Jumlah Kasus pada Anak Meningkat, Waspadai Gejala Covid dan Long Covid pada Anak

Health & Nutrition

Sisca Christina・30 Jun 2021

detail-thumb

Menurut data, 1 dari 8 kasus Covid-19 adalah anak-anak. Orang tua perlu tingkatkan kewaspadaan dengan memahami berbagai gejala covid pada anak.

Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda usai. Malah, diperparah dengan fakta meningkatnya jumlah kasus Covid-19 pada kelompok usia anak dan remaja. Menurut data covid19.go.id, hingga kini proporsi anak yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia sekitar 12,6% atau sekitar 250.000 dari total kumulatif nasional. Dari total tersebut, kasus positif Covid-19 anak usia 1-5 tahun yaitu 2,9%, sedangkan usia sekolah hingga remaja 6-18 tahun adalah 9,7%.

Mirisnya, jika dilihat dari persentase angka kematian, yang tertinggi justru berada pada kelompok umur balita. Mengutip Detik, 1 dari 8 kasus Covid itu adalah anak-anak, dengan persentase kasus kematian balita sebesar 50%.

Data ini tentu jadi catatan bagi kita sebagai orang tua, untuk lebih waspada terhadap gejala Covid-19 yang semakin merajalela. Terutama bagi orang tua yang memiliki anak dengan komorbiditas atau kondisi kesehatan tertentu seperti asma, diabetes, penyakit jantung bawaan, penyakit autoimun dan sebagainya.

Gejala Umum Covid-19 pada Anak

Ada tiga gejala umum Covid-19 pada anak menurut National Health Service (NHS) Inggris, yaitu:

  • Demam dengan suhu tinggi
  • Batuk terus menerus, bisa selama lebih dari satu jam, atau 3 kali batuk secara kontinu dalam 24 jam
  • Kehilangan indra penciuman atau perasa.
  • Selain demam dan batuk, Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat juga menyebutkan, ketika anak-anak terpapar Covid-19, sangat mungkin disertai dengan gejala lainnya, seperti berikut:

  • Kedinginan atau meriang
  • Hidung tersumbat atau pilek
  • Sakit tenggorokan
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Diare
  • Mual atau muntah
  • Sakit perut
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot atau tubuh
  • Kehilangan nafsu makan, terutama pada bayi di bawah 1 tahun
  • Jika mommies mendapati anak menunjukkan gejala Covid-19, pantau gejalanya, terutama jika anak mengalami sesak. Segera lakukan tes PCR untuk mengonfirmasi gejala anak, dan lakukan isolasi mandiri. Jika kondisi anak memburuk atau anak memiliki kondisi medis lain, mommies dapat membawa anak ke Rumah Sakit rujukan Covid-19.

    Baca juga: MIS-C pada Anak karena COVID-19, Apa yang Wajib Diketahui?

    Anak juga Bisa Mengalami Long Covid

    Usai anak mendapat perawatan dan sembuh, tetap pantau kondisi anak selama beberapa waktu. Sebab, anak-anak usia 18 tahun ke bawah juga bisa mengalami dampak jangka panjang covid alias long covid seperti orang dewasa. Gejala ini bisa terjadi hingga lebih dari 120 hari sejak diagnosis awal.

    Menurut penelitian di Roma pada anak di bawah 18 tahun, sekitar 6-18% anak mengalami gejala lanjutan Covid-19 seperti berikut:

  • Insomnia
  • Gejala pernapasan (termasuk sesak)
  • Hidung tersumbat.
  • Nyeri sendi
  • Kesulitan konsentrasi
  • Nyeri otot
  • Kelelahan
  • Apabila beberapa gejala tersebut dirasakan anak, perbanyak istirahat di rumah dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran penanganan lebih lanjut.

    Di saat seperti ini, langkah paling bijak bagi orang tua dalam menjaga anak-anak dari paparan Covid-19 adalah dengan membatasi aktivitas di luar rumah dan bertemu dengan orang-orang tak serumah. Pendeknya, walau sehat, sebaiknya kita tetap mengisolasi diri sendiri dulu hingga perkembangan situasi selanjutnya. Tetap terapkan protokol kesehatan secara ketat, meskipun di rumah saja ya, mommies.

    Baca juga: Update Covid-19: Daftar Negara Asia Yang Izinkan Anak Divaksin dan Cerita Mona Ratuliu Terpapar Virus Corona