banner-detik
NEW PARENTS

Flat Head Syndrome: Sebab, Tanda-tanda, dan Penanganannya

author

Fannya Gita Alamanda12 Oct 2021

Flat Head Syndrome: Sebab, Tanda-tanda, dan Penanganannya

Flat head syndrome adalah kondisi kepala bayi tidak simetris atau berbentuk peyang. Di dunia medis, dikenal dengan sebutan deformational plagiocephaly dan brachycephaly.

Sindrom kepala datar adalah kondisi kepala bayi tidak simeteris atau peyang di satu sisi. Bentuk datar bisa terjadi di satu sisi kepala (plagiocephaly) atau di bagian belakang kepala (brachycephaly).

Pada kasus plagiocephaly, ini terjadi ketika bayi tidur dalam posisi yang sama hampir sepanjang waktu (berbaring telentang) atau karena masalah pada otot lehernya.

Sedangkan pada brachycepaly biasanya terjadi ketika bayi masih di dalam rahim dan sering terjadi pada bayi yang lahir prematur.

Apa penyebabnya?

Tengkorak bayi yang masih lunak menjadi rata ketika tetap berada dalam satu posisi untuk waktu lama. Terkadang proses kepala bayi menjadi rata di satu sisi juga terjadi akibat ruang sempit di dalam rahim dan air ketuban yang sedikit. Ini juga mungkin terjadi jika Anda mengandung anak kembar.

Faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko sindrom kepala datar meliputi:

• Tortikolis otot. Ini adalah masalah yang terjadi saat lahir (bawaan). Satu atau lebih otot leher bayi sangat kencang, membuat kepala bayi tetap pada posisi yang sama.

• Kelahiran prematur. Tulang tengkorak bayi prematur lebih lunak. Banyak bayi prematur menghabiskan banyak waktu di rumah sakit dengan respirator dan berbaring dengan posisi kepala yang sama.

• Proses melahirkan bayi yang dibantu dengan vakum atau forceps.

• Tidur telantang. Bayi yang tidur telantang atau di kursi mobil tanpa mengubah posisi untuk waktu lama berisiko mengalami sindrom ini. Namun untuk mengurangi risiko lain yang lebih berbahaya yaitu SIDS (kematian mendadak pada bayi), upayakan agar bayi tidur telantang hingga usia 1 tahun. Bayi tidur dengan posisi tengkurap atau menyamping meningkatkan risiko terjadinya SIDS.

Tanda-tanda bayi alami Flat Head Syndrome atau Sindrom Kepala Datar

Memiliki bentuk kepala yang tidak simetris atau tidak rata di bagian samping atau belakang kepalanya. Telinga bayi juga kemungkinan tidak terlihat simteris dan bagian dahi lebih menonjol dibandingkan dengan bagian kepala lainnya.

Cara dokter mendiagnosa plagiocephaly atau brachycephaly

Dokter akan memeriksa kepala bayi Anda dari semua posisi. Ia juga akan meraba dan mempelajari kepala bayi terutama di sepanjang garis sutura (rongga di antara tulang). Dokter juga akan mengukur kepala bayi untuk mengetahui seberapa serius kondisinya.

Komplikasi yang mungkin terjadi

Saat bayi tumbuh dan berkembang, mereka akan banyak bergerak dan berganti posisi. Ini menghilangkan tekanan yang mungkin menyebabkan terjadinya sindrom kepala datar ini. Tetapi jika kondisi kepala datar atau peyangnya agak serius hingga parah, kemungkinan tidak bisa hilang dengan sendirinya. Jika perawatan tidak segera dilakukan, bentuk kepala rata atau peyang akan tetap seperti itu selamanya.

Apa yang bisa Mommies lakukan?

• Mengganti posisi tidur bayi agar tidak berbaring di satu posisi dalam waktu yang lama (telentang).

• Lakukan latihan ringan dan peregangan untuk meningkatkan gerakan-gerakan leher bayi.

• Kurangi waktu berlama-lama di kursi mobil atau kereta bayi.

• Mendorong bayi melakukan keterampilan motorik seperti berguling, melakukan gerakan meraih, dan menoleh.

• Melakukan tummy time atau berbaring tengkurap saat dia bangun dan tentu di bawah pengawasan Anda.

• Menggendong bayi Anda dengan cara yang aman dan nyaman untuknya. Ini juga bermanfaat untuk memperkuat ikatan antara Anda dan bayi Anda.

Untuk kondisi yang agak serius, dokter mungkin akan menyarankan agar bayi memakai helm khusus untuk mengurangi bentuk datar dan membantu kepala bayi ke bentuk normal. Rata-rata perawatan dengan helm berlangsung 3-6 bulan, bergantung pada usia bayi dan tingkat keparahan kondisinya. Pemeriksaan perlu dilakukan secara hati-hati dan rutin. Helm juga harus diresepkan oleh dokter dan penyedia layanan kesehatan yang memiliki surat izin berpengalaman menangani kraniofasial (tulang kepala dan tulang wajah).

Sumber artikel dari sini

Photo by Minnie Zhou on Unsplash

Share Article

author

Fannya Gita Alamanda

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan