Kenapa Ibu Hamil Sulit Mencintai Diri Sendiri

New Parents

RachelKaloh・03 Jan 2021

detail-thumb

Pregnancy bodies deserve love, we know that, tapi memang tidak semudah itu menerima dan mencintai diri sendiri terutama ketika terjadi perubahan besar pada tubuh, termasuk saat hamil.

Perubahan tubuh yang terjadi selama hamil memang tidak selamanya bisa dinikmati. Bukan hanya berat badan yang meningkat drastis, ya. Banyak yang dulu wajahnya mulus, jadi jerawatan, dulunya kaki baik-baik aja, eh, selama berbulan-bulan bengkak nggak keruan.

Dulu aktif bisa bergerak ke sana kemari, sekarang, nggak bisa ngapa-ngapain selain bed rest. Sudahlah hormon dan emosi lagi nggak stabil, mesti ngadepin komentar menyakitkan dari orang terdekat. It makes us even harder to embrace this pregnancy! Lagi kesulitan menerima bentuk tubuh, ada yang nyeletuk, “Masih bagus kamu dipercaya buat memiliki keturunan!” Waduh, nggak heran sih kalau habis itu bumilnya kabur, mewek di kamar. 

Isu self love, memang bukan isu dangkal. Bagi ibu, apalagi! Setiap momen dalam hidupnya pasti ketemu sama perubahan. Manusiawi, kok, kalau nggak bisa langsung diterima. Setelah tanya sana sini dan berdasarkan pengalaman pribadi, ini alasan yang membuat ibu hamil sulit mencintai diri sendiri.

Perubahan yang terjadi pada tubuh sangat jauh dari yang selama ini dibayangkan

“Wajah bengkak dan selulit di kaki yang timbul di trimester ke-3”, cerita salah satu teman saya saat harus berjumpa dengan selulit, di kaki pula! Wajah bengkak juga otomatis mengubah penampilan, yang biasanya masih mau selfie, sekarang mikir dua kali, rasanya nggak percaya wajah bisa jadi begini!

“Kulit wajah jadi kusam, tiap lipatan badan jadi hitam dan timbul jerawat di mana-mana, yang bikin mood swing berkepanjangan!” Meski sudah aware dengan segala kemungkinan yang akan terjadi selama hamil, begitu semua yang nggak diinginkan datang serempak, wajar kalau overwhelmed!

Body hair makin banyak dan cepat banget tumbuhnya!” Sementara, rambut yang tumbuh di bagian perut itu juga agak sulit kalau mau dicukur. Dan lagi, hari gini nggak bisa semudah itu ke salon untuk waxing.

“Gatal parah sekujur tubuh kecuali wajah, sampai kayak orang korengan!” Kebayang, kan, betapa mengganggunya. Tubuh yang tadinya mulus jadi penuh dengan bekas luka, makin bingung, lah, mencari pakaian yang nyaman sekaligus bisa menutup luka tapi nggak bikin gerah. 

"Nggak nyangka badan bisa sebesar ini, males banget lihat cermin, mana tersiksa ngelihat baju-baju di lemari nggak ada yang muat!" Nggak baru trimester tiga hal ini kerap terjadi, banyak yang dari trimester satu saja sudah harus menyesuaikan tubuh dengan pakaian sehari-hari. Untungnya, sekarang kita lebih banyak di rumah, daster to the rescue!

Ketika kondisi tubuh menghalangi keinginan untuk tetap bisa beraktivitas

“Nggak bisa ikut meeting penting, karena tiba-tiba kleyengan!” kebetulan saya pernah mengalami ini. Dengan ketidakseimbangan hormon, tentu timbul juga rasa ingin menyalahkan diri sendiri, “Kok, lemah banget, sih, jadi nggak bisa kerja?” Apa daya, kalau dipaksa, malah berujung diri sendiri yang celaka. 

“Kaki bengkak is quite disturbing and kinda hurt too!” Bukan hanya menghilangkan rasa percaya diri dari segi penampilan, tapi perubahan pada tubuh seringkali diikuti rasa tidak nyaman dan nyeri! Akibatnya, banyak hal yang biasa kita lakukan, sekarang jadi terhalang, padahal diri sendiri nggak mau demikian. Tapi kalau sudah sakit, bisa apa kita?

Karena nggak semua orang bisa hamil cantik tanpa bengkak-bengkak, selalu terlihat sehat dan kuat olahraga seperti Jennifer Bachdim. Tapi, kita sendiri, kan, nggak pernah tahu keluhan apa saja yang mereka alami di luar postingan Instagram.

Perubahan tubuh ini sangat wajar membuat kita jadi sulit mencintai bahkan menerima keadaan diri sendiri dan menikmati kehamilan. Namun, saya yakin, akan tiba saatnya buat kita diet dan kembali ke berat badan sebelum hamil, saat si kecil sudah lahir. Kembali aktif berolahraga, ketika sudah menyelesaikan masa nifas.

Aktif bekerja ke sana kemari, setelah masa cuti melahirkan selesai. Dan tentunya, wajah kembali glowing, ketika sudah bisa pakai skincare berbahan aktif paska menyapih. Selebihnya, memang ada yang permanen, seperti selulit dan stretchmark. Mungkin bisa saja hilang dengan usaha (baca: budget) ekstra dan bantuan teknologi. Tapi kalau buat saya, itu tanda cinta yang punya segudang cerita!

Baca juga:

8 Faktor yang Meningkatkan Peluang Hamil Anak Kembar

Calon Ayah Wajib Tahu! Istilah Seputar Kehamilan dan Bayi Baru Lahir

Follow us on Instagram!