Sumber pertengkaran ibu hamil dan pasangan ternyata nggak selalu tentang seks, tapi ada juga beberapa penyebab lainnya. Ini empat di antaranya, yang terakhir paling sering terjadi!
Masalah hubungan antara ibu hamil dan pasangan tidak melulu tentang hubungan seksual yang biasanya memang jadi lebih jarang dilakukan. Ya, tentu karena rasa tidak nyaman selama kehamilan berlangsung, baik dari si ibu, maupun suami yang kian nggak tega (seringnya, sih, yang ini!). Setelah bertanya sana-sini, ini yang sering bikin sering berantem-berantem lucu selama masa kehamilan.
Saat hasil test-pack positif, tentu kita bahagia banget! Tapi, biasanya, setelah beberapa hari bahkan bulan, tidak jarang pikiran mulai dihantui pertanyaan-pertanyaan besar tentang kehadiran calon bayi. Senang, sih, senang, tapi, keadaan seringkali menimbulkan keraguan, “Sebenarnya, siap, nggak, sih, dengan kehamilan ini?” Belum lagi sekarang di tengah pandemi, tentu rasa khawatir berkali-kali lipat. Sama juga halnya dengan pasangan yang masih berhadapan dengan bayi atau balita, pikiran-pikiran seperti, “Aduh, ntar kakaknya gimana, ya? Sekarang aja masih bertanya-tanya saat harus menghadapi si kakak, gimana nanti kalau adiknya hadir?” Kekhawatiran ini bukan tidak mungkin dialami, baik oleh istri maupun suami. Ketika keduanya belum benar-benar terbuka membahas soal ini, biasanya masalah timbul saat berkomunikasi… tahu-tahu berantem aja!
Baca juga: Ayah Juga Mengalami Depresi Pasca Kelahiran
Selama ini menjadi isu umum pasangan ketika hamil adalah menurunnya frekuensi berhubungan seksual. Namun, biasanya karena si suami yang segan mengajak duluan. Padahal, nih, pada trimester kedua, libido ibu hamil seringkali meningkat, di mana ia jadi lebih ingin dimanja dan di-treat dengan baik (baca: diajak berhubungan seks). Psikolog Keluarga, Tara de Thouars, mengatakan, “Butuh atensi lingkungan sebab dorongan seksual ibu hamil pada usia kandungan 4-6 bulan umumnya meningkat.” Sayangnya, dalam keadaan seperti ini, para calon ayah seringkali sulit membaca keinginan istri, bahkan belum tentu setuju ketika istri meminta untuk berhubungan seksual karena alasan takut dan cemas akan kenyamanan istri. Akibatnya, ya, bayangin saja kalau keinginan dan hasrat tuh gagal terpenuhi, mood berantakan sepanjang hari!
Di artikel lalu, saya sempat membahas hal-hal yang membuat ibu hamil jadi lebih sulit menerima bahkan mencintai dirinya sendiri. Dari perubahan hormon, nggak jarang juga, lho, yang jadi punya pikiran aneh-aneh, seperti, “Aduh, suami gue masih tertarik sama bentuk gue yang sekarang ini nggak, ya?” Kalau ini tidak dijadikan bahan diskusi antara suami dan istri, tentu akan berbahaya. Istri akan merasa bebannya untuk memiliki anak lebih berat dan hanya dirasakan secara sepihak. Padahal, yang kita lihat di cermin tentu bisa sangat berbeda dengan pandangan suami. Saat kita merasa percaya diri berkurang , buat suami, bisa saja sebaliknya, justru kita terlihat seksi dan menarik.
Baca juga: Ini yang Membuat Ibu Hamil Sulit Mencintai Diri Sendiri
Khusus hal ini, biasanya, karena adanya campur tangan dari pihak lain, di luar suami maupun istri. Orangtua, saudara, dan anggota keluarga lainnya biasanya ikut berperan. Pasti dalam sebuah hubungan suami istri bakalan sarat dengan banyaknya pendapat dari pihak lain. Sesimpel, “Kata Mama, kamu nggak boleh olahraga, ntar bayinya kenapa-kenapa!”, padahal olahraga itu, kan, salah satu cara untuk mencegah timbulnya keluhan selama kehamilan. Itu masih wajar, belum kalau segala macam mitos yang aneh-aneh yang kudu banget kita lakuin, berdasarkan saran orangtua maupun mertua. Again, kalau hal ini dianggap sepele dan nggak dibicarakan dengan baik sama pasangan, tentu ke depannya bukan cuma mengganggu hubungan antara suami dan istri, tapi bisa keterusan sampai ke soal cara mendidik anak. Jadikan momen kehamilan sebagai momen untuk menyatukan pandangan, supaya ketika anak lahir, nggak lagi harus berantem demi ngebelain orang lain ;)
Kalau Mommies, apa, sih, hal-hal yang sering memicu keributan sama suami selama hamil?