banner-detik
SEX & RELATIONSHIP

7 Cara Memiliki Kehidupan Seks yang Aktif dan Sehat untuk Ibu Bekerja

author

Fannya Gita Alamanda20 Feb 2022

7 Cara Memiliki Kehidupan Seks yang Aktif dan Sehat untuk Ibu Bekerja

Seks yang seru di awal-awal pernikahan bisa mulai kehilangan keseruannya ketika anak-anak lahir. Mommies akan disibukkan dengan pengasuhan, bekerja, sekaligus menjadi ratu rumah tangga. Tapi bisa lho nggak harus seperti itu. Ini 7 cara terbaik menjaga keintiman pernikahan dan kehidupan seks yang aktif dan sehat.

Kita semua tahu bahwa seks itu penting dalam pernikahan dan kebanyakan pasangan tidak punya masalah dengan keintiman selama beberapa tahun pertama. Tapi seiring waktu berjalan, anak-anak lahir, tubuh kini semakin montok, timbul masalah hormon, dan kelelahan sebagai ibu yang juga bekerja, sehingga tidak heran keinginan untuk bermesraan pun tak lagi semenggoda dulu. Nah, coba deh terapkan 7 cara ini untuk dapatkan seks yang aktif dan sehat.

Seks perlu diprioritaskan

Ingat hari-hari indah ketika keintiman dan romantisme terasa begitu spontan dan menyenangkan? Akui aja, Anda pasti merindukan itu.

Mommies, begitu kehidupan dan pekerjaan dan bayi mulai menggeser posisi penting romantisme, maka seks perlu diprioritaskan atau ia bakal cepat tersingkir karena bersaing ketat dengan popok bayi, meeting dan klien, dan tanpa disadari, problem anak yang menjelang remaja.

Mempriotaskan seks membantu Anda berdua tetap dekat secara emosional dengan pasangan. 

BACA JUGA: 8 Panduan Seks Setelah Menopause

Lakukan paling tidak minimalnya

Berapa kali pasangan suami istri berhubungan seks dalam sebulan? Pasangan yang menjalani pernikahan yang sehat dan bahagia biasanya bercinta 2-3 kali seminggu. Minimal, 1 kali seminggu. Kesibukan dan kondisi setiap keluarga berbeda, jadi Mommies tidak perlu harus sama dengan mereka yang bisa 2-3 kali seminggu.

Jangan khawatir tentang apa yang dilakukan orang lain (besar kemungkinan mereka yang bilang sanggup setiap hari juga cuma pamer). Kompromi antara apa yang Mommies dan pasangan sukai, perbedaan libido, dan fakta di kehidupan nyata. Meski lelah, cobalah mencuri-curi waktu 10-15 menit untuk melakukannya.

Lakukan penyesuaian. Masalah ini pasti berlalu, tapi Mommies perlu mencari solusinya untuk menjaga kehidupan seks yang aktif dan sehat. Bersikaplah realistis tentang jenis seks yang akan dilakukan bersama pasangan. Jika Mommies dan pasangan memang super sibuk, quickie sex bisa menjadi solusi. Namun, seks jenis ini hanya dilakukan ketika suami istri benar-benar hanya punya sedikit waktu dan tenaga, karena seks dengan foreplay dan afterplay tetap perlu diupayakan ya, Mommies. 

Rencanakan dan cari ide seru

Seks yang direncanakan? Jangan mengeluh karena minimnya spontanitas. Bagaimanapun juga, menjadwalkan seks bisa menjadi hal yang menyenangkan.

Mommies dan pasangan perlu duduk bersama dan ngobrolin tentang seks yang terjadwal. Nggak seru? Siapa bilang! Seks yang terjadwal akan membuat pasangan suami istri merasakan debar-debar aneh di dada dan rasa geli yang ajaib di dalam perut, membayangkan apa yang akan dilakukan. Jika agak sulit mencari waktu berduaan aja di rumah karena ada anak-anak dan ART, coba titipkan sebentar para krucils di rumah kakek dan nenek mereka dan memberi ART libur 1 hari. Kalau ditanya, bilang aja Anda dan suami ada urusan penting atau sesimpel mau pergi ngopi berdua. 

seks yang sehat dan aktif

Sumber gambar: Unsplash

Kadang Anda boleh melupakan foreplay

Jangan sensi ya, Mommies. Jika suami nggak ambil pusing dengan lingerie seksi yang Mommies kenakan plus semerbak wangi parfum. Dia mungkin hanya ingin memanfaatkan momen saat anak-anak sudah tidur, segera menyergap dan mengajak Mommies bercinta. Mommies bisa membuat quickie sex lebih mendebarkan. Caranya, mulai hari dengan membisikkan kata-kata nakal di telinganya, kirimkan pesan-pesan menggoda alias sexting. Pada saat ia tiba di rumah, Anda berdua siap melakukannya.

BACA JUGA: 9 Tips Bercinta untuk Usia 40 Tahun ke Atas

Jangan khawatir jika gagal

Jangan kecil hati jika seks cuma bisa dilakukan dengan frekuensi minimal, 1 kali seminggu. Yang perlu dipersiapkan justru adalah selera humor ketika yang terjadi tak sesuai harapan, seperti keadaaan yang tiba-tiba bisa berubah (anak sakit, terhalang meeting hingga malam, atau salah satu dari Anda malah asyik mendengkur).

Tak perlu frustrasi, Mommies.  Akan sangat membantu kalau Mommies dan pasangan sering meluangkan waktu berdua sekadar ngeteh atau ngopi, di rumah atau di luar rumah. Kesempatan mengobrol berdua perlu agar hubungan suami istri menjadi lebih intim.

Komunikasi itu super penting

Untuk beberapa pasangan, ngobrolin tentang seks bisa bikin mereka panas dingin karena canggung! Terutama jika salah satunya dibesarkan di keluarga yang sangat konservatif atau religius, di mana penyebutan seks dianggap tabu dan memalukan.

Tetapi kita memang perlu melakukannya. Ada beberapa cara agar Mommies atau suami bisa lebih santai:

  • Bicara selama atau tepat setelah berhubungan seks dan dalam cahaya remang-remang. Tampaknya paling mudah bicara tentang kebutuhan seksual tepat setelah melakukannya (suami istri terhubung secara emosional dan merasa dicintai) dan itu akan bantu mengurangi rasa canggung karena tidak harus saling menatap.
  • Ingat bahwa mengekspresikan kebutuhan seksual satu sama lain bukanlah tindakan egois. Komunikasi yang baik membantu suami dan istri menjadi lebih peduli terhadap kebutuhan pasangan, menunjukkan kalian saling membutuhkan dan menginginkan.  
  • Jangan takut mencoba sesuatu yang baru atau berbicara ketika ada sesuatu yang tidak nyaman. Mommies dan pasangan harus selalu ingin membahagiakan satu sama lain dan itu hanya dapat terjadi dengan komunikasi yang terbuka dan jujur. 
  • PAGES:

    Share Article

    author

    Fannya Gita Alamanda

    -


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan