banner-detik
LIFESTYLE

Kenali 17 Kandungan Skincare yang Berbahaya

author

Dhevita Wulandari24 Aug 2021

Kenali 17 Kandungan Skincare yang Berbahaya

Masih malas mengecek kandungan pada skincare? Hati-hati ada kandungan skincare yang berbahaya yang bisa merusak kulit dan menganggu kesehatan!

Banyak hal yang menjadi pertimbangan sebelum membeli produk skincare untuk perawatan kulit. Selain harga, merek atau brand, dan rekomendasi orang lain, salah satu yang sangat penting dipertimbangkan dalam memilih skincare untuk hasil yang maksimal adalah kandungan yang terdapat di dalamnya.

Untuk itu, sebaiknya kenali kandungan-kandungan pada skincare seperti berikut ini.

1. Paraben

Paraben adalah jenis bahan pengawet yang sering digunakan dalam produk kosmetik seperti lipstik, sunscreen, maskara, foundation, bedak, dan produk pembersih seperti sampo, sabun, dan deodoran. Paraben dikatakan masih ada kaitannya dengan penyebab peningkatan risiko kanker payudara, kanker kulit, gangguan reproduksi, hingga mengganggu fungsi endoktrin. Jika kita lakukan pencarian di search engine seperti Google, akan banyak ditemukan bahwa Paraben adalah kandungan berbahaya yang terdapat dalam skincare.

Namun, menurut penelitian "Concentration of Parabens in Human Breast Tumor" pada tahun 2004 yang dilakukan oleh tim Dr. Philippa D. Dabre dari Inggris dan melalui klarifikasi lewat surat yang ia kirim ke Journal of Applied Toxicology, Dabre mengatakan, "Tidak ada dalam manuskrip yang mengklaim bahwa kehadiran paraben telah menyebabkan kanker payudara, memang pengukuran senyawa dalam jaringan tidak dapat memberikan bukti kausalitas."

Dalam produk skincare dan kosmetik, kandungan paraben yang aman digunakan hanya maksimal 1%. Paraben tidak akan menumpuk dalam tubuh karena akan keluar dari tubuh dalam waktu 36 jam setelah penggunaan. Penggunaan paraben yang berlebihan tentunya akan membahayakan kulit dan tubuh. Jika digunakan berlebihan paraben juga bisa menyebabkan alergi, kemerahan pada kulit, dermatitis, dan penurunan jumlah sperma pada laki-laki.

2. Fragrance

Parfum pada skincare berbeda dengan yang digunakan pada pewangi tubuh. Kandungan parfum pada skincare dapat menimbulkan iritasi kulit, alergi, gangguan pernapasan, sakit kepala, merusak reproduksi, hingga meningkatkan risiko kanker. Jadi dalam memilih skincare sebaiknya pilih produk dengan kandungan fragrance free. Hindari juga produk kosmetik dan skincare dengan wangi yang menyengat.

3. Oxybenzone dan bahan kimia sunscreen lainnya

Oxybenzone dapat menimbulkan efek buruk dan kerusakan pada kulit, terutama bagi yang memiliki kulit sensitif. Lebih buruknya lagi, oxybenzone dapat mengganggu sistem hormon dan menyebabkan kanker kulit. Kandungan bahan kimia atau chemical sunscreen lainnya yang harus dihindari adalah benzophenone, octinoxate, PABA, padimate-O, octyl-methoxycinnamte, dan homosalate. Sebaiknya pilih produk sunscreen dan sunblock yang mengandung titanium oxide dan zinc oxide yang tetap bisa melembapkan kulit dan lebih efektif melindungi kulit.

4. Sodium Lauryl Sulfate dan Sodium Laureth Sulfate

Kandungan Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dan Sodium Laureth Sulfate (SLES) adalah jenis detergen membuat produk bergelembung dan berbusa lebih banyak. SLS dan SLES berbahaya karena dapat membuat kulit iritasi, sariawan, menimbulkan gangguan keseimbangan produksi minyak alami pada kulit, menimbulkan alergi, bahkan dapat memicu tumbuhnya jerawat di area dagu dan mulut.

5. Phthalates

Seringnya terdapat pada produk wewangian seperti losion, hair spray, deodoran, dan cat kuku. Tujuannya untuk membuat produk lebih cepat menempel pada kulit dan tidak mudah rapuh. Kandungan ini bisa menyebabkan cacat dari lahir pada bayi, gangguan endokrin seperti yang terdapat pada paraben. Selain itu, juga dapat memengaruhi produksi hormon pada perempuan, mengganggu produksi androgen, dan mengganggu metabolisme tubuh.

6. Polyethylene Glycol (PEG)

Kandungan ini berfungsi sebagai bahan yang membantu mempertahankan kelembapan dan menjaga stabilitas produk. Menurut National Library of Medicine, zat ini bersifat irritant atau dapat membuat kulit iritasi. Penggunaan kandungan ini pada kulit sensitif dapat mengakibatkan timbulnya kemerahan pada kulit. Selain itu, polyethylene glycol juga dapat memengaruhi sistem pernapasan sehingga mengakibatkan asma, memengaruhi sistem kekebalan, dan masih banyak lagi.

7. Triclosan

Kandungan triclosan biasanya berbarengan dengan triclocarban, keduanya sama-sama bersifat antibakteri. Penggunan zat atau kandungan ini berbahaya dan bisa menimbulkan berbagai gangguan pada tubuh dan kulit seperti resistensi atau kebal terhadap bakteri, gangguan fungsi otot, gangguan kekebalan tubuh, dan meningkatkan munculnya alergi.

8. Toluene

Toluene atau toluena, dikenal juga sebagai metilbenzena atau fenilmetana, adalah bahan kimia yang digunakan sebagai pencair dan pelarut. Berbahaya karena mudah menguap pada suatu produk dan dapat menjadi racun untuk sistem kekebalan tubuh jika terhirup. Pada kondisi lain bisa menyebabkan keguguran dan cacat lahir, sehingga ibu yang sedang hamil sangat disarankan untuk menghindari produk dengan kandungan toluena.

Baca juga: Kandungan Skincare Viral 2021, Sudah Coba Belum?

Apa lagi kandungan berbahaya pada skincare yang perlu Mommies tahu? Cek di halaman selanjutnya, ya.

9. Formaldehyde, DMDM Hydantoin dan Urea (Imidazolidinyl)

Penggunaan kandungan ini juga berbahaya dan wajib dihindari karena dapat menyebabkan sakit kepala, masalah tidur, memicu timbulnya iritasi, nyeri sendi, dan dikaitkan dengan dermatitis. Kandungan turunan lainnya yang harus dihindari adalah quaternium-15, DMDM hydantoin, dan urea (imidazolidinyl).

10. BHA dan BHT

Butylated hydroxyanisode (BHA) berbeda dengan Beta-Hyrdroxy Acid (BHA) yang banyak digunakan sebagai pengangkat set kulit mati atau exfoliant. Butylated hydroxyanisode (BHA) dan Butylated hydroxytoluene (BHT) adalah antioksidan sintetis yang menyerupai vitamin E, berfungsi sebagai pengawet agar produk bisa disimpan dalam waktu yang lama. Dalam produk skincare, kandungan BHA yang bersifat karsinogenik dapat memicu risiko kanker, dan BHT dapat menyebabkan kerusakan hati dan gangguan hormon.

11. Lead

Lead atau timbal adalah zat bersifat karsinogen dan berbahaya bagi tubuh yang sudah diketahui sejak lama, bahkan sudah dilarang penggunaannya di Amerika. Timbal dapat dengan sangat mudah menyerap ke kulit dan menumpuk di tulang. Kandungan timbal banyak ditemukan pada produk kecantikan seperti lipstik, lip balm, eyeliner, dan pewarna rambut.

12. Phenoxyethanol

Berdasarkan European Union (EU), phenoxyethanol diperbolehkan digunakan pada produk skincare dan kosmetik asalkan konsentrasinya tepat dan maksimal 1%. Penggunaan phenoxyethanol yang berlebihan bisa menimbulkan gangguan kesehatan dan alergi kulit.

13. Siloxane

Siloxane atau silicon mengandung racun yang berbioakumulasi atau membuat penumpukkan dari zat-zat kimia berbahaya dan dapat mengganggu endokrin. Selain itu, penggunaan siloxane ini juga dapat mengganggu sistem saraf, memicu tumor rahim, dan gangguan pada sistem imun.

14. Alumunium

Penggunaan kandungan alumunium dapat mengganggu sistem endokrin normal.

15. Mineral oil

Mineral oil adalah turunan atau produk dari petroleum yang berfungsi melapisi kulit seperti plastik sehingga dapat menyumbat pori-pori wajah. Kandungan ini dapat menurunkan kemampuan kulit untuk menghilangkan racun, dapat menimbulkan jerawat. Walau menurut FDA penggunaan jenis cosmetic grade adalah aman, namun penggunaan mineral oil dalam kosmetik dan skincare masih diperdebatkan.

16. Hydroquinone

Kandungan hydroquinone sering ditemukan pada produk pencerah kulit. Tapi di balik fungsinya sebagai pencerah, penggunaan kandungan ini diperingatkan dapat menimbulkan risiko kanker. Beberapa negara di dunia seperti Jepang dan Eropa sudah melarang penggunaannya dalam produk skincare.

17. Mercury

Kandungan yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi di telinga Anda. Merkuri merupakan jenis logam yang bersifat korosif atau dapat menghancurkan, menipiskan kulit, dan menyebabkan luka bakar, sehingga berbahaya jika diserap oleh kulit. Kandungan ini dapat menghambat proses terbentuknya pigmen kulit yang baru dan dapat membuat kulit putih dalam waktu yang cepat. Jika menggunakan merkuri dalam waktu lama atau dalam dosis tinggi akan mengakibatkan kerusakan pada sistem saraf, saluran pencernaan, hingga ginjal.

Baca juga: Kandungan Skincare yang Membuat Kulit Autoglowing

Jadi, selalu cek kandungan produk sebelum membelinya agar kesehatan kulit dan tubuh tetap aman ya, Mommies!

Image dari Freepik

PAGES:

Share Article

author

Dhevita Wulandari

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan