Mommies pasti menyadari bahwa saat ini brand skincare lokal berkembang dengan pesat dan disukai banyak orang. Berikut alasannya.
Saat ini, muncul banyak brand skincare lokal yang bisa Mommies coba. Varian yang tersedia juga beragam sehingga bisa menyesuaikan dengan jenis kulit. Kualitasnya? Tidak perlu diragukan lagi dan terbukti mampu bersaing dengan produk skincare dari luar negeri yang kita kenal selama ini.
Irene Ursula, pendiri Somethinc, mengakui bahwa perkembangan skincare dalam negeri memang terjadi dengan sangat pesat.
“Dua tahun lalu, orang belum banyak percaya dengan skincare lokal. Produknya juga masih sangat terbatas. Namun, sekarang justru bergeser trennya, malah skincare lokal yang lagi berjaya,” papar Irene, dalam acara BincangShopee 9.9 Super Shopping Day: Potensi Produk Kecantikan Lokal di Era Modern, pada Kamis (2/9/2021) lalu.
Ia menambahkan, ke depannya, produk skincare lokal mungkin akan semakin digemari. Hal ini memberikan peluang bagi brand lokal untuk terus berkembang dan menciptakan produk kecantikan serta perawatan kulit yang terbaik. Berkembangnya tren ini bukan tanpa sebab.
Lebih banyak orang yang peduli dengan kondisi kulitnya
Belakangan ini, mulai banyak orang yang lebih peduli untuk merawat dirinya—termasuk kondisi kulit. Ini sejalan dengan berkembangnya tren self-love dan self-care yang mulai digaungi di berbagai belahan dunia. Mereka menjadikan rutinitas menggunakan skincare sebagai cara untuk menyenangkan diri sendiri. Pada akhirnya, terbuka ruang untuk mencari pilihan skincare yang lebih beragam, salah satunya dari Indonesia.
Pandemi COVID-19
Sudah hampir dua tahun pandemi COVID-19 berlangsung. Kondisi pandemi yang mengharuskan banyak orang untuk berdiam diri di rumah memberikan waktu bagi mereka untuk lebih memperhatikan dirinya.
“Mereka jadi ngeh dengan masalah-masalah yang dialami kulit dan sadar untuk segera melakukan perawatan. Waktu yang dimiliki juga lebih banyak karena hanya di rumah saja,” kata Irene.
Muncul maskne dan masalah kebersihan lainnya
Selama pandemi, kita harus sering menggunakan masker. Kebiasaan ini menimbulkan masalah baru bagi kulit wajah, yaitu maskne (sebutan untuk jerawat yang muncul akibat penggunaan masker). Selain itu, karena sering di rumah atau di dalam ruangan, kita jadi sering terpapar AC yang membuat kulit kering.
Alhasil, lebih banyak orang yang mencari solusi permasalahan kulitnya sehingga lebih banyak pula pilihan skincare yang dibutuhkan. Banyak orang yang akhirnya mengeksplor dan jatuh cinta dengan produk lokal saat mengatasi masalah kulit akibat pandemi tersebut.
Mudah dijangkau dan lebih murah
Tidak seperti produk asing yang membutuhkan waktu lama untuk didapatkan—terkadang bahkan ada yang harus jastip—brand skincare lokal lebih mudah dijangkau. Karena diproduksi di dalam negeri, akses untuk mendapatkannya lebih mudah. Dan tentu saja, harganya jauh lebih murah dibanding jika kita membeli skincare asal Korea Selatan atau Amerika Serikat, misalnya.
Disesuaikan dengan kulit orang Indonesia
Salah satu alasan mengapa banyak masyarakat Indonesia mulai beralih dari produk skincare internasional adalah karena kualitas brand lokal yang semakin meningkat. Mereka terus melakukan inovasi untuk memberikan hasil terbaik. Yang terpenting, inovasi brand lokal, secara khusus disesuaikan dengan iklim dan kondisi kulit orang Indonesia.
“Formulasi produk lokal pastinya sudah dipikirkan agar cocok dengan kulit orang Indonesia. Tentunya kulit kita pasti berbeda dengan orang-orang di luar negeri yang tinggal di empat musim. Jadi, ini salah satu kelebihan utama dari brand skincare lokal,” kata Claudia Christin, Ph.D Dermatology sekaligus pendiri @funskincare.
Menggunakan bahan-bahan unggulan
Claudia menambahkan, bahan-bahan yang digunakan pada skincare internasional dan lokal sebenarnya tidak jauh berbeda. Itulah sebabnya mengapa kualitas produk lokal tidak perlu diragukan lagi. Sebagai contoh, banyak brand asing yang menggunakan kopi sebagai bahan dasar scrub untuk eksfoliasi kulit, dan Indonesia sendiri terkenal sebagai salah satu penghasil kopi terbaik di dunia.
“Ada juga kandungan-kandungan yang kita sering dengar istilah asingnya seperti hibiscus, itu sebenarnya kembang sepatu yang udah sering kita lihat di sini. Atau centella asiatica yang terkenal bagus untuk menenangkan kulit, ternyata adalah daun pegagan kalau di Indonesia. Jadi banyak sekali bahan baku skincare yang sumbernya banyak dari Indonesia,” papar Claudia.
Media sosial dan e-commerce
Tak dapat dipungkiri, media sosial memainkan peran penting dalam perkembangan skincare lokal di Indonesia. Banyak pengguna media sosial yang membagikan pengalaman mereka saat menggunakan skincare lokal sehingga menarik perhatian orang lain untuk turut mencobanya.
“Orang-orang jadi penasaran, makanya sering muncul istilah ‘racun’ karena bikin kita jadi ikutan beli dan coba juga. Dan karena hasilnya bagus, akhirnya makin suka dengan produk lokal,” kata Claudia.
Selain itu, ada peran influencer yang gencar mempromosikan skincare lokal yang akhirnya menarik minat banyak orang untuk mengeksplor brand tertentu. Belum lagi menjamurnya e-commerce dan berbagai promo menariknya yang memudahkan kita untuk mendapatkan skincare lokal.
Itu dia 7 alasan mengapa skincare lokal sangat digemari saat ini. Apa skincare lokal favorit Mommies?
BACA JUGA: