banner-detik
SEX & RELATIONSHIP

4 Alasan Kenapa Perempuan Hobi Pura-pura Orgasme

author

Fannya Gita Alamanda18 Mar 2021

4 Alasan Kenapa Perempuan Hobi Pura-pura Orgasme

Pura-pura orgasme identik dengan perempuan biasanya. Kira-kira apa alasan para perempuan pura-pura orgasme?

Saya cukup sering mendengar cerita teman-teman perempuan saya yang pura-pura orgasme terutama ketika kondisi sedang lelah-lelahnya. Sebaliknya, saya tidak pernah mendengar cerita dari para sahabat laki-laki saya melakukannya. “Kalau capek ya tinggal bilang capek sih kalau gue,” demikian salah satu cerita dari sahabat saya.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Sex Research pada tahun 2009 silam terhadap sekelompok pria dan wanita melaporkan bahwa 25% pria mengaku mereka pernah pura-pura orgasme dan wanitanya 50%!

Seperti apa saat perempuan pura-pura orgasme?

Perempuan sering pura-pura orgasme dengan mengeluarkan suara seperti mengerang atau terengah-engah. Atau bernapas lebih cepat atau bergerak dengan cara yang membuat pasangannya berpikir bahwa mereka sedang mencapai klimaks. Padahal tidak sama sekali. Dan memang pria nggak bisa mendeteksi apakah pasangannya sungguh-sungguh orgasme atau hanya pura-pura. Jadi, jangan heran jika suami tercinta pernah bertanya, “Sayang, tadi kamu bisa orgasme nggak?”

Beberapa pasangan merasa bahwa urutan yang tepat untuk orgasme yaitu dengan perempuan mencapai klimaks terlebih dahulu lalu diikuti si pria. Bisa jadi perempuan berpura-pura orgasme untuk berusaha mengikuti urutan ini dengan tepat. Karena was-was pasangannya tidak akan segera orgasme, dia pun pura-pura sudah mencapai klimaks. Padahal kalau mau menunggu sedikiiit lagi, mungkin dirinya benar-benar orgasme.

Lantas apa alasan perempuan kerap pura-pura orgasme?

Ingin menyenangkan pasangan atau ‘bahasa sulitnya’ altruistic deceit.

Tak sedikit perempuan pura-pura orgasme untuk menjaga perasaan pasangannya. Dia ingin pasangan percaya diri dengan keterampilannya di atas ranjang, mencegah pasangan tercinta malu dan kecil hati karena gagal membuat sang istri mencapai klimaks. Perempuan ingin sekali pasangannya berpikir bahwa mereka menikmati momen bercinta itu. Atau, karena perempuan tidak ingin membuat suaminya malah sibuk mencemaskan performanya di atas ranjang jika lain waktu mereka bercinta lagi.

Baca juga: 7 Bahan Makanan Untuk Teman Bercinta

Takut dan cemas

Alasan lain karena perempuan takut jika pasangannya berpikir bahwa ada yang salah dengan dirinya karena dia tidak bisa atau sulit setengah mati mencapai orgasme. Artinya, berpura-pura orgasme membantu istri menutupi perasaan tidak percaya diri karena ia tidak mampu menikmati orgasme.

Menambah gairah

Ternyata, salah satu alasan mengapa perempuan melakukan fake orgasm adalah untuk meningkatkan gairah mereka sendiri. Para ahli menemukan bahwa beberapa perempuan melakukan hal itu karena membuat mereka lebih terangsang, yang mengarah kepada kepuasan seksual lebih besar. Yes, bagi perempuan, mendengar erangan dan lenguhan mereka sendiri yang bernada seksi nan menggoda nyatanya efektif membuat ia makin bergairah.

Baca juga: Sentuh 8 Area Ini Untuk Tingkatkan Gairah Pasangan

Ingin cepat selesai

Pernah dengar istilah nafsu besar tenaga kurang? Ini sering terjadi pada pasangan yang super sibuk dengan segudang aktivitas. Di satu sisi, mereka sadar masih punya kebutuhan seks, tapi di sisi lain, tenaga sudah terkuras habis. Ini yang bikin perempuan memilih berpura-pura demi sesi bercinta segera berakhir. Kebutuhan didapat, kewajiban dijalankan, lalu tarik selimut.

Sebagai pengingat, Mommies, banyak pasangan yang menganggap orgasme sebagai tujuan yang HARUS dicapai pada SETIAP akhir hubungan seks. Dan jika orgasme tidak terjadi, berarti mereka gagal. Tapi yang benar bukan seperti itu. Orgasme adalah proses yang kompleks, yang tidak terjadi setiap saat. Alih-alih memikirkan orgasme, coba fokus pada proses membangun keintiman. Ini justru memberi kepuasan baru buat suami dan istri.

Sumber artikel: njsexualmedicine.com

Photo by We-Vibe WOW Tech on Unsplash

Share Article

author

Fannya Gita Alamanda

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan