Dana darurat jadi perbincangan terus selama masa pandemi ini. Apa sih pentingnya dana darurat?
Dana darurat adalah dana yang digunakan saat kondisi darurat atau tidak terduga. Kadang (seringnya) diabaikan padahal dana darurat ini sangat penting.
Saat memiliki penghasilan, yang harus dipenuhi pertama adalah pengeluaran rutin bulanan. Berikutnya dana darurat lalu proteksi seperti asuransi, baru investasi! Sebabnya ketika kita memulai investasi tanpa punya dana darurat dan proteksi, ada kemungkinan uang investasi akan terpakai saat kita bertemu kondisi darurat.
Single: 3-4 kali pengeluaran bulanan
Menikah: 6 kali pengeluaran bulanan
Menikah 1 anak: 9 kali pengeluaran bulanan
Menikah 2 anak: 12 kali pengeluaran bulanan
Ini yang utama. Ketika menghadapi kondisi darurat tanpa dana cadangan, orang biasanya berutang atau menjual aset. Padahal kondisi darurat itu PASTI ditemui semua orang.
Pernah mengalami mobil mendadak masuk bengkel atau rumah bocor? Tanpa dana cadangan, dari mana membiayainya? Dana darurat bisa jadi cadangan untuk memperbaiki barang atau rumah yang rusak dan perlu diperbaiki segera.
Saat pandemi seperti ini, dana darurat jadi sangat urgent. Ketika harus tes PCR misalnya, mengambil dari uang apa jika tidak punya dana cadangan? Belum lagi PCR tidak bisa hanya dilakukan satu kali saja. Punya dana darurat, membantu kita menghadapi situasi tidak terduga.
Perhitungan dana darurat didasarkan pada berapa bulan kamu bisa bertahan jika kamu kehilangan penghasilan. Asumsinya ketika kamu single, kamu butuh waktu 3 bulan untuk mencari pekerjaan, proses interview, sampai mulai bekerja kembali. Namun jika punya tanggungan seperti anak, kamu mungkin butuh waktu lebih panjang karena lebih banyak lagi pertimbangan untuk mencari pekerjaan baru.
Yang harus diingat, dana darurat hanya bisa digunakan dalam kondisi darurat dan harus segera diisi ulang ya jika terpakai. Supaya kita bisa terus siap dalam menghadapi kondisi tidak terduga.
Mengumpulkannya bisa dengan menabung sekaligus dari uang bonus atau THR misalnya, atau bisa juga dicicil. Yang jelas, dana darurat harus jadi tujuan keuangan keluarga yang pertama dipenuhi sebelum mengumpulkan investasi lain seperti dana pendidikan atau dana pensiun.
Baca juga:
Dana Pendidikan Anak Hingga Kuliah, Dari Mana Menyiapkannya?
Infografik: Semua tentang Reksa Dana
Follow us on Instagram!