Sorry, we couldn't find any article matching ''
7 Bahaya Terlalu Sering Melakukan Make Up Sex
Siapa di sini yang suka menggunakan seks untuk melupakan keributan dengan pasangan alias make up sex? Kalau keseringan, hati-hati ya!
Ribut-ribut kecil itu bumbunya hidup berumah tangga. Tapi gimana dengan pertengkaran besar? Biasanya berujung pada dua hal. Pertama, karena sedang marah, terjadilah puasa berhubungan seks. Yang kedua, rasa marah justru bikin bergairah dan make-up sex pun dipilih untuk redakan amarah.
Pastilah make-up sex bikin segala ketidaksetujuan dan apa pun yang menjadi sumber pertengkaran sebelumnya segera menguap. Tapi pertanyaannya adalah apakah melakukan make-up sex memang ide brilian?
Elizabeth Perri, PsyD, seorang psikolog klinis dan terapis seks di Chicago bilang, “Kemarahan memang bisa menjurus ke hal-hal erotis.” Energi yang dirasakan saat kita terlibat adu argumen yang panas mirip dengan dan dengan mudahnya berubah menjadi energi seksual, yang oleh para ahli disebut ‘transfer gairah’.
Masalahnya, ada sisi lain dari make-up sex yang bisa jadi sumber problem baru untuk hubungan Anda. Ketika kemarahan dan gairah disalurkan hanya dalam bentuk hubungan seks, Anda cenderung melupakan hal yang menjadi sumber pertengkaran.
Nilai plus make up sex
1. Pengingat bahwa Anda berdua saling menyayangi
Saat emosi meluap memang mudah mengabaikan rasa cinta yang ada. Namun tak menolak gairah yang muncul dan mengekspresikannya lewat hubungan seks, meskipun sedang sama-sama marah, ternyata hasilnya positif untuk kebanyakan pasangan. “Make-up sex mengingatkan pasangan tentang apa yang membuat hubungan mereka istimewa, unik, dan penting,” kata Lisa Marie Bobby, PhD, LMFT.
2. Anda akan terhubung kembali dengan cara yang lebih mesra
Make-up sex biasanya didominasi gairah yang lebih besar dari seks biasanya sehingga efeknya memang bisa luar biasa. “Seks setelah pertengkaran besar adalah cara yang ampuh untuk terhubung kembali. Mengingatkan Anda akan suka duka dan jatuh bangun yang sudah dilewati untuk mempertahankan hubungan,” jelas Lauren Brim, PhD.
3. Membantu Anda sembuh
Sementara komunikasi verbal adalah cara paling efisien untuk mencapai saling pengertian, keintiman fisik juga obat mujarab untuk menyembuhkan luka. Terkadang, Anda tidak bisa segera menyelesaikan konflik dan mencapai kesepakatan saat itu juga. Itu nggak masalah. Mungkin saat itu, yang paling Anda berdua butuhkan adalah merasa dekat satu sama lain dan saling menenangkan. Tidak apa-apa jika untuk mendaatkan perasaan aman dimulai dengan kontak fisik dulu, sebelum berlanjut ke fase ‘mari kita cari jalan keluarnya’.
3. Mempermudah komunikasi
Sebenarnya, make up sex bisa menjadi cara yang bagus untuk menyelesaikan konflik, seolah-olah seperti tombol ‘pause’ dan make-up sex berguna untuk meredakan ketegangan. Setelahnya, Anda berdua bisa melakukan percakapan yang lebih produktif. Hal-hal seperti komunikasi, kerja tim, dan tujuan bersama adalah fondasi sebuah hubungan yang kuat, dan seks adalah perekat yang menyatukan semuanya.
5. Belajar sesuatu yang baru tentang hubungan Anda
Berhubungan seks dengan “rekan bertikai” menunjukkan bahwa Anda memiliki ketertarikan kepada pasangan , karena ada urusan yang belum selesai. “Usai bercinta, kita akan melihat pasangan kita dengan cara pandang baru yang lebih segar sambil kita sendiri berupaya memahami diri kita,” kata Brim.
