banner-detik
PHYSICAL WELLNESS

Love Story Bunga Citra Lestari: Berlarilah Bersama, Jangan Sendiri-sendiri

author

RachelKaloh18 Feb 2021

Love Story Bunga Citra Lestari: Berlarilah Bersama, Jangan Sendiri-sendiri

Love story Bunga Citra Lestari buka-bukaan soal kehilangan almarhum Ashraf Sinclair dan bagaimana dia memproses perasaan duka bersama anaknya, Noah (10).

Hampir genap setahun, Bunga Citra Lestari (BCL) menjalani kehidupannya setelah ditinggal oleh suaminya, Ashraf Sinclair. Dalam akun Youtube-nya, BCL buka-bukaan soal kehilangan almarhum suaminya dan bagaimana ia melewati grief dengan caranya sendiri. Menurut saya, sangat tepat BCL memilih Daniel Mananta menjadi lawan bicaranya, jadinya obrolan mereka terasa lebih mengalir dan tetap deep. Kalau mau nonton, siap-siap, ya, karena mengandung bawang! Namun, yang penting adalah pelajaran yang bisa kita tarik dari kehidupan BCL, seperti...

Lovestory Bunga Citra Lestari: Berlarilah bersama, jangan sendiri-sendiri

Dalam curhatnya, BCL mengaku bahwa selama ini ia merasa seperti berlari dengan dirinya sendiri, entah mengejar apa, sampai ketika Ashraf menghembuskan napas terakhirnya, BCL hanya bisa berharap, andai ia tahu kapan suaminya akan pergi, tentu dia nggak akan berlari sendiri. Ia akan jauh lebih enjoy the time bersama suaminya. BCL tuh memang terlihat sebagai perempuan tough yang sepertinya kalau ditinggal sendiri juga bakal kuat-kuat saja. Saat ditanya alasan memilih Ashraf sebagai pasangan hidup pun, dia mengaku memilih seorang partner, bukan memilih calon ayah. Pantas saja mereka disebut sebagai power couple, karena keduanya sangat powerful, bisa saling memberi energi satu sama lain, dan juga memberi energi pada lingkungan pertemanan mereka. 

Nggak perlu terlihat kuat di depan anak, menangislah kapanpun

Mengaku sempat kesal dengan orang-orang yang bilang ke Noah, “Kamu harus kuat, kuat buat Mama!” dan juga sebaliknya, BCL menegaskan biarkan mereka berdua merasakan kesedihan sewajarnya. Beruntung BCL menjalani terapi self healing dengan Reza Gunawan, melewati setiap proses dengan cara menikmati semua perasaan yang datang. Hal ini ia akui jauh lebih memudahkan dirinya dalam menjalani proses kesedihan yang dialami. “Nangis setiap hari before I start the day is necessary, so I can live after that!” aku BCL.

Ashraf berhasil mewariskan didikan yang tepat pada Noah

Berbagai kebiasaan Ashraf turun ke anaknya, salah satunya, kebiasaan menumpuk bantal saat Noah terbangun duluan daripada ibunya. BCL mengaku, hal itu merupakan kebiasaan yang Ashraf lakukan, memastikan istrinya tertidur pulas dengan bantal yang ditumpuk di sekitar supaya terasa seperti dipeluk. Dari situasi ini, terlihat, ya, bagaimana Ashraf berhasil menjalankan perannya sebagai ayah dan mewariskan didikan yang penting pada anak, yaitu menghargai ibunya.   

Acceptance adalah satu-satunya yang menguatkan BCL

Ketika Daniel mengajukan pertanyaan, “Pernah nggak lo bertanya sama Tuhan, kenapa gue?” BCL dengan jujur menjawab, “Nggak pernah!”

Ibu satu anak ini menjelaskan bahwa dirinya sudah lebih dulu menganut acceptance, sehingga ketika suaminya pergi, ia siap.Gue berharap ini nggak nyata, tapi gue terima,” katanya. Alih-alih bertanya “kenapa”, justru ia lebih banyak meminta “bagaimana” pada Tuhan. BCL mengaku, ia jauh lebih menikmati salat, karena ketika berbicara pada Allah, ia tahu Ashraf ada di sana. Acceptance membuatnya lebih ikhlas merelakan kepergian suaminya. “I don’t want to keep him, he deserves the best. If you have to go, then leave! Gue tahu dia nggak bakal pergi kalau dia tahu gue gak bisa, ucap BCL. Dengan menerima, ia pun jadi bisa melangkah lagi, karena tahu itulah yang diinginkan Ashraf. Ia pun bisa menguatkan Noah untuk berjalan bersama.

Don’t feel guilty when you feel happy!

Noah dapat surat dari gurunya yang kebetulan juga pernah kehilangan ayahnya. Dalam surat tersebut, gurunya memberikan pesan yang dalam, bahwa ia tidak perlu merasa bersalah ketika ia sedang bahagia. Merasa kehilangan bukan lalu membuat kita harus bersalah ketika akhirnya bisa happy lagi. Buat BCL, pesan itu juga berlaku bagi dirinya. Jadi ketika orang bertanya, “How are you?”, jawabannya adalah, “More better days!” Dirinya belum 100% baik, tetapi sudah bisa merasa jauh lebih baik one day at a time.

“Gue cuma berusaha menyayangi diri sendiri, seperti Ashraf menyayangi diri gue.” Ucap BCL dengan yakin.

Baca juga: Ketika Berada di Situasi yang Tidak Ideal, Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Follow us on Instagram

Share Article

author

RachelKaloh

Ibu 2 anak yang hari-harinya disibukkan dengan menulis artikel dan content di media digital dan selalu rindu menjalani hobinya, menjahit.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan