Sorry, we couldn't find any article matching ''
7 Sopan Santun yang Kita Sering Lupa Ajarkan ke Anak
Ini bukan tentang kata maaf, tolong dan terima kasih, tapi sopan santun pada anak yang sering lupa kita ajarkan ke anak-anak kita.
Urusan mengajarkan anak untuk mengucap tolong, terima kasih dan maaf pasti kita semua sudah khatam. Kalau ada yang belum paham, itu namanya keterlaluan *__*. Nah, bicara tentang tata krama, ada hal lain yang (sayangnya) masih sering lupa kita ajarkan ke anak-anak kita. Mungkin karena dianggap tidak sepenting maaf, tolong dan terima kasih. Padahal, kadar pentingnya juga sama, kok.
BACA JUGA: 5 KALIMAT ORANG TUA YANG BISA MEMICU STRESS PADA ANAK
Apa saja ya sopan santun pada anak yang kita sering lupa ajarkan?
1. Menyapa balik
Anak seringkali malu dan berlindung di balik orangtuanya jika disapa oleh orang lain. Penting untuk kita mengingatkan anak bahwa jika disapa oleh orang lain, ia harus menyapa balik dan mengatakan “Halo” atau “Hai” sebagai bentuk sopan santun. Untuk keamanan anak, ingatkan juga bahwa jika menegur orang lain yang tidak atau baru dikenal, anak harus bersama orangtua atau orang dewasa yang dikenalnya. Jika ada orang asing yang menegurnya ketika dia sendirian, jangan berinteraksi dengan orang asing tersebut.
Untuk membiasakannya, Mommies bisa bermain peran atau role play dengan anak, misalnya pura-pura sedang berbelanja ke toko dan bertemu orang lain, lalu ajak anak menyapa dan mengatakan “Halo”.
2. Menjalin Percakapan Dua Arah
Jangan lupa juga mengingatkan anak untuk menjalin percakapan dua arah, atau merespon kembali jika ditanya. Misalnya menjawab dengan “Baik, terimakasih, bagaimana kabar tante?” jika si kecil ditanya kabar oleh teman Mommies. Penting untuk anak agar mampu menjalin percakapan dua arah yang baik dengan lawan bicaranya, daripada hanya menjawab “Baik” atau tidak menjawab sama sekali.
Sebagai stimulasi, Mommies bisa bermain game “Obrolan seru” dengan anak. Berikan waktu 10 detik untuk masing-masing menjawab dan bertanya kembali pada lawan bicara. Jika tidak berhasil menjawab dengan baik dalam waktu 10 detik, maka lawan bicara akan mendapatkan point.
3. Merespon Pujian
Anak juga harus belajar untuk mengatakan “Terimakasih” jika orang lain memujinya. Ingatkan anak bahwa menjawab pujian yang ia terima merupakan bentuk bahwa ia menghargai pujian tersebut.
4. Etika Menerima Telepon
Etika menerima telepon juga sopan santu penting, yang seringkali kita lupa ajarkan ke anak. Ketika menerima telepon, biasakan anak untuk menjawab “Halo”, dan ketika penelepon ingin bicara dengan Mommies atau orang dewasa lain, minta anak untuk menjawab dengan “Mohon tunggu sebentar ya”.
Ingatkan anak juga untuk menghargai orang lain, dengan tidak bermain handphone atau gadget ketika sedang bicara dengan orang lain atau sedang makan bersama.
5. Tata Krama Makan di Restaurant
Table Manners atau tata cara makan adalah hal penting, yang sebaiknya dikuasai anak, termasuk tidak bicara ketika sedang mengunyah, mengunyah dengan mulut tertutup, cara memotong makanan dengan alat makan yang sesuai, juga meminta sesuatu kepada waitress seperti sedotan atau serbet ketika memerlukannya. Jangan lupa ingatkan anak untuk tidak meletakkan sikunya di meja makan, menempatkan serbet di pangkuannya, dan mengelap muka dengan serbet, bukan dengan tangan mereka.
6. Menawarkan Bantuan kepada Orang Lain
Tata krama penting lain yaitu menawarkan bantuan kepada orang lain yang memerlukan, misalnya menahan pintu untuk orang di belakang kita, atau membantu Ibu yang sedang kesulitan membawa tas belanjanya. Mommies dapat membiasakan untuk menawarkan bantuan ke anak sebelum langsung mengambil alih pekerjaannya, misalnya “Perlu dibantu Mama atau bisa sendiri?” dengan begitu, anak lebih mandiri, namun mau menerima bantuan jika memerlukannya. Diharapkan, anak pun akan terbiasa menawarkan bantuan ke orang lain yang memerlukan.
7. Antre
Contoh kasus, jika kita sedang di toilet umum dan anak sudah tidak tahan ingin pee, anak ingin mendahului atau menyelak antrian. Memang mungkin terkesan sederhana, hanya sesekali dan tidak membawa dampak untuk anak. Namun, kebiasaan sehari-hari inilah yang akan dibawa hingga mereka dewasa. Jadi, ajak dan ingatkan anak-anak kita akan pentingnya budaya antre, dan bersabar menunggu gilirannya tiba.
BACA JUGA: 7 KESALAHAN ORANG TUA YANG MEMBUAT ANAK HOBI BERBOHONG
Photo by Vladislav Klapin on Unsplash
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS