Nyeri tenggorokan jadi salah satu gejala penyakit Covid-19 varian Omicron. Masalahnya adalah bagaimana membedakannya dengan nyeri tenggorokan biasa?
Dibanding dengan varian sebelumnya, omicron memiliki gejala-gejala yang cukup ringan. Namun salah satu gejalanya yang paling banyak dikeluhkan oleh pasien adalah nyeri tenggorokan yang cukup menyakitnya, bahkan hingga membuat pasien kesulitan untuk menelan makanan.
Kondisi tersebut membuat banyak orang kebingungan untuk membedakannya dengan nyeri atau radang tenggorokan biasa. Profesor Tim Spector, ilmuwan di balik aplikasi pelacak gejala Zoe, juga menggambarkan gejala Omicron lebih mirip dengan flu biasa.
Ada perubahan suara mereka sebagai indikasi awal infeksi karena tenggorokan gatal sehingga menyebabkan suara serak. Gejalanya mirip dengan sakit tenggorokan biasa. Lalu bagaimana cara membedakannya?
BACA JUGA: Jangan Diabaikan, Ini Ciri-ciri Tubuh Terinfeksi Omicron!
Gejala sakit tenggorokan akibat COVID-19 Omicron ternyata bisa bervariasi sesuai dengan tingkat keparahannya. Tenggorokan bisa terasa seperti iritasi ditambah sensasi berduri atau terbakar. Kesulitan menelan juga jadi salah satu gejala tambahannya.
Dikutip dari studi yang dilakukan aplikasi pelacak gejala Zoe, sakit tenggorokan karena COVID-19 Omicron dapat terasa seperti berikut:
Kondisi tersebut juga sering disertai dengan pilek, sakit kepala, kelelahan (ringan atau berat), bersin, dan kehilangan nafsu makan.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), nyeri atau radang tenggorokan memang benar adalah gejala COVID-19 varian omicron yang harus diwaspadai. Namun dijelaskan juga bahwa kondisi tersebut disertai dengan deretan gejala lainnya, seperti pilek dan flu.
Jadi, jika seseorang mengalami sakit tenggorokan itu belum tentu menunjukkan bahwa dia mengidap Omicron. Sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mengetahui kebenarannya serta mendapatkan obat yang tepat untuk penanganan sakit tenggorokan yang sedang diderita. Tak perlu ragu untuk melakukan tes antigen.
Jangan sampai karena takut hasilnya positif Covid-19 malah membuat pasien ketakutan dan tidak mau diperiksa. Apabila hasil pemeriksaan memang benar positif Covid-19 maka akan dilakukan pemeriksaan lalu harus menjalani isolasi mandiri.
Jika hasilnya negatif, maka nyeri tenggorokan bisa segera diobati. Umumnya nyeri atau radang tenggorokan hilang dengan sendirinya dalam beberapa pekan, dan akan lebih cepat jika diberi pengobatan.
BACA JUGA: Hati-hati! 8 Kesalahan Pakai Masker Ini Bisa Tingkatkan Risiko Tertular Omicron
Sumber artikel dari sini.