Serba-serbi Whip Cream Untuk Mommies yang Mau Mulai Baking

Kitchen

dewdew・07 Apr 2021

detail-thumb

Ada whip cream bubuk, ada yang dairy, ada pula yang non dairy. Buat pemula, supaya nggak bingung, berikut ini serba-serbi whip cream.

Lagi suka baking? Apa lagi kalau lagi suka baking cake, salah satu bahan yang harus mommies tahu adalah whip cream, karena whip cream sering banget dipakai sebagai bahan pelengkapnya. Banyak yang suka bertanya-tanya, whip cream itu apa, sih? Selama ini mungkin mommies tahunya whip cream menjadi pelengkap minuman. Itu, lho, yang ditaruh di atas kopi latte favorit. Tapi ternyata whip cream dalam dunia baking fungsinya banyak banget. Buat pemula, ini dia serba-serbi whip cream, supaya nggak bingung. Soalnya jenisnya juga macam-macam. Ada whip cream bubuk, ada yang dairy, hingga whip cream nabati.

Whip cream itu apa, sih?

Whip cream alias krim kocok adalah krim yang biasanya dikocok menggunakan mixer, atau bisa juga secara manual menggunakan whisk (walau ini lumayan bikin tangan kekar, sih). Whip cream akan dikocok sampai mengembang dan lembut seperti awan, namun kokoh. Biasanya krim yang digunakan untuk whip cream punya kandungan lemak mentega yang tinggi, itulah kenapa ketika dikocok whip cream bisa mengembang namun tetap lembut. Semakin baik kualitas whip cream, semakin bagus pula hasil kocokannya. Buat yang malas, atau misal ingin yang praktis tersedia juga, sih, whip cream yang sudah jadi dan dikemas dalam kaleng, saat ingin digunakan tinggal semprot. Tapi, ya, sudah pasti jauh lebih mahal harganya.

Whip cream cair dan bubuk

Sebenarnya ada 2 jenis whip cream yang beredar di Indonesia, yaitu whip cream cair dan bubuk. Keduanya harus dikocok dalam keadaan dingin. Kalau whip cream cair, keluar dari kulkas langsung di-mixer. Nah, kalau whip cream bubuk, pastikan dicampur dengan air es, ya, baru kemudian di-mixer supaya sempurna hasilnya. Yang paling bagus yang mana? Dibanding keduanya, sih, whip cream cair tentu punya rasa dan kualitas yang lebih baik. Sayangnya kalau krim dari whip cream cair lebih cepat meleleh terutama di suhu tropis kayak Indonesia. Makanya beberapa baker lebih suka pakai whip cream bubuk karena hasil akhir lebih stabil. 

Baca juga: Peralatan Dapur Super Gemas dan Instagramable

Whip cream dairy VS non dairy

Sesuai namanya, whip cream dairy pastinya dibuat dari lemak susu hewani, sementara yang non dairy terbuat dari tumbuh-tumbuhan yang umumnya berasal dari kelapa sawit. Kalau mommies ingin menggunakan krim untuk isian dan topping kue, mommies bisa pilih yang dairy karena hasilnya akan memiliki tekstur yang lebih lembut, namun rasanya tawar. Pas kalau mommies mau campur lagi dengan bahan lain seperti strawberry jam, atau mau bikin coklat ganache. Sebaliknya kalau mommies mau dekorasi cake, atau sebagai hiasan minuman, bisa gunakan yang non dairy, ya, karena lebih kokoh dan umumnya terasa lebih manis. Nah, whip cream cair ini biasanya nggak akan bertahan lama walau disimpan di chiller, ya, mommies. Baiknya segera gunakan semua dalam waktu 3 hari setelah dibuka. 

Pro-tip whip cream

Jangan mengocok whip cream terlalu lama, mommies. Kalau terlalu lama nanti malah jadi pecah. Kuncinya adalah mengocok whip cream hingga mengembang, kaku, dan ketika kita sendokkan menggunakan spatula dan dibalik tidak jatuh ke bawah. Istilahnya sampai stiff. Jika mommies punya sisa whip cream yang banyak, pindahkan ke dalam wadah tertutup lalu bekukan di dalam freezer. Walau saya sendiri belum pernah coba juga, selalu habis :)) 

Jadi sudah tambah pengetahuannya soal whip cream? Semoga berguna untuk hobi baru bakingnya. 

Baca juga: Bikin Kue Tanpa Oven dan Mixer? Bisa! Wajib Punya Peralatan Ini