Waspada Bakteri Penyebab Infeksi pada Penis dan Vagina

Dad's Corner

Fannya Gita Alamanda・14 Jul 2021

detail-thumb

Cari tahu lebih detail mengenai bakteri penyebab infeksi pada penis dan vagina di artikel berikut ini.

Bakteri penyebab infeksi pada vagina

Photo by Malvestida Magazine on Unsplash

Menurut Centers for Disease Control and Prevention atau CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit), Vaginosis Bakterialis adalah bentuk paling umum infeksi vagina yang dialami wanita usia 15-44 tahun, baik yang sudah pernah melakukan hubungan seks maupun yang belum. Penyakit ini terjadi karena adanya infeksi pada vagina yang disebabkan oleh bakteri Gardnerella vaginalis. Selain bakteri ini, biasanya infeksi disebabkan bakteri-bakteri anaerob (yang paling umum adalah Bacteroides dan Peptococcus).

Pada jumlah berlebihan, ketiga bakteri ini akan bersimbiosis dan menimbulkan gejala. Bakteri-bakteri lain yang berasal dari luar seperti Leptotrika, Sneathia, Atopobium, Megasfaera, dan Clostridiales, yang kemudian bersentuhan dengan vagina dan akhirnya bertumbuh dalam jumlah yang sangat banyak juga akan menyebabkan infeksi.

Gejala-gejala Vaginosis Bakterialis dan bahayanya

Pada sebagian Wanita, infeksi ini tidak menimbulkan gejala, namun pada sebagian wanita lain gejalanya adalah keluarnya cairan dalam jumlah yang tidak biasa, keluar cairan berwarna putih keabuan atau kehijauan dan berbau amis, iritasi di daerah vagina ditandai dengan rasa gatal, terbakar, warna kemerahan, dan bengkak pada vulva.

Tanpa pengobatan, Vaginosis Bakterialis dapat menimbulkan konsekuensi yang lebih parah. Misalnya, bisa memiliki peluang lebih besar mendapatkan HIV jika ia melakukan hubungan seksual dengan orang yang memiliki HIV. Selain itu besar kemungkinan tertular penyakit menular seksual seperti klamida. Wanita hamil yang terkena Vaginosis Bakterialis berisiko melahirkan prematur dan memiliki bayi dengan berat badan kurang dari normal.

Penyebab Wanita Terkena Vaginosis Bakterialis

Sampai saat ini para dokter masih belum memahami mengapa bakteri ini bisa menyebabkan infeksi karena pada dasarnya wanita memiliki koloni Gardnerella vaginalis di dalam vaginanya dan tetap tidak mengalami keluhan apa pun.

Kemungkinan besar, penyebabnya adalah peningkatan jumlah kuman dan berkurangnya jumlah bakter baik di vagina yang seharusnya berfungsi untuk mencegah timbulnya penyakit.

Sejumlah faktor diduga bisa meningkatkan risiko wanita mengalami Vaginosis Bakterialis seperti:

• Mengalami perubahan hormon akibat menstruasi, mengandung, dan menopause.

• Punya riwayat penyakit infeksi menular seksual.

• Berganti-ganti pasangan seksual dan tidak menggunakan kondom.

• Penggunaan antibiotik dalam jangka panjang.

• Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim atau IUD.

• Mencuci pakaian dalam menggunakan sabun cuci dengan kandungan kimia yang keras.

• Menggunakan sabun pembersih vagina yang mengandung parfum dan sabun antiseptik.

Cara mencegah Vaginosis Bakterialis

Beberapa saran di bawah ini bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena Vaginosis Bakterialis:

• Gunakan kondom saat berhubungan seks

• Bersihkan sex toys setelah digunakan

• Setia pada satu pasangan

• Bersihkan vagina secara rutin

• Kenakan pakaian dalam berbahan katun

Pengobatan untuk infeksi bakteri pada vagina

Dokter akan meresepkan antibiotik yang akan membunuh bakteri penyebab Vaginosis Bakterialis. Selain obat oral, dokter juga bisa meresepkan obat oles.

BACA ARTIKEL-ARTIKEL LAIN SEPUTAR KESEHATAN VAGINA:

Penyebab dan Cara Mengatasi Otot Vagina Kendur

Sindrom MRKH Penyebab Vagina Tumbuh Tak Sempurna

Bicara tentang infeksi pada penis dan vagina, bagaimana dengan infeksi pada penis? Karena faktanya ada juga bakteri penyebab infeksi pada penis. Cek di halaman selanjutnya.

Penis juga bisa terserang infeksi

Photo by Charles Deluvio on Unsplash

Bakteri, jamur, dan virus semuanya bisa menjadi penyebab infeksi pada penis. Dari mulai yang ringan hingga yang parah. Infeksi yang biasa terjadi di penis adalah Balanitis, posthitis, dan balanoposthitis (balanoposthitis umumnya tidak terjadi pada pria yang telah disunat).

Balanitis mengacu pada peradangan kepala penis, yang dikenal sebagai kelenjar. Ini adalah jenis infeksi yang memengaruhi ujung penis. Gejala khas dari Balanitis adalah kemerahan di sekitar penis, penis terasa gatal dan seperti terbakar, bau tidak sedap, kulup ketat, dan dalam kasus yang ekstrim, terdapat cairan kental di bawah kulup. Karena ujung penis yang membengkak menyebabkan saluran kemih tertekan, penderitanya merasakan nyeri saat buang air kecil. Meskipun Balanitis adalah infeksi yang biasanya disebabkan oleh jamur, Balanitis juga dapat disebabkan oleh bakteri dan virus.

Posthitis adalah peradangan kulup atau kulit khatan.

Sedangkan Balanoposthitis adalah gabungan dari peradangan Balanitis dan Posthitis.

Menurut sebuah artikel di tahun 2020, Balanitis adalah kondisi umum yang memengaruhi antara 3-11% pria, sementara Balanoposthitis terjadi pada 6% pria yang tidak disunat. Biasanya kondisi ini terjadi diakibatkan oleh iritasi, trauma, atau infeksi.

Penyebab infeksi Balanitis

Selain virus dan jamur (candida albicans, candida balanitis, candidiasis, dan sariawan), penyebab lain infeksi Balanitis adalah bakteri yang disebut Streptococcus atau strep yaitu sekelompok bakteri yang dibagi menjadi 2 jenis utama Streptokokus alfa hemolitik dan Streptokokus beta-hemolitik. Infeksi terjadi karena kepala penis atau kulup tidak dibersihkan secara teratur sehinga menimbulkan iritasi dan menyebabkan jamur dan bakteri berkembang biak. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2018, spesies Streptococcus adalah bakteri penyebab infeksi Balanitis paling umum.

Mendiagnosa balanitis, posthitis, dan balanoposthitis

Dokter dapat mendiagnosa Balanitis melalui pemeriksaan fisik. Mereka akan mencari di mana terjadi pembengkakan dan kemerahan pada kelenjar, kulup, atau keduanya.Jika terdapat cairan pada penis, maka akan dilakukan tes usap untuk mengetahui bakteri atau jamur penyebab infeksi.

Pengobatan untuk balanitis, posthitis, and balanoposthitis

Perawatan untuk Balanitis tergantung pada penyebabnya. Antibiotik akan diresepkan oleh dokter jika penyebabnya adalah infeksi bakteri. Bisa dalam bentuk salep atau obat telan. Jika disebabkan oleh infeksi jamur candida, maka dokter akan meresepkan beberapa jenis obat antijamur dalam bentuk krim atau tablet. Seangkan jika penyebabnya adalah karena infeksi maupun alergi, maka akan diberikan obat kortikosteroid seperti prednisolone, methylprednilosone, dan betametasone.

Pencegahan Balanitis

Langkah utama untuk mencegah balanitis adalah menjaga kebersihan penis secara rutin menggunakan air dan sabun (hindari sabun batangan wangi atau mengandung scrub), terutama setelah melakukan hubungan seksual. Cuci tangan sebelum menyentuh penis dan pastikan penis dalam kondisi kering sebelum mengenakan celana dalam. Jika kulit sangat sensitif, pilih kondom khusus untuk kulit sensitif. Bila Anda adalah penderita diabetes, lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Dan jika Anda menderita obesitas, atur pola makan, konsumsi makanan sehat untuk menjaga berat badan ideal.

Jadi, hati-hati ya agar kita tidak mengalami infeksi pada penis dan vagina.

BACA ARTIKEL-ARTIKEL LAIN SEPUTAR KESEHATAN PENIS:

Syndrome Blue Balls, Rasa Ngilu pada Penis

Waspada Priapismus, Erekse Berkepanjangan yang Mengakibatkan Impotensi