakukan untuk bisa mencapai target penghasilan yang disimulasikan sebelum mengajukan gugatan.

BACA JUGA: 10 Penyebab Tertinggi Perceraian yang Mesti Diwaspadai

Celah yang Bisa Rugikan Perempuan

journaling

Menurut Akbar, di zaman ini sudah ada banyak pasangan yang sebelum menikah itu sama-sama bekerja. Mereka memiliki harta bawaan. Sejak merencakanakan pernikahan hal ini sudah harus diidentifikasi, salah satunya dengan bantuan perjanjian pra nikah.

“Harta bawaan harus diidentifikasi karena yang seringkali terjadi adalah harta bawaan bisa berubah bentuk menjadi harta bersama karena tidak ada perjanjian pisah harta,” jelas Akbar. “Dulu bicara masalah ini masih tabu padahal sebenarnya ini suatu hal yang sangat baik dibicarakan, terutama untuk melindungi pihak si perempuan. Sebab ketika nanti kita membicarakan perceraian itu yang paling banyak dirugikan secara finansial biasanya pihak wanita.”

Terlebih hukum di Indonesia cukup berbeda dengan hukum di luar negeri, yang mengharuskan ayah untuk membayar rutin biaya hidup anak. “Di indonesia hal itu tidak ada sehingga banyak laki-laki, terutama ketika tidak memiliki pendapatan atau sudah menikah lagi, melupakan kewajiban mereka untuk membiayai anak.” Tentu saja ini membuat perempuan yang jadi dirugikan.

Harus Selalu Siapkan Finansial Sebelum Bercerai

Menurut Akbar, di dunia ini tidak ada orang yang mau bercerai, itu udah pasti. Namun permasalahannya adalah satu-satunya risiko yang tidak bisa diasuransikan dan tidak ada asuransinya adalah risiko perceraian dari suatu pernikahan.

“Padahal pada dasarnya semua orang orang yang menikah pasti akan bercerai. Bercerai itu ada dua jenis, yaitu cerai hidup atau cerai mati. Jadi sebaiknya lakukan persiapan sebaik-baiknya dan sematang-matangnya untuk mada depan yang lebih terjamin.

BACA JUGA: Masalah Finansial Saat Bercerai dan Pernikahan Kedua

Cover: Freepik