Sebelum mengizinkan anak punya SIM, mommies mungkin bisa menyampaikan beberapa pesan penting berikut ini agar hati kita lebih tenang.
Siapa yang anaknya di sini sudah jelang usia boleh punya SIM alias Surat Izin Mengemudi? Keinginan untuk percaya sama anak dengan rasa deg-degan, tuh, emang kombinasi yang sempurna, ya, untuk bikin hati merasa cemas terus-terusan. Wajar, mommies. Tapi, kan, kita nggak bisa mendampingi dia 24/7, ya. Ada waktunya dia kita lepas, dan kita cuma bisa pasrah. Begini, deh, buat mommies yang sedikit lagi anaknya bakal ambil ujian SIM dan kita kasih kepercayaan menyetir kendaraan sendiri, siapkan pesan penting berikut ini, supaya hati sedikit lebih tenang.
Baca juga: 5 Anggota Kpop Ini Layak Jadi Idola Remaja
Ingatkan anak untuk siap lahir batin bertanggung jawab atas semua yang ia akibatkan karena menyetir. Kita nggak pernah tahu, ya, apa yang terjadi di jalanan. Moga-moga semua selalu lancar saja. Tapi bukan nggak mungkin ada kejadian nggak enak yang terjadi. Bisa jadi anak nggak salah, tapi karena satu dan lain hal, dia tetap terlibat. Jadi harus mau jadi pemberani, menghadapi apa yang sudah ia lakukan.
Anak harus bersedia les menyetir di lembaga berizin. Mama atau Papa nggak akan mengajarkan sendiri supaya anak bisa mengerti bahwa belajar membawa mobil atau motor ada aturannya. Nggak sembarangan. Begitupun dalam mendapatkan SIM.
Membawa kendaraan bukan untuk gaya-gayaan. Tapi untuk memudahkan hidup, atau memperlancar urusan. Jadi kalau tujuannya supaya kelihatan gaya, mending nggak usah bawa mobil atau motor.
Tidak menyetir kendaraan apapun terutama kendaraan punya orang lain atau teman sebelum resmi mendapatkan SIM. Kalau ada apa-apa pertanggungjawabannya bukan cuma ke diri sendiri, tapi juga ke orang lain yang memiliki kendaraan tersebut.
Tidak menyetir kendaraan apapun dalam kondisi emosi tinggi. Lagi kesal, lagi marah, lagi sedih, lagi nangis, minta anak untuk tenangkan emosi. Tunda berkendara ketika emosi lagi nggak stabil. Karena emosi tinggi rentan nggak fokus sama jalanan, dan sangat mudah mengakibatkan kecelakaan.
Semua penumpang harus pakai sabuk pengaman, bukan cuma yang duduk di depan saja. Yang belakang, kan, tersedia sabuk pengaman juga. Minta anak untuk mengingatkan para penumpangnya untuk tertib.
Menyetir artinya fokus sama jalanan. Menjawab telepon, chat, atau bahkan ngobrol kebanyakan sama penumpang lain itu bisa dilakukan di lain waktu.
Perlengkapan berkendara seperti helm wajib digunakan. Pesan pada anak untuk memilih perlengkapan sesuai standar keselamatan. Kalau nggak bisa memenuhi, ya, nggak usah bawa motor atau mobil.
Membawa kendaraan tanggung jawabnya bukan cuma ke diri sendiri, tapi juga orang lain. Bagaimanapun berkendara pasti di jalanan yang bukan punya sendiri, tapi milik masyarakat bersama-sama. Harus saling menghormati, ke sesama pengendara dan juga pengguna jalan lainnya.
Sekali ketahuan terlibat narkoba, dan minum minuman beralkohol, sebagai orangtua Mama dan Papa akan tegas untuk mencabut SIM anak sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Kalau sudah begini, tanggung jawabnya adalah nyawa orang lain bukan lagi nyawa sendiri.
Baca juga: 7 Cara Mengajarkan Public Speaking Pada Anak
Photo by Pedram Normohamadian on Unsplash
COMMENTS