Traveling Bersama Anak yang Belum Divaksin? Perhatikan Hal Berikut

Kids

gitalarasw・21 Nov 2021

detail-thumb

Apakah Mommies berencana traveling bersama anak? Ada banyak hal yang perlu diperhatikan, apalagi jika Si Kecil belum divaksin.

Traveling bersama anak membutuhkan rencana yang sangat detail dan matang. Apalagi jika Mommies melakukannya di masa pandemi seperti ini, tantangannya semakin bertambah. Jika tidak dipikirkan dengan baik, itu dapat merugikan kesehatan keluarga.

Meskipun vaksin sudah dilakukan kepada lansia, orang dewasa, dan anak-anak berusia 12-17 tahun, tetapi kelompok usia di bawah itu masih ada yang belum mendapatkannya. Oleh sebab itu, kita harus lebih ekstra melindungi Si Kecil yang belum divaksin. Orang-orang yang sudah divaksin saja masih bisa terkena virus corona, tetapi risikonya tentu lebih tinggi pada mereka yang belum.

Agar traveling berjalan lancar dan keluarga tetap sehat, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. Pilih aktivitas di luar ruangan

Mommies sebaiknya mempertimbangkan untuk melibatkan aktivitas luar ruangan saat bepergian dengan anak-anak yang belum mendapatkan vaksin COVID-19.

“Rencanakan liburan ke wilayah dengan cuaca bagus sehingga dapat melakukan banyak aktivitas luar ruangan. Bisa juga melakukan camping atau hiking,” kata Daniel Ganjian, dokter anak dari Providence Saint John’s Health Center.

BACA JUGA: 14 Rekomendasi Glamping Untuk Liburan Keluarga

2. Saat harus naik pesawat

Jika harus bepergian menggunakan pesawat, Kunjana Mavunda, ahli paru dan dokter anak di KIDZ Medical, menyarankan agar kita memilih tempat duduk yang berjarak dengan penumpang lain. Ini dilakukan untuk meminimalkan kontak dengan mereka.

“Saat boarding, staf biasanya menyarankan keluarga dengan anak kecil naik ke pesawat lebih dulu dibanding penumpang lainnya. Namun, akan lebih aman jika kita memilih tempat duduk di bagian depan dan minta masuk setelah semua orang naik ke pesawat,” papar Mavunda.

“Dengan cara tersebut, anak-anak akan memiliki lebih sedikit paparan karena tidak banyak orang yang lewat di sekitarnya ketika sudah masuk pesawat,” imbuhnya.

3. Pastikan orang dewasa di sekitarnya memakai masker

Tentu saja anak harus mengenakan masker selama traveling. Namun, yang tak kalah penting adalah memastikan orang-orang di sekitarnya juga memakai masker. Sebab, jika hanya anak yang memakai masker tapi banyak orang dewasa di sekelilingnya yang tidak mengenakannya, maka risiko tertular COVID-19 tetap tinggi.

Sesuai dengan anjuran CDC, orang dewasa harus memakai masker yang menutupi hidung dan mulutnya. Cara ini membantu diri sendiri, anak dan orang lainnya tetap aman selama bepergian.

“Ketika berada di sekitar orang-orang yang bukan bagian dari keluarga kita atau yang belum divaksin, pastikan semuanya memakai masker dan menjaga jarak sosial,” papar dr. Ganjian.

4. Utamakan vaksin

Jika anak belum bisa divaksin, pastikan anggota keluarga lain yang memenuhi kriteria sudah mendapatkan dosis. Ini penting karena vaksin COVID-19 tidak hanya akan membantu melindungi diri dari perkembangan varian SARS-CoV-2, tetapi juga dapat membantu mengurangi risiko penyebaran virus corona baru kepada orang lain, termasuk anak-anak.

5. Terapkan protokol kesehatan

Cara lain menjaga anak tetap aman saat traveling adalah dengan mengikuti protokol kesehatan COVID-19. Selain menggunakan masker, sebaiknya lakukan ini:

  • Jaga jarak dengan orang lain yang bukan keluarga, setidaknya hingga 2 meter
  • Pastikan anggota keluarga selalu mencuci tangan sebelum melakukan kegiatan. Cuci tangan selama 20 detik dengan menggunakan sabun dan air mengalir. Jika tidak memungkinkan untuk mengakses air, gunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol 60% untuk sementara.
  • Tutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk ketika sedang tidak menggunakan masker di dalam ruangan. Hal yang sama juga berlaku kepada anggota keluarga lain.

Kebiasaan yang mengedepankan kebersihan ini dapat meminimalkan risiko tertular berbagai penyakit, termasuk COVID-19.

6. Biasakan anak memperhatikan kebersihan

Agar anak termotivasi mengikuti kebiasaan yang memperhatikan kebersihan, dr. Mavunda menyarankan untuk mengubahnya menjadi rutinitas yang menyenangkan. Misalnya dengan mencuci tangan sambil bernyanyi atau memilih hand sanitizer dengan wangi yang disukai Si Kecil.

Jika sudah terbiasa melakukannya dalam kehidupan sehari-hari—bahkan sebelum traveling—anak jadi tidak perlu diingatkan lagi karena mereka bisa melakukannya sendiri. Oh iya, jangan lupa untuk menjadi role model bagi anak ya, Mommies. Anak akan mengikuti kebiasaan tersebut jika orang tuanya juga kerap melakukannya.

7. Lengkapi vaksin anak lainnya

Penting juga untuk melengkapi vaksin anak lainnya untuk melindungi mereka dari penyakit. WHO melaporkan bahwa pandemi telah mengganggu program vaksinasi rutin anak di seluruh dunia. Namun, pastikan Mommies tidak melewatkannya.

“Imunisasi merupakan salah satu pencegahan penyakit yang paling kuat dan mendasar dalam sejarah kesehatan masyarakat,” kata Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO. UNICEF juga sangat menyarankan untuk melengkapi vaksin anak.

BACA JUGA: 6 Tur Unik dan Anti-Mainstream di Singapura, Dari Kuliner Hingga Horor!

Memastikan bahwa anak-anak terlindungi dari penyakit menular akan mengurangi risiko kesehatan mereka saat bepergian, terutama jika kemungkinan besar akan melakukan kontak dengan orang-orang di luar anggota keluarga.

Oh iya, sebelum traveling bersama anak, pastikan untuk selalu memperhatikan peraturan di wilayah tujuan ya, Mommies. Pasalnya, setiap pemerintah memiliki kebijakan tersendiri terkait traveling selama pandemi.

Sumber: Lonely Planet