Nggak salah mempelajari budaya makan negara lain, seperti aturan makan ala Korea berikut ini. Siapa tahu diundang makan Gong Yoo? Halu boleh, nggak sopan jangan!
Selain bahasanya yang punya kasta tersendiri, aturan makan ala Korea pun ada level-levelnya. Mulai dari yang nggak boleh duduk sampai anggota tertua duduk, minum alkohol harus habis, hingga pegang sloki pakai dua tangan kalau dituangin sama yang lebih tua. Padahal tuanya juga karena lahir duluan beberapa hari :) Bagaimana pun yang namanya budaya, nggak ada salah, kan, kalau kita mau mempelajarinya. Biar kalau sampai suatu saat nanti diundang makan sama orang Korea, kita sudah tahu apa yang harus dilakukan.
Saat makan semeja dengan orang yang lebih tua atau tamu terhormat (yang umumnya lebih tua), kita yang muda-muda harus menunggu dia untuk duduk. Jadi, ya, kalau dia nggak duduk-duduk, kita berdiri terus. Bahkan ketika semua sudah duduk, sekali lagi yang muda-muda wajib nungguin yang tua angkat sumpit atau sendok buat makan, baru, deh, kita bisa makan.
Sebelum makan, apa lagi kalau makannya di rumah seseorang, sangat sopan untuk mengatakan bahwa kita nggak sabar menantikan makanannya. Dalam bahasa Korea, kita mengatakan Jalmukesumneda (saya akan makan enak) biarpun hidangannya cuma ramyun instan dan kimchi.
Baca juga: 5 Ramyeon Korea Hits Buat Teman Nonton Drakor
Mommies harus mengikuti ritme dan speed makan orang lain yang ada di meja, terutama ritme makan yang lebih tua. Lagi-lagi older people pegang peranan di sini. Dan biasanya makannya memang nggak buru-buru. Kalau selesai duluan dengan cepat bakal dianggap nggak sopan, lho.
Beda sama Cina dan Jepang, yang kalau makan nasi mangkuknya dipegang, kalau di Korea mangkuk harus selalu ada di atas meja. Nggak boleh dipegang-pegang, nggak boleh dinaik-naikkin. Soalnya dianggap nggak sopan kalau sampai dipegang terus-terusan.
Kalau lihat di drakor, side dish hidangan di atas meja makan orang Korea pasti banyak yang takjub. Soalnya banyak banget. Sudah kayak lagi pesta saja. Nah, untuk hidangan tersebut mommies harus pastikan untuk ambil secukupnya, tapi pastikan juga orang lain kebagian. Jangan disentuh sama sekali kalau mommies nggak ada niat untuk makan.
Pas lagi makan bareng, dan gelas tetangga setengah kosong, itulah saatnya kita menuangkan minum untuk si tetangga. Usahakan menuangkan minuman untuk orang lain lebih dulu, terutama buat para senior. Jangan khawatir, gelas mommies akan dijaga juga sama tetangga supaya nggak pernah kosong.
Mommies bakal dianggap nggak sopan kalau menolak minuman beralkohol yang ditawarkan, apalagi kalau yang nawarin orang yang lebih tua. Beruntung banget, nih, kalau teman kita lahir beberapa jam lebih dulu. Itulah sebabnya kalau di drakor-drakor, mau perempuan atau laki-laki, pulang dalam keadaan mabuk sudah biasa.
Kalau ada senior atau yang lebih tua menuangkan minuman ke gelas mommies, gelas atau cangkirnya harus kita pegang pakai dua tangan. Berlaku juga kalau ada yang memberikan makanan. Nah, kalau kita yang menuangkan air ke gelas para senior, letakkan tangan yang lain dengan ringan di bawah tangan yang sedang menuang atau di siku yang berlawanan. Kira-kira paham, ya, posisinya.
Big no no menancapkan sumpit langsung ke mangkuk karena menyerupai upacara leluhur tradisional Korea. Itu tidak hanya dianggap tidak sopan, tetapi juga dianggap sebagai tanda kesialan. Kalau kita selesai pakai peralatan makan, ya, letakkan saja lagi perkakasnya di atas meja.
Di Korea, makanan yang nggak habis akan dianggap buang-buang makanan. Ini mirip, sih, sama kita. Cuma mereka biasanya akan lebih saklek lagi. Jadi pastikan mommies mengambil makanan sesuai dengan kemampuan perut, ya.
Baca juga: 10 Rekomendasi Air Purifier Buat Udara yang Lebih Sehat Di Rumah