Sinar matahari adalah sumber vitamin D terbaik. Namun, jika anak-anak banyak di dalam rumah, bagaimana agar anak mendapat cukup vitamin D?
Anak-anak membutuhkan cukup vitamin D untuk perkembangan dan pertumbuhan tulangnya. Vitamin D membantu kita menyerap kalsium. Selain itu beberapa studi juga menunjukkan bahwa vitamin ini bagus untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Salah satu sumber untuk mendapatkan vitamin D adalah sinar matahari. Kulit kita secara alami memproduksi vitamin D saat terpapar cahaya matahari. Itulah sebabnya mengapa vitamin D sering disebut-sebut sebagai “vitamin matahari”.
Namun sayangnya, selama pandemi, aktivitas anak terbatas di dalam ruangan sehingga sulit untuk mendapatkan paparan sinar Matahari.
Dilansir dari laman Childrens, Sarah E. Barlow M.D, ahli gastroenterologi anak, menjelaskan bahwa paparan sinar matahari lansung selama 10-15 menit sudah dapat memberikan vitamin D yang cukup. Namun, jika tidak bisa keluar rumah, Mommies dan Si Kecil bisa berjemur di teras atau membuka jendela rumah agar sinar matahari masih bisa masuk.
Selain itu, sumber vitamin D juga bisa didapatkan dari makanan. Konsumsi makanan seperti salmon, ikan haring dan tuna. Apabila anak kurang suka ikan, Mommies bisa membuat menu selang-seling dengan makanan lain yang mengandung vitamin D juga seperti kuning telur, hati sapi, dan jamur.
Oh iya Mommies, ada juga makanan dan minuman ‘menyenangkan’ yang mengandung vitamin D dan mungkin lebih disukai anak-anak. Di antaranya, susu, yoghurt dan sereal. Memasukkan makanan-makanan tersebut dalam menu harian anak bisa membantu mereka mendapatkan vitamin D yang memadai.
BACA JUGA: Infografik: 10 Fakta Tentang Vitamin D
Meski begitu, kalau Mommies masih khawatir anak belum mendapatkan vitamin D yang cukup dari sinar matahari atau pola makannya, sebaiknya konsultasi dengan dokter anak apakah suplemen dubutuhkan.
Dan jika akhirnya Mommies memilih untuk memberikan anak suplemen vitamin D, perhatikan asupan harian yang direkomendasikan sesuai usianya.
“Mengonsumsi terlalu banyak vitamin D juga tidak baik karena anak-anak bisa terkena batu ginjal,” ungkap Dr. Sarah.
[caption id="attachment_109226" align="aligncenter" width="618"] Sumber: freepik.com/freepik[/caption]
Anak-anak yang mengalami sedikit kekurangan vitamin D kemungkinan tidak menunjukkan gejala. Namun, anak-anak dengan kadar vitamin D yang sangat rendah akan sering merasa lelah serta mengeluh nyeri tulang dan otot. Dalam kasus yang paling parah, mereka akan mengalami patah tulang atau rakitis (kelainan pertumbuhan tulang pada anak).
Jika Mommies merasa Si Kecil tidak mendapatkan vitamin D yang cukup, ajak ia ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut, ya!