Mengajarkan anak mindfulness terbukti mengurangi kecemasan, meningkatkan fokus dan memori, bantu tidur lelap dan tingkatkan harga diri. Wah, gimana caranya?
Sebenarnya apa, sih, mindfulness itu? Dan bagaimana mengajarkan konsep mindfulness pada anak?. Oke, sekarang coba mommies bayangkan, ketika kita sadar sepenuhnya dalam sebuah aktivitas. Kita menyadari pikiran dan perasaan kita, tetapi kita nggak terobsesi atau dikendalikan olehnya. Nah, itu yang dinamakan mindfulness atau sadar sepenuhnya. Ketika kita fokus pada saat ini, tak terobsesi dengan masa lalu atau mengkhawatirkan masa depan juga bisa dikatakan mindful. Mungkin buat kita ini sebuah konsep yang bisa kita pahami sepenuhnya. Lalu bagaimana mengajarkan konsep ini pada anak, terutama di usia dini macam anak balita gitu, ya? Mungkin nggak, sih? Well, berikut ini tips mengajarkan anak mindfulness sesuai dengan tahapan usia mereka.
Mommies berasa nggak, sih? Dunia saat ini jauh berbeda dengan saat kita dulu masih anak-anak? Meski saat ini teknologi banyak membantu kehidupan kita, tapi tekanan hidup juga makin besar. Bukan cuma buat kita yang dewasa, tapi juga anak-anak. Tekanan di sekolah, sosial (termasuk media sosial di sini), lingkungan, pandemi, bahkan tekanan dari *uhuk” kita orangtuanya. Perasaan berita bunuh diri yang dilakukan anak makin banyak nggak, sih? Ah jadi merinding. Nah, konsep mindfulness ini sangat mungkin membantu anak-anak kita, lho. Karena ternyata banyak manfaat yang didapat ketika anak-anak mampu secara sadar penuh melakukan aktivitasnya, seperti:
Baca juga: 6 Hal Yang Harusnya Didengar Anak Perempuan dari Ayahnya
Aturan nomor 1 adalah menerangkannya dalam bahasa dan aktivitas sederhana. Cara paling mudah adalah menghadirkan diri kita sendiri untuknya seorang tanpa gangguan atau distraksi. Jauhkan smartphone atau laptop sejenak untuk hadir secara mindful untuk si Kecil. Dengan cara ini, anak belajar untuk mindful juga, lho. Yang kedua tetaplah tenang ketika anak menunjukkan gejala gelisah, kesal, dan marah. Karena ketika kita orangtuanya ikut marah, maka buyarlah konsep mindfulness tadi. Yang ada malah kita saling memberikan negative vibes satu sama lain.
Aktivitas yang disarankan:
Jalan santai dengan memerhatikan semua hal seperti burung yang terbang, awan yang putih, langit yang berubah warna, tadinya cerah namun ketika hendak hujan warnanya lalu berubah kelabu. Bisa juga dengan sama-sama menghirup bau yang ada di sekitar. Seru, nih, kalau habis hujan. Biasanya bau jalan dan rumput basah sangat menenangkan. Mommies bisa eksplor hal lain, ya. Yang kebetulan ada dan terjadi saat sedang jalan-jalan tersebut.