Menabung itu sulit untuk sebagian besar orang. Mau berhemat, tetap di akhir bulan, sisa uang di rekening bikin mewek. Siapa tahu Kakeibo bisa membantu.
Untuk yang belum tahu cara mengelola keuangan dengan cara mudah dan menyenangkan, coba deh ketik kata Kakeibo di mesin pencari. Kakeibo adalah cara para ibu rumah tangga Jepang mengelola keuangan rumah tangga mereka. Ini tren baru ya? Oho, tidak! Ini ditemukan pada tahun 1940 oleh Hani Motoko, jurnalis wanita pertama Jepang dan dirancang untuk membantu para wanita sibuk menjaga keuangan mereka. Buat yang ingin paham lebih detail, Kakeibo bisa dipelajari dengan membaca buku yang ditulis oleh Fumiko Chiba, “Kakeibo: the Japanese Art of Saving Money”.
Konsepnya seperti ini: di awal setiap bulan, Anda akan ‘duduk bersama’ Kakeibo dan merencanakan apa yang akan Anda belanjakan, apa yang mau Anda hemat dan apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan itu. Setelahnya, Anda perlu melihat kembali apa yang telah Anda capai. Kedengerannya gampang ya? Ini dia yang Mommies perlu tahu:
1. Ubah fokus kita dari menabung menjadi berbelanja
Yang Chiba maksudkan adalah bahwa kita perlu “membelanjakan dengan baik” agar kita bisa “menabung dengan baik” dan berlaku sebaliknya. Dengan kata lain, jika menabung adalah tentang apa yang tidak bisa kita lakukan dan bikin kita mikir kok nggak bisa beli ini itu, kemungkinan besar kita akan menyerah. Tapi jika kita berpikir mengelola keuangan dengan cermat adalah untuk bisa melakukan apa pun dan memiliki apa yang kita mau, maka kita akan terpacu mengelola keuangan dengan benar.
2. Buat catatan
Kakeibo adalah tentang mencatat pengeluaran Anda. Gunakan kertas (buku catatan) dan pensil. Banyak aktivitas kita bersentuhan dengan layar telepon pintar atau tablet atau laptop, tapi jika menggunakan pensil dan kertas, Mommies tulis di buku, kita bisa lihat lagi pengeluaran kita secara mendetail. Tambahan lagi, di dunia yang serba cepat ini, kakeibo justru membantu kita memperlambat dan mempertimbangkan berulang kali tentang apa yang akan kita beli.
Pengeluaran Mommies jadi lebih terarah dan terukur dengan membuat catatan di kertas. Jadi, setiap awal bulan, cari tahu berapa banyak uang yang Anda miliki (uang bulanan dari suami, penghasilan sampingan, dan jika Mommies punya gaji bulanan). Lalu catat pegeluaran tetap yang harus dibayarkan seperti tagihan, cicilan, atau bayar sewa, lalu jumlahkan. Dari selisihnya nanti, Anda jadi tahu apakah harus ditabung atau dibelanjakan untuk sesuatu yang bermanfaat.
Baca juga: 5 Sumber Penghasilan Baru Setelah Kehilangan Gaji Tetap
3. Jujur tentang apa yang dibutuhkan dan yang diinginkan
Kakeibo bekerja dengan membagi pengeluaran Anda ke dalam beberapa kategori yang spesifik seperti pengeluaran primer (bayar cicilan, listrik dan air, belanja bulanan, biaya sekolah anak-anak), biaya sekunder (pernak-pernik berkebun, menambah koleksi lipstik,jalan-jalan dan jajan-jajan), dan biaya darurat (anggota keluarga sakit, mobil atau motor harus masuk bengkel dan lain lain). Anda disarankan untuk punya simpanan biaya darurat sebesar 6-12x gaji/ pendapatan. Mommies, bersikaplah ketat. Saring baik-baik tentang apa aja yang dibutuhkan dan apa yang sekadar keinginan (nggak ngopi di café setiap hari nggak akan bikin Anda mati gaya kan?)
4. Tunai lebih bagus daripada bayar pakai kartu
Saat ini, kebanyakan orang punya segepok kartu di dompet ketimbang uang tunai. Tapi, ini bisa jadi cara yang salah. Menggunakan kartu bisa membuat kita jadi kurang bertanggung jawab atas pengeluaran kita. Sementara, setiap kali kita mengeluarkan uang tunai dari dompet dan menyerahkannya ke tangan orang lain (kasir), itu adalah sesuatu yang sebenarnya berat kita lakukan. Chiba bahkan menyarankan Anda mengambil uang tunai di bank dan membaginya ke dalam amplop berlabel untuk membantu Anda tetap dalam batas. Misal, jika uang di dalam amplop ‘senang-senang’; habis, jangan ambil uang di amplop dengan label ‘cicilan mobil’. Tapi ini susah dilakukan memang di masa pandemic, huhuhu.
5. Lakukan evaluasi keuangan di akhir bulan
Di akhir bulan, kakeibo menuntut Anda untuk memeriksa pengeluaran selama 4 minggu terakhir, melihat keberhasilan atau kegagalan yang terjadi, dan menetapkan tujuan untuk bulan berikutnya. Amati jika ada pos-pos yang bisa dihemat dan pos yang menghabiskan banyak anggaran. Pastikan jangan besar pasak daripada tiang. Di awal-awal, mungkin Mommies akan mendapati sering terjadi kesalahan, tapi dengan metode kakeibo, terutama dengan melakukan evaluasi, Mommies jadi paham bagaimana untuk tidak mengulangi kesalahan berulang-ulang.
Bersikap konsisten dan tertib itu kuncinya. Mungkin di bulan-bulan pertama hanya sedikit uang yang bisa ditabung, tapi ingat pepatah “sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit”? Ketika yang sedikit-sedikit itu akhirnya menjadi bukit, Mommies layak mendapat acungan dua jempol.
Photo by Andrew Neel on Unsplash