banner-detik
PHYSICAL WELLNESS

6 Pertanyaan Paling Menyebalkan Saat Kumpul Lebaran, Jangan Diucapkan ya, Moms!

author

?author?09 May 2021

6 Pertanyaan Paling Menyebalkan Saat Kumpul Lebaran, Jangan Diucapkan ya, Moms!

Selain hidangan , pakaian dan perlengkapan salat, pastikan juga kita menyiapkan sopan santun agar tidak mengeluarkan pertanyaan paling menyebalkan saat kumpul Lebaran.

Niatnya, sih, mau basa-basi pas silaturahmi virtual keluarga, tapi yang sudah-sudah malah basi beneran, huhuhu. Makanya nih, butuh kejelian dan empati khusus terkait hal seperti ini. Supaya hari kemenangan tak dirusak oleh model-model pertanyaan menyebalkan.

Baca juga: 5 Cara Silaturahmi Lebaran di Masa Pandemi

Menurut hasil survei internal, ini dia enam pertanyaan paling menyebalkan saat kumpul Lebaran yang malas banget orang dengar. 

1. Si Kecil udah bisa apa?

Dianggap annoying karena basa-basi ini intinya ingin membandingkan antar-anak. "Anaknya sodara udah bisa tengkurep, udah bisa ngomong. Sekalian aja, udah bisa cari duit ke Arab," ujar Pinan, salah satu ibu dari sebuah komunitas parenting.

2. Belum hamil juga?

Pertanyaan ini macam 'lingkaran setan' ya? Berawal dari yang tadinya pacaran tapi belum nikah, ditanya kapan punya calon? Giliran udah punya calon, ditanya nikah kapan?

"Giliran udah nikah ditanya kapan punya anak. Mending nanya doang, embel-embel banding-bandinginnya pasti ada. Kenapa sih suka banget ngurusin hidup orang? Privasi orang pasti punya alasan sendiri, yang tahu baik-buruknya ya mereka," alasan Nunu, ibu asli Jawa Timur.

Pernah merasakan ini juga, moms? Atau yang senada dengan ini adalah pertanyaan,"Kapan hamil lagi?"...

Aduh, lelah ya, moms! Apalagi yang nanya sesama ibu, kan sudah tahu kalau hamil itu berat. Melahirkannya pun butuh biaya. "Memangnya mau bantu bayarin?" ketus Ibu Ila yang sudah punya anak sepasang, putra dan putri, tapi masih juga ditodong anak ketiga.

Baca juga: 20 Ide Hidangan Lebaran dan Kue Kering Anti Mainstream

3. Urusan politik dan ibadah masing-masing

Sudahlah kalau lagi kumpul keluarga lebih baik hindari obrolan sensitif yang bisa membawa kepada keributan, apalagi kalau kita tahu pilihan politik berbeda. Selain itu, jangan juga mengomentari urusan ibadah orang lain. Mau itu cara berdoa, cara salat, cara berpakaian, dan sejenisnya. Urusan agama itu adalah urusan personal langsung dengan Tuhan YME. Jadi tutup mulut rapat-rapat kalau sudah mau komen seperti:

"Jagoan politiknya kalah ya di Pilkada kemarin? Wong nggak jelas begitu kok dipilih."

"Kenapa sih suka banget dengerin khotbah dari ustaz itu? Dia kan setiap ngomong nggak jelas, tahu deh ilmunya dapat dari mana!"

Simak tiga pertanyaan lainnya di HALAMAN SELANJUTNYA, bekal silaturahmi virtual berjalan damai tanpa embel-embel basa-basi yang menyayat hati.

Photo by Volodymyr Hryshchenko on Unsplash

Share Article

author

-

Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan