Waspadai 8 Tanda Vagina Tidak Sehat Berikut

Tanda vagina tidak sehat kerap kali kita abaikan. Padahal, jika dibiarkan, itu bisa menimbulkan masalah kesehatan yang serius. 

Terkadang, kita kerap mengabaikan kesehatan vagina. Padahal, ia membutuhkan perhatian yang sama pentingnya dengan bagian tubuh lain.

“Di antara urine, keringat, dan hal-hal lainnya, sangat penting untuk membersihkan vagina secara teratur. Ini dilakukan untuk mencegah penumpukan bakteri dan menghindari bau tak sedap di area sekitar vagina,” kata Sheryl A. Ross, dokter kandungan yang telah berfokus memperjuangkan kesehatan reproduksi wanita selama lebih dari 25 tahun.

Jika tidak memperhatikan dan mengecek kondisi vagina secara berkala, itu dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.

Oleh sebab itu, Mommies sebaiknya mewaspadai tanda-tanda vagina tidak sehat berikut:

Kondisi kering

Salah satu tanda vagina kering adalah rasa sakit saat buang air kecil atau ketika berhubungan seks. Penyebab kekeringan ini bisa berasal dari reaksi alergi atau efek samping alat kontrasepsi. Vagina kering juga berkaitan dengan penurunan kadar estrogen setelah melahirkan atau selama menyusui.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi vagina kering ini. Misalnya dengan menggunakan pelembap khusus vagina, menghindari pemakaian sabun di sekitar vagina, hingga konsultasi dan mengonsumsi obat-obatan dari dokter.

Bau amis

Vagina sehat memiliki wangi yang khas. Namun, jika ia mengeluarkan bau yang berbeda dari biasanya, bahkan cenderung amis, bisa jadi terdapat masalah pada vagina. Bau amis tersebut juga biasanya merupakan tanda BV (vaginosis bakterialis) yang merupakan infeksi vagina akibat akumulasi bakteri dan ketidakseimbangan pH vagina.

Selain itu, bau yang kuat pada vagina disertai cairan hijau bisa menjadi tanda penyakit menular seksual trikomoniasis sehingga harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.

Gatal-gatal dan keputihan

Apabila terdapat cairan putih atau kekuningan yang konsisten di sekitar vagina, mungkin Mommies mengalami infeksi jamur. Pertumbuhan jamur yang berlebihan, pengguanaan antibiotik, pH yang tidak seimbang, serta mengenakan celana dalam yang terlalu ketat atau lembap, dapat memicu kondisi tersebut.

Untuk menanganinya, sebaiknya lakukan perubahan gaya hidup dan kurangi konsumsi gula dan alkohol. Banyak minum air dan makan yoghurt juga menjadi cara alami untuk membantu mencegah dan mengobati infeksi jamur.

Sensasi terbakar saat buang air kecil

Vagina terasa panas dan perih setiap buang air kecil? Itu menjadi salah satu tanda vagina tidak sehat. Mommies kemungkinan mengalami infeksi saluran kemih.

Mengalami pendarahan yang tidak teratur

Darah memang keluar setiap Mommies menstruasi. Namun, jika pendarahan terjadi di luar jadwal yang seharusnya, maka ada faktor lain yang memengaruhi seperti ketidakseimbangan hormon atau stres. Kalau ini terjadi, sebaiknya konsultasi dengan dokter ya, Mommies.

Infeksi vagina yang berkelanjutan

Jika vagina kerap mengalami iritasi dan muncul infeksi, ada kemungkinan Mommies salah ‘memperlakukannya’ selama ini. Entah karena seks yang tidak baik, kurang memperhatikan higienitas, atau terlalu kasar saat membersihkannya. Coba kembali perhatikan bagaimana cara Mommies merawat vagina agar ia selalu sehat.

Sakit saat berhubungan intim

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, vagina kering bisa menimbulkan rasa sakit saat berhubungan seks. Itu juga bisa disebabkan oleh infeksi jamur atau bakteri. Jika Mommies kesakitan saat dan setelah melakukan seks, itu merupakan tanda vagina tidak sehat dan membutuhkan perawatan ekstra.

Merasa perih setiap saat

Tidak hanya saat seks, segala jenis rasa sakit yang dialami vagina harus menjadi perhatian. Apalagi jika rasa sakit tersebut disertai dengan perubahan bau dan keluarnya cairan. Perhatikan selalu kondisi vagina ya, Mommies. Jangan abaikan setiap perubahan yang terjadi.

BACA JUGA:

Waspada Bakteri Penyebab Infeksi pada Penis dan Vagina

Jangan Sering Dicukur, Ini 7 Manfaat Rambut Kemaluan bagi Vagina yang Jarang Diketahui