Menjajal Bisnis Baru Tanpa Modal Sebagai Dropshipper

Lifestyle

RachelKaloh・17 Dec 2020

detail-thumb

Banyak cara untuk menjajal bisnis baru, salah satunya sebagai dropshipper yang konon nggak butuh banyak modal. Apa, sih, serunya jadi dropshipper?

Kalau lagi belanja online, kita pasti sering, deh, melihat ada pilihan untuk klik “kirim sebagai dropshipper”, begitu prose checkout selesai. Sebetulnya saya juga dari dulu penasaran, itu maksudnya bagaimana, sih?

Ternyata, dropshipper itu adalah salah satu bentuk bisnis baru yang bisa dijalani oleh siapapun, tidak terkecuali ibu rumah tangga maupun ibu bekerja. Mengapa? Karena menjadi dropshipper tidak berarti harus beli barang terlebih dahulu sebagai stok untuk dijual, namun kita hanya menjadi perantara antara pembeli dan penjual dengan tetap berkesempatan mendapatkan keuntungan dari harga jual. Yuk, coba kita pelajari sedikit tentang dropshipper.

Cara kerja dropshipper

Hampir sama dengan reseller, dropshipper pada dasarnya merupakan tangan kedua atau bahkan ketiga yang menjual sebuah produk. Bedanya, dropshipper tidak perlu membeli produk dalam jumlah yang banyak untuk dijadikan stok jualan. Dengan kata lain, menjadi dropshipper hanya perlu bermodalkan kuota internet dan gadget, tidak heran para dropshipper kini dikenal dengan istilah ‘tuyul online’, mungkin karena effort-nya terlihat begitu mudah, duduk manis di rumah saja bisa menghasilkan pundi-pundi uang. 

Cara kerja dropshipper:

Kita menawarkan barang-barang yang mau kita jual (plus harganya) ke teman atau kerabat dekat melalui chat group, Instagram stories atau bikin content promosi.

  • Ketika sudah ada pesanan yang datang, kita tinggal berbelanja ke toko yang menyediakan stok barang tersebut dengan akun e-commerce yang kita punya.
  • Toko penyedia stok barang tersebut akan langsung mengirimkan barang ke alamat pemesan, dengan melampirkan nama kita sebagai dropshipper.
  • Keuntungan yang didapat dengan menjadi dropshipper

    Kalau lagi belanja online, pasti kita sering begini: search produk yang kita mau, lalu cari toko mana yang menjual produk tersebut dengan harga yang paling murah. Atau, paling nggak, pilih toko yang sedang menerapkan potongan harga. Sama, lah, saat belanja di ITC, yang namanya harga terus bersaing, adalah hak pembeli untuk menentukan harga yang paling pas dengan dompetnya.

    Dari potongan harga tersebut, kita bisa mengajak orang lain untuk ikutan beli, namun harga yang kita infokan ke mereka adalah harga yang ‘kita tentukan’, kita bisa mengambil untung dari harga tersebut. Ibarat jastip, ada jasa titip berupa biaya transportasi yang kita terapkan pada pembeli. Demikian juga dengan dropship, ada jasa lain, jasa kuota, mungkin? Harga yang kita tentukan itulah yang akan membuka peluang kita untuk mendapatkan untung. 

    CEO sekaligus founder Digital Class marketer, Arief Budiman Nasuko menjelaskan tentang bisnis dropship pada Detik Finance pada program d’Mentor. Menurutnya, dari segi peluang, bisnis dropship ini memang peluangnya sangat besar. Bayangkan saja, Indonesia memiliki penduduk sekitar 270 juta dan pengguna internet sekitar 150 juta orang. Kondisi pandemi saat ini memaksa orang untuk bekerja dari rumah, artinya mereka akan semakin aktif menggunakan internet. Belum lagi, PSBB lalu menutup ijin usaha dari toko-toko offline sehingga kesempatan berbelanja jauh lebih besar terjadi secara online. 

    Arief Budiman mengingatkan, meski terkesan effortless, menjadi dropshipper itu sebetulnya hanya menjalankan sebuah sistem bisnis yang baru, tentu keuntungan dan keberhasilan menjalani bisnis ini sangat tergantung dari keterampilan yang dipelajari oleh si pelaku. 

    Tips menjadi trusted dropshipper

    Sama halnya dengan penjual pada umumnya, pastikan kita jangan malas beriklan. Suarakan tentang barang-barang yang mau kita jual, infokan secara lengkap mengenai produknya dan keuntungan yang akan kita dapatkan dengan membeli barang tersebut. Informasi yang lengkap adalah bekal untuk mendapatkan trust dari para calon pembeli. Kita juga bisa menerapkan program seperti gratis ongkir atau harga spesial kalau belinya barengan. Gunakan kalimat ajakan yang tidak memaksa namun tetap menarik hati para calon pembeli. Oh ya, pastikan toko tempat kita membeli barang merupakan reseller resmi dan kualitas barang terjamin, ya. 

    Semua bisa jadi dropshipper

    Mungkin banyak yang berkesan, “Ah, bisnis begini mah nggak pake usaha, semua juga bisa!” Justru itu! Keadaan sekarang ini sudah serba terbatas, semua orang sedang dalam survival mode, menjalani bisnis berbentuk apapun selama penghasilan yang didapat sifatnya halal dan tidak merugikan pihak lain, kenapa tidak dicoba? Ingat, tidak semua orang memiliki skill, modal besar dan banyak waktu untuk membuka bisnis homemade.

    Menjadi dropshipper mungkin bisa jadi pilihan buat mereka. Gimana, Mommies tertarik?

    Baca juga: 

    Ide Bisnis di Tengah Pandemi Selain Jualan Makanan

    10 Pilihan Bisnis yang Bisa Dilakukan dari Rumah