banner-detik
SELF

Vaginal Sunbathing: Menyehatkan atau Hanya Mitos?

author

Fannya Gita Alamanda01 Sep 2021

Vaginal Sunbathing: Menyehatkan atau Hanya Mitos?

Perineum sunning alias vaginal sunbathing atau menjemur vagina dipercaya bermanfaat mem-boosting libido dan menjaga kesehatan vagina.

Tren kesehatan seringkali datang dan pergi, tapi salah satu teknik yang sampai hari ini masih ramai jadi bahan obrolan adalah tentang vaginal sunbathing atau perineum sunning. Pencetusnya seorang model asal Brazil, Letícia Martins dan tren ini dilakukan juga oleh selebriti lain seperti selebgram dengan akun @MetaphysicalMeagan dan aktris Shailene Woodley.

Tujuannya? Mendapatkan vitamin D yang cukup untuk organ intim, meningkatkan energi, tidur nyenyak, menyehatkan organ kewanitaan, menambah gairah seksual dan kreativitas.

Untuk yang masih bertanya-tanya, di bagian mana sih area perineum itu? “Perineum adalah area antara tulang kemaluan dan rongga anus. Lebih spesifiknya, ini adalah area di antara anus dan skrotum pada pria dan antara anus dan vulva pada wanita,” jelas Tanya Kormeili, MD, seorang dokter kulit bersertifikat di Santa Monica, California.

“Area ini menampung pembuluh darah dan saraf yang memberikan sensasi dan nutrisi pada alat kelamin manusia,” imbuh Kormeii. Nah, mengekspos area pribadi dan super sensitif ini langsung ke matahari tentu ada risikonya. Jadi, sebelum mencoba tren ini, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui seputar vaginal sunbathing.

Baca juga: Waspadai 8 Tanda Vaginal Tidak Sehat Berikut Ini!

Kata para ilmuwan

Dr. Michele Berman, seorang dokter yang menjalankan situs Celebrity Diagnosis menunjukkan beberapa penelitian yang menghubungkan vitamin D dan kesehatan bagian intim Wanita.

“Dari apa yang saya dapat temukan tentang vitamin D di vagina adalah bahwa vitamin D digunakan untuk wanita pasca-menopause yang memiliki atrofi vagina (penipisan dinding vagina yang menyebabkan peradangan).”

Baca juga: Penyebab dan Cara Atasi Otot Vagina Kendur

Berman juga menyebutkan penelitian lain di mana para peneliti menemukan hubungan antara kadar vitamin D yang rendah meningkatkan risiko vaginosis bakterialis (infeksi bakteri pada vagina).

“Kulit perineum adalah kulit paling tipis, paling rentan, dan sensitif. Karena itu, kekhawatiran terbesar dari vaginal sunbathing adalah ada potensi terjadinya kanker kulit,” Susan Bard MD, seorang dokter kulit bersertifikat di Brooklyn New York menjelaskan.

“Kulit kita bereaksi terhadap paparan sinar UV dengan cara yang sama, baik itu di wajah atau di perineum. Dan paparan UV dapat menyebabkan kerusakan DNA yang menyebabkan pembentukan kanker kulit,” terang Kormeili.

Dengan beraktivitas di luar ruangan dan terpapar sinar matahari, tubuh akan memproses vitamin D. Jadi, seseorang nggak perlu secara khusus menjemur satu bagian tubuh tertentu apalagi telanjang bulat demi bagian tubuh tersebut bisa mendapatkan sinar matahari yang cukup. That’s just not how it works.

Dengan bertelanjang bulat dan membuka kedua kaki lebar-lebar agar vagina atau area perineum terpapar sinar matahari langsung selama satu jam akan membuat Anda berisiko mengalami sunburn dan yang lebih parah lagi, kanker kulit.

Baca juga: Jangan Sering Dicukur, Ini 7 Manfaat Rambut Kemaluan Bagi Vagina yang Jarang Diketahui

Konsumsi vitamin A juga penting

Infeksi jamur genital terjadi ketika ada bakteri jamur candida albicans yang berlebihan. Ketidakseimbangan biasanya terkait dengan penggunaan antibiotik, dan dalam beberapa kasus sebagai reaksi terhadap peningkatan kadar estrogen selama kehamilan atau terapi hormon, atau dalam kondisi kesehatan yang ekstrem, seperti diabetes.

Kekurangan vitamin A telah dikaitkan dengan infeksi jamur, karena vitamin A penting untuk kekebalan tubuh. Infeksi jamur vagina dapat diobati dengan berbagai cara, termasuk obat antijamur, dan menjaga kebersihan organ intim. Berjemur bukanlah salah satu perawatan medis yang dianjurkan oleh para ahli.

Selain risiko kanker kulit, fakta lain yang Mommies perlu tahu adalah pH dan cairan asam di vagina mencegah terjadinya infeksi (kecuali ada penyakit) sehingga vagina bisa membersihkan dirinya sendiri dan tidak boleh terkena sinar UV.

Jadi, sebelum Anda tergoda untuk melucuti bikini dan melakukan vaginal sunning, pertimbangkan lagi ini, “Vagina Anda mendapatkan vitamin D yang sama persis jika Anda mengonsumsi suplemen vitamin D, sehingga tidak perlu mengekspos vagina hanya untuk menghadapi risiko terkena kanker kulit seperti melanoma,” jelas Dr. Taraneh Shirazian, MD, seorang ob/gyn di Mount Sinai Hospital, New York City.

Photo by Zami . on Unsplash

Share Article

author

Fannya Gita Alamanda

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan