Yes, mommies nggak salah baca. Psychotic break banyak dialami oleh wanita. Apa sebabnya?
Heboh pengakuan Lady Gaga beberapa waktu lalu mengenai psychotic break akibat trauma dilecehkan secara seksual hingga hamil, membuat gangguan psikotik ini menjadi trending topic. Apa sebenarnya psychotic break? Ternyata menurut penelitian, gangguan ini banyak terjadi pada wanita dan para ibu, lho.
Gangguan ini bisa dikategorikan sebagai gangguan psikotik, terjadi ketika seseorang kehilangan kontak dengan kenyataan. Ia akan mengalami delusi (keyakinan salah) atau halusinasi (melihat atau mendengar hal-hal yang tidak ada) serta mengucapkan atau berbicara melantur. Di Amerika Serikat sendiri, sekitar 100.000 remaja dan dewasa (young adult) setiap tahun mengalami episode pertama psikosis, dengan permulaan puncak antara usia 15 dan 25.
Dilansir dari situs WebMD, psychotic break memiliki 3 bentuk dasar, yaitu:
Orang dengan gangguan psikotik biasanya akan sering berhalusinasi. Ia akan sering mendengar suara-suara, melihat hal-hal yang tidak ada, atau merasakan sensasi di kulitnya, atau tubuhnya meskipun tidak ada yang menyentuh tubuhnya.
Selain berhalusinasi, ia bisa juga mengalami delusi. Delusi merupakan sebuah keyakinan akan sesuatu, tapi pada kenyataannya keyakinan tersebut salah. Namun seseorang yang delusi merasa bahwa keyakinan tersebut adalah sebuah kebenaran.
Gejala lain yang mungkin menyertai adalah:
Baca juga: Ketika pasangan mengajak threesome
Berdasarkan penelitian, salah satu penyebab dari psychotic break mungkin karena genetik. Hal ini disimpulkan karena kondisi ini lebih sering terjadi pada orang yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan psikotik atau mood, seperti depresi atau gangguan bipolar. Kemampuan seseorang dalam menangani masalah juga berperan besar. Ketika ia tidak memiliki kemampuan tersebut sebagai pertahanan terhadap masalah atau cenderung melarikan diri dari situasi yang sangat menakutkan atau stres, maka psychotic break kemungkinan besar akan ia alami.
Dalam kebanyakan kasus, gangguan psychotic juga dipicu oleh stres besar atau peristiwa traumatis. Inilah yang dialami Lady Gaga. Sementara itu, bagi sebagian wanita, proses persalinan ternyata juga bisa jadi pemicunya.
Dalam kehidupan, gangguan ini walau tidak terjadi terus menerus, bisa sangat mengganggu. Lady Gaga bahkan pernah tidak bisa melanjutkan konser musiknya karena gangguan psikotik ini sedang kambuh. Bisa dibayangkan, ya, apa yang terjadi pada ibu yang baru punya bayi, lalu psychotic break terjadi. Segera cari bantuan, ya, jika orang terdekat atau bahkan mommies sendiri mengalaminya.
Photo by Yuris Alhumaydy on Unsplash
Baca juga: 9 Hal Yang Dibenci Suami Ketika Istri Marah