NAMUN, TIDAK DIANJURKAN UNTUK SELALU melakukan make up sex setiap kali bertengkar
Sebaik dan sebesar apa pun manfaat make-up sex, jika pernikahan Anda selalu dipenuhi pertengkaran dramatis, mengandalkan make-up sex untuk mempertahankan pernikahan tidak akan berhasil. Seks memang penting, tetapi menggunakannya sebagai cara untuk menghindari masalah yang terus menerus berulang, itu sama saja dengan menebar bibit untuk menuai masalah baru.
Bahayanya Makeup Sex
1. Make up sex berbeda dengan memperbaiki
“Dalam hal ini, seks bukanlah perekat hubungan, melainkan mekanisme untuk menghindar.” Tanyakan kepada diri sendiri, Apakah tujuan saya berhubungan seks untuk menghindari konflik ini? Apakah saya berharap seks akan membuat masalahnya hilang dan kami nggak perlu membicarakannya? Untuk bisa mengatasi masalahnya, Anda harus menghadapinya, bahkan jika sebenarnya Anda sangat takut.
2. Hanya menciptakan kedekatan sesaat
Seks setelah pertengkaran memang bisa membuat Anda berdua lebih dekat, tetapi seks bukan pengganti ikatan yang sesungguhnya. Nikmatnya orgasme nggak akan bertahan lebih dari 5 menit, tapi masalah yang jadi sumber keributan akan tetap ada. “Make-up sex akan bermanfaat jika disandingkan dengan komunikasi verbal dan yang paling penting, penyelesaian masalah,” jelas Perri.
3. Bisa menjadi pola
Seseorang bisa jatuh ke dalam kebiasaan sekadar mengejar kesenangan yang diperoleh dari make up sex tanpa mencari solusi untuk masalah yang menjadi sumber pertengkaran. Itu seperti seseorang yang sedang berjalan di atas es yang tipis, pelan tapi pasti pernikahan bisa berakhir.
4. Bisa membuat Anda merasa lebih negatif setelah melakukannya
Jika usai make-up sex hati Anda masih gundah, itu pertanda bahwa masalah benar-benar belum terselesaikan. Sama seperti petinju yang kembali bertanding terlalu cepat. Lukanya masih segar.
5. Bikin Anda takut kelihatan lemah
Jika Anda menggunakan make up sex sebagai cara mengungkapkan perasaan yang tidak bisa Anda sampaikan secara verbal, kemungkinan besar Anda sedang berjuang melawan perasaan khawatir terlihat lemah. Satu tindakan bicara lebih banyak daripada 1000 kata. Itu benar, tetapi nggak semua masalah (konflik) bisa diselesaikan hanya dengan tindakan. Kadang, Anda perlu membicarakannya.
6. Anda jadi kecanduan bertengkar
Adrenaline = hot sex. Nggak masalah jika Anda pura-pura bertengkar karena masalah sepele dan menjadikannya sebagai foreplay. Tetapi jika pada akhirnya hubungan seks yang dilandasi amarah dan dendam malah bisa membuat Anda terangsang atau melakukan make up sex adalah satu-satunya momen Anda bisa menikmati seks, ini berarti ada yang salah dengan pernikahan Anda. Dengan kata lain, Anda sedang menjalani toxic relationship.
Baca juga: Pesan Untuk Mereka yang Sedang Bertahan dalam Toxic Relationship
7. memanfaatkan make-up sex sebagai alat tawar-menawar
Jangan gunakan make up sex untuk memanipulasi pasangan Anda. Adakah sesuatu yang baik dan sehat dihasilkan dari mengancam seseorang? Jangan memakai (atau menahan) seks untuk membuat pasangan Anda terpaksa setuju dengan Anda, terpaksa meminta maaf, atau memutuskan sesuatu yang hanya menguntungkan dan memuaskan Anda.
Baca juga: 19 Kebiasaan Pria yang Menganggu Saat Bercinta
Photo by We-Vibe Toys on Unsplash
Share Article
COMMENTS