Berbeda generasi, berbeda juga tren kehamilannya. Ini 4 tren kehamilan yang digemari Generasi Milenial dan bedanya dengan Generasi Z.
Setiap generasi memiliki kebiasaan masing-masing terutama saat masa kehamilan. Umumnya, Generasi Milenial lebih cenderung pada rasa keingintahuan mereka yang besar. Sedangkan pada Generasi Z, teknologi menjadi tempat bergantung sehingga mereka lebih berpikiran terbuka.
Untuk memahami lebih lanjut perbedaan pada Generasi Milenial dan Gen Z, berikut 4 tren kehamilan dari generasi milenial dikutip dari Purewow.com.
BACA JUGA: 7 Persiapan Ibu Bekerja Kembali ke Kantor Usai Cuti Melahirkan
Sumber gambar: Unsplash
Sebagai calon ibu, Generasi Milenial suka dan senang mulai dari mengecek ukuran janin pada setiap pekan, mengecek ulasan car seat terbaik, browsing ide-ide untuk kamar bayi, hingga mengikuti forum dan komunitas. Para calon ibu dari Generasi Milenial ini cenderung bergantung pada teknologi selama masa kehamilannya.
Namun, segala hal yang mereka Googling belum tentu membuat mereka merasa lebih senang. Lebih dari 50 persen calon ibu Generasi Milenial menemukan kesulitan dalam menentukan nasihat dan masukan terbaik mana untuk dipercaya.
Ibu dari Generasi Milenial cenderung melakukan sejumlah tes dan sonogram pada masa kehamilannya. Dengan melakukan hal tersebut, mereka bisa memastikan kondisi organ dalam janin yang dikandung. Meski begitu, melakukan banyak tes tersebut juga cenderung dapat membuat ibu generasi milenial tidak tenang dan merasa khawatir semasa kehamilannya.
Berdasarkan data terbaru pada 2021 dari YouGov Omnibus, dua hingga 2 ibu Generasi Milenial tertarik untuk mempelajari dan mencari tahu jenis kelamin bayi sebelum lahir. Sekitar 26 persen ibu milenial menganggap dan merasa riang dan senang dengan melakukan hal ini.
Kebanyakan ibu Generasi Milenial menggunakan postpartum doula dan pengasuh pasca kehamilan meskipun harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Menurut sebuah laporan dari KinderCare Learning Centers, 70 persen orangtua milenial merasa mereka diharapkan untuk melakukan semua hal sebagai ibu tanpa support sistem yang mendasar. Mereka juga setuju bahwa membesarkan anak belakangan ini lebih sulit daripada satu dekade lalu. Mungkin inilah alasan mengapa Milenial lebih suka menggunakan doula, pengasuh saat malam, dan postpartum doula untuk membantu mempermudah mereka dari transisi masa kehamilan menjadi orangtua.
BACA JUGA: 4 Alasan Kenapa Ibu Bekerja Tidak Ambil Cuti, Jangan Dibiasakan, Ya!
Dikutip dari The Annie E. Casey Foundation, kelahiran remaja menurun dengan Generasi Z dari 48 menjadi hanya 17 kelahiran per 1.000 anak perempuan berusia 15 hingga 19 tahun. Pada Generasi Z, wanita cenderung tidak menikah saat melahirkan. Data statistik ini melonjak dari 33% menjadi 40%.
Berbeda dengan Generasi Milenial, menurut sebuah penelitian dari Emerald Insight, Generasi Z lebih peduli dengan perubahan fisik kehamilan dan berharap untuk memperlakukan setiap area tubuh dengan cara yang berbeda. Generasi Z juga memiliki kekhawatiran pada fisik saat kehamilan. Mereka juga mengantisipasi mengenakan pakaian hamil yang longgar dan mereka membayangkan pengalaman berbelanja di dalam toko yang bijaksana untuk gaya yang sama-sama modis dan nyaman, seperti gaun.
Cover: Photo by Leah Kelley on Pexels