Antara sebal plus khawatir jadinya. Pasalnya, madu palsu yang beredar belum lama ini sudah memakan korban. Ini jadi bikin masyarakat was-was buat konsumsi madu. Bagaimana cara memilih madu asli? Dan apa saja tanda madu palsu?
Padahal, dari jaman dulu, madu dipercaya sebagai suplemen alami yang baik untuk menjaga daya tahan tubuh. Waktu kecil saya juga diwajibin minum madu oleh orang tua. Mommies juga pasti banyak, kan, yang memberi madu untuk anak-anaknya? Bahkan nggak jarang dokter menganjurkan orang dewasa dan anak-anak minum madu terutama di masa pandemi. Karena banyaknya peredaran madu palsu ini, kita diminta untuk lebih hati-hati dan lebih paham lagi cara memilih madu asli, biar nggak amsyong.
Serba salah memang, karena keberadaan madu palsu ini sulit dideteksi. Yaa.. namanya juga palsu, ijinnya nggak ada, pabriknya asal-asalan (bahkan jauh dari kata higienis!), nggak terdaftar di mana-mana, otomatis mudah banget menyusup ke pasaran yang mudah dijangkau masyarakat, tanpa jejak. Begitu ada korban, barulah bisa diselidiki lebih lanjut.
Melansir Kompas, madu palsu yang beredar di masyarakat ada tiga jenis, yaitu:
Sayangnya, menurut pakar, madu asli dan madu palsu ternyata sulit dibedakan. Ciri madu asli tidak bisa dilihat dari bentukan atau warnanya saja, melainkan harus dicicipi. Tapi, itu, sih, hampir mustahil ya, karena biasanya penjual berprinsip: “mencoba berarti membeli”. Bentuk dan warna madu asli pun berbeda-beda tergantung dari nektar yang dikonsumsi oleh lebah pada saat itu. Ada yang encer dan berwarna lebih terang, juga ada yang lebih kental dan berwarna lebih pekat.
Beberapa metode untuk menguji madu asli yang selama ini beredar di masyarakat pun udah nggak bisa diandalkan. Uji coba semut atau membakar madu sudah terbukti nggak sepenuhnya akurat untuk menilai keaslian madu.
Cara yang bisa kita lakukan untuk membedakan madu asli dengan palsu yaitu dengan berusaha mengenali satu atau dua jenis madu. Ini agar kita bisa peka ketika ada perubahan rasa atau aroma dari madu tersebut. Selain itu, budayakan membaca label kemasan. Cek kembali apakah madu tersebut memiliki dan mencantumkan izin edar dari BPOM, informasi kelengkapan pangan, keterangan komposisi dan sumber madu, alamat produsen, dan tanggal kedaluwarsa.
Buat saya sendiri, urusan membeli madu, percayakan saja pada merek-merek yang sudah ada dari dulu. Kalaupun mau mencoba merek baru, harus jelas semua informasi yang diperlukan. Tentunya, dijual oleh penjual atau perusahaan terpercaya. Intinya, jangan mau coba-coba produk yang nggak jelas asal usulnya. Setuju, mommies?
Baca juga: